Mengapa Menjadi Miskin itu Mahal
Menjadi miskin itu ternyata juga cukup mahal. Bahkan biaya yang harus dikeluarkan tak jauh berbeda dengan orang-orang lainnya yang berpendapatan lebih tinggi. Ketika Anda kekurangan materi (uang), hidup akan terasa sangat mahal. Ada begitu banyak biaya tersembunyi yang membuat orang-orang miskin seperti sedang terhukum. Tapi mengapa demikian? Apa yang menyebabkan biaya hidup jadi lebih mahal saat seseorang berpendapatan rendah atau miskin? Simak ulasan selengkapnya berikut ini.
Dari Segi Tempat Tinggal
Secara umum, orang berpendapatan rendah (miskin) membelanjakan lebih banyak penghasilannya untuk tempat tinggal daripada orang-orang yang lebih kaya. Naiknya harga sewa telah membantu mendorong inflasi penerima manfaat lebih tinggi daripada kelompok lain mana pun di masyarakat.
Orang-orang miskin yang mengandalkan pekerjaannya untuk memenuhi kebutuhan akan tempat tingal tersebut. Tak seperti orang yang mendapatkan NZ Super, pembayaran mereka biasanya tidak diindeks, atau paling banter, naik dalam serangkaian lompatan yang terlambat.
Kadang-kadang orang miskin mengalami inflasi yang lebih tinggi daripada populasi secara umum. Sementara pada saat yang sama nilai riil penghasilan yang di dapat atau tunjangan pun menurun secara drastis.
Ketika berbicara soal tempat tinggal, 43 % orang-orang berpendapatan rendah membelanjakan lebih dari 30 % pendapatan mereka untuk tempat tinggal. Menjadi subjek penyewa rumah sewaan yang tak stabil juga cukup mahal.
Satu hal lagi yang juga cukup mahal soal tempat tinggal bagi orang-orang miskin ialah biaya pindah rumah. Jadi, ketika masa sewa rumah sudah habis dan tak bisa diperpanjang lagi, tentu seseorang harus pindah ke tempat baru. Selain biaya sewa yang mungkin bisa lebih tinggi, biaya untuk pindah rumah juga sangat mungkin cukup besar. Ditambah lagi, rumah sewaan yang baru belum tentu lebih baik, dan ini past butuh biaya juga jika membutuhkan perbaikan.
Keuangan
Orang-orang miskin mungkin harus membayar lebih untuk uang mereka. Keuangan dengan jangka pendek, seperti pinjaman yang dibayar per hari, cenderung memiliki suku bunga yang lebih besar. Misalnya saja seperti pinjaman online dengan jangka waktu satu bulan atau maksimal tiga bulan. Biaya yang dibebankan pada peminjam tentu akan melambung lebih tinggi. Tetapi jika kekurangan uang dan terjadi telat bayar juga bisa membuat Anda membayar lebih banyak biaya penalti di bank.
Makanan
Bahan makanan menjadi bagian terbesar dari anggaran rumah tangga. Namun tak seperti orang-orang yang memiliki tabungan atau pendapatan surplus, orang miskin tak dapat menimbun barang-barang kebutuhan pokok rumah tangga di rumahnya. Seperti beras, minyak goreng, maupun stok makanan kaleng, di saat harga di pasaran sangat rendah.
Jeni Cartwright dari Child Poverty Action Group mengatakan keluarga berpenghasilan rendah tidak memiliki uang untuk membeli barang-barang dalam jumlah besar ketika harga menarik. Penelitian lainnya yang dilakukan oleh Universitas Auckland juga menemukan bahwa banyak keluarga berpenghasilan rendah tak memiliki cukup penghasilan untuk bisa menyediakan makanan gizi dasar.
Profesor Innes Asher menyebutkan, bahwa sewa rumah menjadi biaya tertinggi yang banyak dihadapi oleh sebagian besar keluarga miskin. Diikuti oleh pengeluaran yang tidak dapat dihindari seperti biaya listrik, transportasi dan sekolah. Ini menyisakan sedikit anggaran untuk bisa menyediakan makanan yang baik untuk keluarga.
Pajak
Orang yang berpenghasilan lebih tinggi membayar lebih banyak pajak. Tetapi tarif pajak efektif untuk setiap dolar tambahan yang mereka peroleh jauh lebih sedikit daripada keluarga berpenghasilan lebih rendah.
Hal ini tentu akan membuat beban hidup bagi mereka yang miskin jadi lebih berat, karena penghasilan yang tak menentu namun biaya pajak sama besarnya.
Asuransi
Asuransi merupakan barang mewah bagi orang-orang miskin atau berpenghasilan rendah. Seseorang dengan pekerjaan tetap, tentu tak akan memiliki masalah jika harus membayar asuransi setiap bulannya.
Tetapi asuransi ini biasanya jauh lebih mahal untuk penyewa daripada untuk pemilik rumah. Terutama di daerah dengan tingkat pencurian yang lebih tinggi, yang seringkali merupakan daerah dengan sosial ekonomi yang lebih rendah.
Data klaim menunjukkan bahwa pelanggan yang menyewa cenderung kerap membuat klaim asuransi yang terkait dengan pencurian dibanding pelanggan yang memiliki rumah sendiri. Penyewa juga cenderung membuat lebih banyak klaim asuransi atas kerusakan yang tidak disengaja.
Premi dihitung sesuai dengan kondisi, sehingga seorang penyewa cenderung membayar lebih banyak untuk asuransi rumah mereka dibanding pemilik rumah itu sendiri.
Asuransi pemakaman, suatu bentuk asuransi jiwa yang dijual kepada orang-orang berpenghasilan rendah. Hal ini dengan gagasan bahwa mereka tak akan berakhir meninggalkan orang yang mereka cintai menghadapi tagihan pemakaman yang besar jika mereka meninggal suatu saat nanti. Dan, asuransi jenis ini terbilang sangat mahal.
Transportasi
Semakin miskin Anda, semakin besar kemungkinan Anda harus tinggal di lingkungan pinggiran kota yang kurang kondusif. Terlebih lagi jauh di pusat-pusat kota dan akses jalan yang kurang bagus. Hal ini bisa membuat biaya transportasi membengkak lebih tinggi, sementara itu untuk beralih ke sepeda saat beraktivitas juga tak memungkinkan.
Sehingga, naik kendaraan umum menjadi pilihan utama untuk mobilitas sehari-hari. Lantas, jika biaya bahan bakar naik, ini juga akan berimbas pada ongkos atau biaya transportasi yang harus dibayarkan. Kenaikan sekecil apapun tentu akan menambah beban bagi mereka yang berpenghasilan rendah dan miskin.
Setiap Peluang Membutuhkan Biaya
Seseorang dengan penghasilan rendah akan jauh lebih tertekan dengan biaya hidup yang terasa sangat mahal. Misalnya saja, karena tak mampu membeli listrik, seseorang yang harusnya datang ke tempat wawancara kerja pun akhirnya tak bisa mandi.
Sehingga, ia harus pergi dengan penampilan kusut dan bau tidak sedap. Karena masalah tersebut, peluang mendapatkan pekerjaan di depan mata pun hilang. Inilah, mengapa ketika seseorang menjadi miskin semua hal terasa sangat mahal. Memang betul, uang tak bisa memenuhi semua hal, namun banyak hal bisa dipenuhi jika Anda memiliki uang. Dan menjadi miskin akan membuat kehidupan menjadi jauh lebih berat.
Artikel Terkait
- Cara Alokasi Dana Darurat yang Bijak
- Cara Menghemat Biaya Bahan Bakar
- Pekerjaan di Bidang Medis Yang Bergaji Besar
- Bagaimana Cara Pemerintah Untuk Mengurangi Pengangguran di Negaranya?
Demikianlah artikel tentang mengapa menjadi miskin itu mahal, semoga bermanfaat bagi Anda semua.