Pengertian Kebijakan Fiskal

Kebijakan fiskal rasanya sudah tak asing di telinga masyarakat. Pemerintah sering menyebut istilah ini dalam menjalankan roda pemerintahan dan perekonomian. Beberapa berita juga kerap mengangkat topik yang berkaitan dengan “pemerintah diharuskan melonggarkan kebijakan fiskal”.
Tetapi tahukah kamu apa itu kebijakan fiskal? Untuk lebih jelasnya tentang pengertian kebijakan fiskal, mari kita ulas dalam artikel berikut ini:
Apa Itu Kebijakan Fiskal?
Kebijakan fiskal adalah gabungan dari kata kebijakan dan fiskal. Kata Kebijakan menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia berarti kemahiran, kebijaksanaan, kepandaian. Arti dari Kebijakan yang lain bisa berarti rangkaian konsep yang menjadi dasar dari rencana pelaksanaan suatu kepemimpinan, pekerjaan, atau cara bertindak yang umumnya dilakukan oleh suatu organisasi atau pemerintahan.
Kata Fiskal merupakan serapan dari bahasa Inggris dari kata fisc. Artinya adalah perbendaharaan atau pengaturan keluar masuknya uang dalam suatu kerajaan, pemerintahan, atau negara.
Kata fisc dari Bahasa Inggris ini konon berasal dari bahasa Yunani yaitu fiscus, nama seorang pejabat di era Romawi Kuno. Fiscus ini memiliki tugas sebagai pengatur keuangan kerajaan. Fiskal dalam Bahasa Indonesia memiliki arti segala sesuatu yang berhubungan erat dengan pengelolaan pendapatan negara maupun perpajakan. Secara bahasa, fiskal berarti sangat berkaitan dengan pengelolaan pendapatan, keuangan, dan pajak.
Jika merujuk pada gabungan pengertian kebijakan dan fiskal, maka kebijakan fiskal berarti suatu landasan yang dikelola pemerintah dan erat kaitannya dengan keuangan negara. Kebijakan fiskal secara istilah berarti panduan yang dilakukan pemerintah maupun pimpinan negara untuk mengatur pendapatan dan keuangan negaranya.
Kebijakan satu ini berguna untuk mengarahkan ekonomi negara dengan cara mengubah maupun memperbaharui pengeluaran dan pemasukan yang diperoleh negara. Pemerintah melalui kebijakan fiskal bisa melakukan kontrol terhadap pengendalian keuangan baik dari sektor pendapatan, maupun pengeluaran.
Dana yang terkumpul ke kas negara dianggap sebagai pendapatan. Pengeluaran yang dimaksud berarti mengeluarkan kas atau pendapatan negara untuk program-program yang dibuat pemerintah. Program pemerintah ini bertujuan untuk menghasilkan capaian atas pendapatan nasional.

Pengertian Kebijakan Fiskal Menurut Para Ahli
Menurut Zain, seorang ahli ekonomi, kebijakan fiskal berarti pengeluaran dan penerimaan pemerintah berupa pajak. Pajak yang dihasilkan pemerintah ini berasal dari pungutan yang diberlakukan oleh negara melalui pemerintah pusat, maupun daerah.
Sementara itu, Haryadi mengemukakan pengertian tentang kebijakan fiskal. Yakni kebijakan ekonomi yang digunakan pemerintah suatu negara guna mengarahkan perekonomian negara. Tujuan kebijakan fiskal menurut Haryadi sendiri agar negara menuju arah yang lebih baik dengan mengubah penerimaan dan pengeluaran.
Kesimpulannya, kebijakan fiskal adalah kebijakan ekonomi yang diberlakukan pemerintah guna mengontrol pendapatan dan pengeluaran dana ekonomi negara. Tujuannya agar ekonomi negara menjadi lebih baik di masa kini, maupun masa depan.
Pembuat Kebijakan Fiskal
Kebijakan fiskal erat kaitannya dengan pemerintahan. Umumnya pembuat landasan keuangan tersebut adalah pemerintah melalui Kementrian Keuangan maupun departemen lain yang masih berkaitan dengan keuangan negara.
Misalnya Kementrian Perdagangan, Lembaga Investasi, Otoritas Jasa Keuangan, hingga Lembaga Penjamin Simpanan. Lembaga yang ditunjuk sebagai pembuat kebijakan ini berwenang mengatur hal-hal yang terkait dengan pengelolaan keuangan negara, pendapatan, produksi industri, ekspor, impor, dan sejenisnya.
Apa Bedanya dengan Kebijakan Moneter?
Seringkali banyak yang mengartikan kebijakan fiskal dan moneter adalah dua hal yang sama. Padahal kebijakan moneter memiliki definisinya sendiri yakni pengaturan ekonomi yang dilakukan pemerintah yang berguna untuk mengatur tingkat suku bunga dan peredaran uang.
Walaupun sama-sama mengintervensi perekonomian, kebijakan moneter lebih berpengaruh terhadap keuangan, konsumsi masyarakat, serta beberapa sektor riil. Sedangkan lembaga yang berhak mengatur kebijakan moneter adalah Bank Sentral yang di Indonesia berarti Bank Indonesia.

Tujuan Kebijakan Fiskal
Berikut beberapa tujuan adanya kebijakan fiskal yang diberlakukan oleh negara:
- Meningkatkan Pendapatan Negara dan Per Kapita
Berbagai kebijakan fiskal yang dirilis pemerintah memiliki tujuan utama agar pendapatan negara dan per kapita meningkat. Cara kerjanya dengan mengintervensi perekonomian sehingga bisa meningkat.
Kebijakan yang diberlakukan ini nantinya akan berpengaruh ke sejumlah lini ekonomi. Diharapkan dari adanya kebijakan fiskal bisa sebagai stimulus pertumbuhan di berbagai sektor.
- Meningkatkan Serapan Tenaga Kerja
Seiring dengan berkembangnya ekonomi, sektor dunia usaha dan industri akan turut berkembang. Para tenaga kerja pun akan ikut meroket. Tumbuhnya ekonomi di dalam negeri akan berimbas pada meningkatnya kebutuhan tenaga. Terutama dari sektor padat karya.
- Menjaga Stabilitas Harga
Intervensi perekonomian dengan adanya kebijakan fiskal, akan membuat kondisi harga barang di pasaran akan terkontrol. Pemerintah nantinya akan berwenang mengatur batas harga beberapa produk tertentu. Tujuannya agar timbul kestabilan harga di pasaran. Misalnya penetapan harga tarif listrik dan Bahan Bakar Minyak.
Bentuk Kebijakan Fiskal
Kebijakan fiskal bisa berwujud dalam beberapa bentuk. Berikut diantaranya:
- Kebijakan Fiskal Fungsional
Bentuk kebijakan fiskal satu ini disusun dengan memerhatikan aspek fungsi dan kegunaannya. Pertimbangan yang dilakukan pun amatlah matang. Aspek yang dipertimbangan sangat banyak cakupannya. Terutama akibat-akibat langsung dan tidak langsung dari pemberlakuan kebijakan satu ini.
- Kebijakan Fiskal Sengaja
Kebijakan fiskal sengaja berarti suatu langkah fiskal yang secara sengaja diberlakukan pada kondisi yang sebelumnya tidak dapat ditebak. Kebijakan yang diambil ini tidak mempertimbangkan aspek yang begitu detail karena bertujuan untuk merespon kondisi ekonomi yang berubah tiba-tiba.
- Kebijakan Fiskal Tidak Disengaja
Kebijakan fiskal satu ini dikategorikan implusif tanpa mempertimbangkan banyak aspek secara jangka panjang. Biasanya bentuk kebijakan fiskal ini berguna untuk merespon kondisi ekonomi yang tidak begitu berubah secara mendadak.

Contoh Kebijakan Fiskal yang Dibuat Pemerintah
Agar bisa dengan gampang membedakan kebijakan fiskal dengan kebijakan lainnya, berikut beberapa contoh kebijakan fiskal yang diberlakukan di dalam negeri:
- Pemberlakuan insentif pajak selama masa pandemi Covid-19.
- Peningkatan anggaran yang berguna untuk menangani pandemi Covid-19.
- Menaikkan pajak guna mendapatkan tambahan pendapatan negara.
- Menutupi defisit pembiayaan negara dengan mengeluarkan obligasi agar bisa meminjam uang ke negara lain.
- Menambahkan wajib pajak agar bisa mendapatkan tambahan pajak dengan menerapkan kewajiban memiliki NPWP.
- Mengurangi pembelanjaan negara, menaikkan pajak, agar ekonomi negara stabil.
Nah itu dia penjelasan mengenai pengertian kebijakan fiskal. Kesimpulannya, pemerintah memang sangat diharapkan hadir dalam pengaturan pendapatan dan pengeluaran keuangan negara agar nantinya bisa timbul kestabilan ekonomi, melalui kebijakan fiskal yang memihak rakyat.
Artikel Terkait
- Apa Itu Japanese Economic Miracle?
- Memahami tentang Manajemen Produksi
- Apa itu Fintech (Financial Technology)?
- Mengapa Uang Kuliah Naik Terus?
Demikianlah artikel tentang kebijakan fiskal, semoga bermanfaat bagi Anda semua.










