Kami menyediakan berbagai simulasi kredit, dari kredit mobil, kredit rumah, kpr, kartu kredit dan lain-lain. Simulasi pinjaman bisa juga dilakukan di sini.

Mengenal Apa Itu Konsinyasi: Pengertian, Keuntungan Hingga Sistem Pembayaran

Konsinyasi adalah salah satu metode penjualan untuk mendapatkan keuntungan. Metode ini sebenarnya bukan cara baru, melainkan sudah banyak digunakan untuk penjualan berbagai jenis barang. Misalnya makanan, minuman, pakaian, alat elektronik, dan masih banyak lagi. Dalam konsinyasi, tak hanya ada penjual dan pembeli saja, tapi ada pihak ketiga.

Meski sudah dikenal lama, tetapi tidak semua orang memahami apa itu konsinyasi. Untuk lebih jelasnya, berikut pembahasan lengkap soal konsinyasi.

Pengertian Konsinyasi

Konsinyasi adalah metode penjualan di mana terjadi perjanjian antara penjual sebagai pemilik barang dengan pihak ketiga, di luar pembeli. Penjual sebagai pemilik barang akan menitipkan barangnya pada pihak ketiga ini untuk ditawarkan dan dijual kepada pembeli yang potensial. Jika barang terjual, maka pihak ketiga akan mendapatkan persenan atau komisi dari penjualan.

Jumlah komisi ini tergantung dari perjanjian yang dilakukan sebelumnya di antara penjual dan pihak ketiga. Tentu saja, semakin tinggi nilai produk yang dijual, akan semakin tinggi pula komisinya. Sedikit atau banyaknya produk yang terjual juga akan sangat berpengaruh pada jumlah komisi.

Perjanjian konsinyasi bisa dilakukan terhadap berbagai jenis produk. Mulai produk yang dibutuhkan sehari-hari seperti makanan, minuman, pakaian, aksesoris, buku, dan lain sebagainya. Bahkan konsinyasi juga bisa dilakukan untuk karya seni yang nilainya tentu jauh lebih tinggi.

Biasanya penjualan barang bekas menggunakan sistem konsinyasi. Jadi si pemilik barang akan menitipkan produknya pada toko khusus penjualan barang bekas. Si pemilik toko akan mendapatkan komisi jika produk tersebut laku. Beberapa penjualan ritel juga bisa saja melakukan sistem konsinyasi. Terutama di saat produsen benar-benar bergantung pada toko ritel untuk menjual produknya.

Tapi sistem konsinyasi biasanya tidak berlaku pada supermarket dan minimarket. Pihak supermarket biasanya akan membeli langsung barang dari pemasok secara lepas, bukan dengan perjanjian konsinyasi. Kemudian harga yang dijual di supermarket akan dinaikkan dari harga aslinya agar supermarket mendapat untung.

Praktik Konsinyasi Saat Ini

Di abad ke-21, sistem konsinyasi semakin banyak digunakan. Bahkan bisa dibilang menjadi tren tersendiri dalam perdagangan. Sistem ini biasanya dipilih oleh para produsen yang menjual produk khusus, pakaian bayi, perlengkapan hewan peliharaan, hingga produk mode dengan kualitas kelas atas. Tren konsinyasi juga muncul dengan adanya toko barang bekas yang berkualitas tinggi.

Generasi milenial sudah terbiasa dengan adanya toko barang bekas khusus untuk barang-barang bermerek terkenal yang harganya selangit. Banyak orang yang belum mampu membeli barang berkelas dalam kondisi baru. Karena itu mereka lebih memilih mencari barang bekas yang mereka incar dengan kondisi yang masih layak digunakan.

Para ahli ekonomi menyebutkan bahwa semakin naiknya harga kebutuhan dan properti serta hutang menjadi beberapa faktor penyebab generasi milenial memilih barang bekas yang dijual di toko dengan sistem konsinyasi.

Keunggulan Sistem Konsinyasi

Salah satu keunggulan sistem penjualan konsinyasi bisa sangat dirasakan oleh para penjual yang tidak punya toko offline. Penjual semacam ini tidak punya akses untuk bertemu langsung dengan pembeli dan menawarkan produk mereka. Karena itu, mereka akan memilih untuk menitipkan produknya pada toko offline.

Meski begitu, bukan berarti konsinyasi hanya berlaku secara offline saja, lho. Toko online pun bisa menggunakan sistem konsinyasi. Misalnya penjual punya produk berkualitas, tapi ia tidak punya toko online yang ramai. Penyebabnya bisa beragam. Entah si penjual belum berpengalaman atau belum bisa mengelola dan memasarkan toko online dengan baik, dan mungkin ada alasan lainnya.

Karena itu, penjual pun melirik toko online lainnya yang punya lalu lintas tinggi. Banyaknya pengunjung atau pengikut sebuah toko pasti jadi bahan pertimbangan penjual dalam memilih toko online yang akan diajak untuk melakukan konsinyasi. Barang penjual yang dititipkan di toko tersebut peluang lakunya jadi lebih besar.

Ada juga tipe produsen yang hanya bisa memproduksi barang, tapi tidak bisa menjual. Entah karena tidak biasa berjualan atau tidak punya waktu untuk berjualan. Daripada barangnya menumpuk tidak terjual dan malah jadi sia-sia, lebih baik melakukan konsinyasi dengan toko yang sudah jelas berpengalaman.

Cara Pembayaran Sistem Konsinyasi

Sebelum si penjual atau produsen menitipkan produknya pada pihak ketiga, harus terjadi kesepakatan terlebih dahulu. Kesepakatan ini berupa bagi hasil apabila barang yang dititipkan itu laku. Baru setelah terjadi kesepakatan, pihak penjual mengirimkan produknya ke toko konsinyasi sebagai pihak ketiga yang akan menjual produk kepada pembeli.

Biasanya, toko konsinyasi sudah punya standar sendiri yang berkaitan dengan standar bagi hasil. Berapa banyak yang akan diterima produsen dan berapa banyak yang akan diterima toko konsinyasi. Tapi tidak semua mematokkan standar pas. Ada juga toko yang masih mau bernegosiasi hingga tercapai kesepakatan yang dianggap saling menguntungkan bagi kedua belah pihak.

Inilah pentingnya dilakukan komunikasi yang baik antara kedua belah pihak. Biasanya negosiasi lebih sering terjadi pada penjualan produk dalam jumlah besar. Produk bernilai tinggi seperti karya seni juga biasanya akan melalui proses negosiasi terlebih dahulu.

Periode Konsinyasi

Sistem penjualan konsinyasi juga punya masanya sendiri. Dalam proses negosiasi biasanya juga akan dibicarakan mengenai tenggat waktu ini. Jadi sebuah produk akan ada di toko konsinyasi hingga periode waktu tertentu. Setelah waktu berlalu, produk akan dikembalikan ke penjual atau produsen sebenarnya. Tapi ada juga yang memperpanjang jangka waktunya.

Satu hal yang sangat penting dalam perjanjian konsinyasi adalah komunikasi yang baik agar tercipta kondisi yang menguntungkan bagi kedua belah pihak. Pada dasarnya, kedua pihak sama-sama berjualan jadi sebaiknya ada toleransi dalam kesepakatan.

Artikel Terkait

Demikianlah artikel tentang apa itu konsinyasi, semoga bermanfaat bagi Anda semua.



Apa Itu Aktuaria: Pengertian, Fungsi, dan Tugasnya
Pengertian dan Jenis Sinergi
Apakah Investasi Emas Selalu Menguntungkan?
Neraca Lajur: Pengertian, Fungsi, dan Pembuatan
Apa Keuntungan Membeli Asuransi Jiwa? Ini Dia Jawabannya.
Apa Keuntungan Dan Kerugian Memulai Bisnis Sendiri?
Keuntungan / Dampak Positif dari Resesi
Memahami Pengertian Personal Branding, dari Sejarah Hingga Cara Membangunnya
Contoh-contoh Konsinyasi
Apa Saja Keuntungan dan Kerugian Inflasi?


Bagikan Ke Teman Anda