Mengapa Kantor Terbuka (Open Office) Buruk untuk Karyawan?
Ide open office atau kantor terbuka sebenarnya bisa dipandang baik dan menarik karena membuat lebih banyak orang berinteraksi. Namun sebuah penelitian justru mengatakan sebaliknya, open office mendorong karyawan menemukan cara baru dalam mencari privasi.
Apa saja sisi negatif dari open office? Kami akan mengulasnya dan semoga dapat menjadi bahan pertimbangan bagi Anda yang mencoba menjalankannya.
Alasan Mengapa Open Office Buruk untuk Karyawan
1. Karyawan tidak memiliki privasi
Kebisingan yang terjadi di open office membuat para karyawan terpaksa memasang headphone agar bisa lebih berkonsentrasi pada pekerjaan mereka. Namun tidak jarang pula terlihat karyawan yang hanya berpura-pura fokus agar terlihat sibuk.
Alasannya tentu saja dengan open office semua orang bisa memandang ke segala arah dengan bebas. Jadi alih-alih berinteraksi satu dengan yang lain, mereka malah sibuk melindungi privasi masing-masing.
2. Menciptakan penurunan produksi
Ruang yang terlalu terbuka nyatanya tidak memberi pengaruh besar pada produktifitas karyawan. Justru sebaliknya, sebuah penelitian mengungkapkan bahwa pengiriman e-mail pribadi dan juga kegiatan media sosial lainnya lebih tinggi dibanding dengan kantor pribadi.
Selain itu, bekerja di tempat yang terbuka membuat para karyawan lebih fokus pada citra diri dibanding dengan pekerjaan mereka.
3. Meningkatkan rasa cemas terhadap pengawasan
Bos yang buruk adalah salah satu alasan utama mengapa karyawan mengundurkan diri. Hal tersebut ditambah dengan penempatan di kantor terbuka. Interaksi visual yang terlalu sering dengan bos akan membuat karyawan merasa lebih tertekan.
Sementara, rasa cemas dan tertekan tersebut bisa berkurang jika karyawan memiliki ruangan pribadi untuk sekedar menarik napas.
4. Ruang sempit menurunkan kesehatan mental karyawan
Berbeda dengan ruangan tertutup, kantor dengan konsep terbuka memiliki sedikit sekali ruang untuk bergerak bagi karyawannya. Dinding kaca, pengaturan antar ruang, seperti kamar mandi yang terlalu dekat dengan meja kerja akan sangat mengganggu.
Bayangkan saat Anda pergi ke kamar mandi, sementara orang lain dapat mendengar dengan jelas segala kegiatan yang Anda lakukan di dalamnya.
Ruang yang terlalu sempit kerap membuat karyawan merasa tertekan dan lebih mudah mengalami stress. Mereka ingin segera meninggalkan kantor untuk dapat menghirup udara yang lebih segar dan bergerak lebih leluasa. Dikhawatirkan semakin lama seseorang memaksakan diri tinggal di ruang sempit, maka semakin buruk pula kesehatan mentalnya.
5. Menyebarkan penyakit menular
Virus flu yang tidak tertangani dengan benar dapat mencipatakan semprotan hingga 40 ribu tetesan penyakit yang bergerak hingga 200 m/jam dengan jarak 26 kaki. Parahnya lagi, virus-virus tersebut tetap mampu melayang di udara selama 10 menit.
Jika Anda duduk di ruangan pribadi, maka dinding-dinding bisa menjadi penghalang ampuh untuk mencegah Anda tertular virus. Namun jika Anda harus berada di open office, maka kecenderungan tertular penyakit sangatlah besar.
6. Karyawan dengan sifat introvert tidak akan cocok dengan konsep ini
Sekitar 50% penduduk di bumi ini memiliki sifat introvert. Karena konsep kantor yang terbuka membutuhkan banyak interaksi antar penghuninya, maka si ekstrovert akan menguasai lingkungan, sementara si introvert kian tenggelam.
Mereka cenderung merasa cemas dan terkuras oleh kehadiran orang lain di sekitar mereka. Bahkan bukan tidak mungkin sang introvert akan mengalami serangan panik ketika bekerja.
7. Polusi visual kian nyata
Para manajer kantor senang membanggakan dinding kantor mereka yang berwarna warni, furniture yang unik, dengan harapan karyawan akan semakin terpacu kreatifitasnya. Namun sayangnya, terlalu banyak ornament justru menjadi penyebab munculnya polusi visual. Terlebih lagi jika desain dan dekorasinya saling bertabrakan dan jauh dari kata indah.
Hal sederhana demikian sejatinya dapat mempengaruhi kesehatan fisik dan juga mental karyawan.
8. Meningkatkan ketidaksetaraan gender
Kaum hawa menghadapi banyak tantangan di tempat kerja, dan salah satu yang paling berbahaya adalah cara banyak pria memandang fisik seorang perempuan sebagai objek semata.
Kantor dengan konsep terbuka jelas sekali meningkatkan visibilitas fisik karyawan, dan memaksa wanita lebih memperhatikan penampilan. Bagaimana mereka harus duduk dan terlihat sempurna setiap saat.
Ketika banyak pekerja pria lainnya bebas bergaya sambil mengerjakan pekerjaan mereka, para pekerja perempuan tidak dapat fokus terhadap pekerjaan mereka. Menjaga citra diri selagi bekerja adalah hal yang sangat melelahkan.
9. Meningkatkan pelecehan seksual
Dari sini pun telah nyata bahwa pelecehan seksual terhadap pekerja perempuan dapat terjadi lebih sering. Tidak adanya batasan ruang antar pekerja membuat pelecehan seksual baik secara fisik maupun verbal terjadi dengan mudahnya.
Perempuan membutuhkan ruang yang lebih privat jika dibanding dengan pria, namun ide menempatkan dua gender secara berdekatan saat bekerja adalah ide yang sangat buruk dan juga rawan tentunya.
10. Membawa dampak buruk bagi tubuh
Kantor yang terbuka membuat punggung Anda jauh dari kata terlindungi. Saat Anda duduk dengan punggung yang “terbuka”, tubuh akan terus menerus menghasilkan hormon stress kortisol yang mampu mempengaruhi berat badan dan sistem kekebalan tubuh.
Hasilnya, resiko karyawan mengalami penyakit kronik yang berbahaya pun semakin besar.
11. Menyebabkan kerusakan otak
Suasana kantor yang terbuka jelas-jelas akan memaksa Anda untuk terlihat selalu mengerjakan pekerjaan. Setiap saat Anda merasa diawasi, dan karena itulah, Anda akan terfokus pada apa yang akan dilihat atau dikatakan orang tentang Anda.
Inilah yang dapat memicu kerusakan otak secara perlahan, meningkatkan stress, kecemasan, dan rasa tidak nyaman.
Itulah beberapa alasan mengapa open office buruk untuk karyawan. Bukan hanya kantor operasional yang membawa bencana pada produktifitas karyawan, namun mengubah kantor menjadi tempat kerja yang beracun dapat membuat karyawan sakit dan menurunkan kinerja mereka.
Artikel Terkait
- Bagaimana Menjadi Orang yang Berpengaruh?
- Tip Mencari Ide Nama Perusahaan
- Bagaimana Cara Menjadi Orang yang Disegani dan Dihormati?
- 7 Habit/Kebiasaan agar Meraih Sukses di Kantor
Demikianlah artikel tentang alasan mengapa kantor terbuka (open office) buruk untuk karyawan, semoga bermanfaat bagi Anda semua.