Kami menyediakan berbagai simulasi kredit, dari kredit mobil, kredit rumah, kpr, kartu kredit dan lain-lain. Simulasi pinjaman bisa juga dilakukan di sini.

Memahami Apa Itu Capital Rationing dan Contohnya

Suatu perusahaan pastinya sangat erat kaitannya dengan investasi. Akan tetapi, tidak semua investasi yang ditawarkan akan diterima oleh sebuah perusahaan. Ada kalanya, perusahaan mengalami peristiwa yang dikenal dengan capital rationing.

Menurut bahasa, capital rationing berarti penjatahan kapital. Lalu sebenarnya apa yang terjadi, seperti apa contohnya dan bagaimana mengatasinya? Berikut penjelasannya.

Pengertian Capital Rationing

Capital rationing merupakan kondisi saat sebuah organisasi mengalami masalah ketersediaan dana untuk pengeluaran investasi. Hal ini bisa terjadi bila ada beberapa opsi investasi yang bisa dilakukan dengan return yang dihasilkan berbeda-beda. Tetapi dana yang ada tidak cukup untuk membiayai investasi yang diajukan.

Capital rationing menjadi salah satu permasalahan optimasi di dunia industri. Terutama soal permasalahan dalam mengoptimasi keuntungan modal yang dimiliki. Keterbatasan modal menjadikan perusahaan harus membatasi jumlah investasi atau proyek baru yang akan dilakukan. Caranya bisa dengan menetapkan batas atas bagian anggaran tertentu. Atau dengan menganggarkan biaya modal lebih tinggi untuk pertimbangan investasi.

Capital rationing menjadi pendekatan manajemen untuk mengalokasikan dana tersedia ke berbagai peluang investasi sehingga dapat meningkatkan laba (profit) perusahaan. Perusahaan akan menerima beberapa proyek dengan jumlah Net Present Value (NPV) tertinggi.

Tujuan Capital Rationing

Capital rationing memiliki beberapa tujuan yang tentunya menguntungkan perusahaan, di antaranya adalah:

  • Untuk memastikan perusahaan tidak akan berinvestasi secara berlebihan, dalam aset.
  • Memastikan bahwa dana yang dialokasikan bisa digunakan dengan tepat.
  • Memilih sebuah grup dari proyek yang menghasilkan total NPV yang paling tinggi. Sehingga tidak memerlukan dana lebih besar dari yang sudah dianggarkan (yang tersedia).
  • Memastikan juga bahwa perusahaan tidak akan kekurangan uang tunai.

Metode Capital Rationing

Pada umumnya, ada 2 metode yang bisa digunakan dalam capital rationing, yaitu:

  1. Hard Capital Rationing

Yang terjadi saat perusahaan menghadapi masalah dalam mengumpulkan dana tambahan. Bisa melalui ekuitas maupun hutang. Hard Capital Rationing memaksa perusahaan mengalokasikan modal dengan sempurna. Maka, rationing (penjatahan) muncul sebagai kebutuhan eksternal, untuk mengurangi pengeluaran, yang bisa mengakibatkan kekurangan modal pembiayaan proyek masa depan.

  1. Soft Capital Rationing

Yang terjadi karena kebijakan internal perusahaan. Misalnya pada perusahaan terkonservatif secara fiskal, memiliki pengembalian modal yang dibutuhkan dalam jumlah yang tinggi. Karena untuk menerima sebuah proyek yang memaksa rationing dilakukan menggunakan modalnya sendiri.

Solusi Capital Rationing

Capital Rationing terjadi karena tidak adanya dana untuk pengeluaran investasi, padahal tersedia penawaran (opsi) investasi yang menggiurkan. Ada beberapa solusi untuk menghadapi masalah Capital Rationing ini.

  1. Mengkaji Pilihan Investasi

Pertama, perusahaan sebaiknya melakukan kajian mendalam untuk memilih opsi investasi mana yang menghasilkan nilai profit maksimum. Seperti dengan memperhatikan probability index, yaitu menghitung perbandingan nilai arus kas bersih yang akan datang dengan nilai investasi sekarang.

Perhitungan bisa menggunakan pendekatan IRR (Internal Rate of Return), Present Value (PV) atau dengan kombinasi antara NPV dan IRR.

  1. Membuat Hubungan Antar Investasi

Kedua, memperhatikan hubungan antar usulan investasi yang ditawarkan. Hubungan tersebut di antaranya:

    • Investasi bebas, tidak saling bergantung / berhubungan (independent)
    • Investasi saling berhubungan (dependent)
    • Investasi saling meniadakan, menerima yang satu dan harus menerima yang lain (mutually exclusive)
  1. Melakukan perangkingan investasi

Dapat menggunakan rasio manfaat atau biaya. Bisa juga menggunakan model pemrograman linear. Untuk organisasi publik, ada beberapa hal yang harus diperhatikan dalam perangkingan investasi, yaitu:

    • Tingkat utang pemerintah, yang merupakan jumlah yang harus dibayarkan oleh pemerintah. Misalnya utang luar negeri, obligasi pemerintah.
    • Tingkat kesempatan sosial yang dikorbankan atau social opportunity cost rate. Berarti, dengan penggunaan dana yang sama, proyek investasi harus menghasilkan return minimal sama dengan keuntungan proyek swasta.
    • Social time preference rate, berarti tingkat keuntungan jika menunda konsumsi sekarang untuk kepentingan masa mendatang.

Contoh Capital Rationing

Berikut sebuah contoh sederhana dari Capital Rationing.

Contoh 1

Perusahaan ini dihadapkan dengan 5 opsi proyek investasi. Kelima opsi tersebut menawarkan jaminan NPV positif. Dana yang dibutuhkan untuk 5 proyek tersebut adalah Rp 250.000.000.000.

Di sisi lain, perusahaan X hanya memiliki dana investasi sebesar Rp 95.000.000.000. Sehingga, perusahaan X harus mengkaji lebih dalam lagi dan memilih proyek. Dengan kendala dana yang ada tetapi tetap menghasilkan nilai maksimum untuk perusahaan.

Contoh 2

Perusahaan kertas dihadapkan pada 5 opsi penawaran proyek investasi, dengan margin keuntungan yang dijanjikan cukup besar. Semua penawaran investasi memiliki benefit cost ratio atau profitability index, yang berbeda-beda. Sedangkan dana perusahaan yang tersedia untuk pengeluaran investasi hanya sebesar Rp 400.000.000.

Semua tawaran investasi yang masuk memiliki keterangan seperti dalam table berikut:

Tawaran Investasi Nilai Investasi Profitability Index Peringkat
K Rp 50.000.000 0,90 5
L Rp 100.000.000 1,00 4
M Rp 135.000.000 1,32 1
N Rp 75.000.000 1,12 3
O Rp 150.00.000 1,24 2

Mana yang harus dipilih? Salah satu solusinya, perusahaan bisa memilih tawaran investasi dengan present value kas masuk yang paling tinggi. Buatlah peringkat dari tawaran investasi. Dengan melihat profitability index yang paling tinggi, sampai semua dana perusahaan yang tersedia bisa digunakan.

Jika diurutkan, maka tawaran investasi yang menjadi pertimbangan adalah opsi M, O, N, L dan K. Kemudian, lihat lagi dana tersedia milik perusahaan yang hanya Rp 400.000.000.

Berarti, tawaran investasi yang akan dipilih berdasarkan peringkat profitability index adalah opsi M, O dan N. Dengan rincian, Rp135.000.000 + Rp150.000.000 + Rp75.000.000 = Rp360.000.000

Artikel Terkait

Demikianlah artikel tentang capital rationing, semoga bermanfaat bagi Anda semua.



Arti Dan Contoh Kejadian Luar Biasa (KLB)
Ide Nama Usaha Makanan Unik dan Contohnya
10 Contoh Nama Kafe Unik, Simpel Nan Kekinian
Contoh Interview Analis Finansial (Financial Analyst)
Apa Itu SKU? Contoh Dan Fungsi SKU
Apa Itu Daerah Penyangga, Fungsi dan Contohnya
Begini Cara Membuat dan Contoh Surat Jalan Lengkap
Contoh Surat Delegasi
Contoh Wesel dan Penjelasannya
Contoh Nyata Opportunity Cost


Bagikan Ke Teman Anda