Pengertian Know Your Customer (KYC), Tujuan, dan Cara Kerjanya
Mungkin beberapa dari kalian masih belum mengetahui apa itu KYC (Know Your Customer), Terutama bagi Anda yang baru pertama kali berkutik dengan investasi Know Your Customer (KYC) Adalah istilah yang digunakan dalam menyediakan layanan jasa keuangan untuk melakukan verfikasi bagi penggunanya
Apa Itu KYC (Know Your Customer)?
Know Your Customer atau Know Your Clients ini merupakan upaya yang dilakukan oleh lembaga investasi dan keuangan untuk memastikan identitas data yang dimiliki oleh seseorang atau organisasi. Dalam hal ini mudahnya kita ketahui bahwa KYC merujuk pada pengguna layanan.
Proses verifikasi Know Your Customer terdiri dari beberapa tahapan, yaitu mengunggah identitas dokumen dengan tujuan untuk memastikan bahwa akun yang dibuat di layanan itu bukanlah akun palsu. Dengan begitu, layanan keuangan dapat diminimalisi dalam mencegah terjadinya kecurangan atau transaksi yang mencurigakan.
Siapa Saja yang Menggunakan Proses KYC?
Proses KYC digunakan sesuai dengan UU No 10 Tahun 1998 tentang Perbankan bahwa layanan KYC digunakan untuk penyedia jasa keuangan seperti perbankan. Prinsip KYC ini tertuang sesuai Undang-undang Nomor 7 Tahun 1992
Di Indonesia sendiri, KYC adalah proses yang biasa digunakan oleh perbankan untuk mengetahui data nasabahnya. Hal ini juga tercantum dalam Peraturan Bank Indonesia Nomor 3-10-PBI-2001 tentang Penerapan Prinsip Mengenal Nasabah. Prinsip KYC dalam perbankan adalah wajib untuk diperkenalkan untuk mengenal data nasabah yang khususnya menggunakan layanan keuangan.
KYC berguna untuk mengetahui identitas nasabah, pelaporan transaksi yang dilakukan oleh nasabah, memantau kegiatan transaksi nasabah apabila ada transaksi yang mencurigakan. Namun, untuk saat ini metode Know Your Customer digunakan oleh banyak perusahaan penyedia jasa lainnya seperti Perusahaan fintech, telekomunikasi, dan berbagai jenis perusahaan penyedia jasa lainnya juga turut menggunakan metode KYC ini.
Apa Tujuan Proses KYC?
Setelah mengetahui apa itu KYC, saatnya kita ketahui apa tujuan dari proses Know Your Customer ini.
Proses KYC ini dilakukan untuk menghindari tindak korupsi, dan hal-hal yang termasuk kejahatan pencucian uang. Hal ini dilakukan untuk memastikan keamanan platform penyedia layanan dan customer itu sendiri. Tidak sampai itu saja, lembaga keuangan atau platform lainnya ini mengawasi agar tidak ada transaksi yang mencurigakan.
Jika dalam hal ini bank mengizinkan siapa saja untuk membuka rekening, maka kemungkinan seseorang tidak bertanggung jawab bisa membuka rekening atas nama Anda. Rekening palsu bisa dibuat untuk tujuan yang dapat merugikan orang lain.
Kemungkinan buruk lainnyaa adalah data Anda bisa disalahgunakan untuk transaksi yang sebenarnya tidak Anda lakukan. Selain itu, proses Know Your Customer ini bisa membantu lembaga keuangan untuk mendapatkan informasi mengenai penggunanya, sehingga perusahaan bisa mengoptimalkan pelayanan mereka kepada nasabah.
Bagaimana Cara Kerjanya?
Proses KYC dapat dilakukan dengan online dalam sistem e-KYC atau offline. Caranya adalah sama seperti Anda membuka rekening. Mulai dari mengumpulkan identitas data seperti nama, tanggal lahir, dan alamat. Metode KYC ini bervariasi sesuai dengan kebutuhan lembaga atau platform itu sendiri.
Beberapa contoh variasi dalam proses Know Your Customer sebagai berikut:
- Mengunggah dokumen surat keterangan dan identitas diri
- Melakukan sebuah panggilan video
- Mengadakan pertemuan secara langsung.
- Melakukan pemeriksaan latar belakang pengguna secara lengkap
Setelah melewati proses KYC ini, maka selanjutnya akun Anda akan dilanjutkan dengan proses yang dinamakan CDD atau Customer Due Diligence. CDD adalah metode yang dimana penyedia layanan memeriksa lebih lanjut terkait transaksi keuangan Anda. Caranya ini berbeda-beda sesuai dengan kebutuhan perusahaan.
Beberapa di antaranya dengan cara melakukan verifikasi data dengan mencocokan daftar sanksi di pengadilan. Juga melakukan penelusuran profil, dengan membandingkan informasi identitas Anda dengan profil yang berisiko tinggi seperti Politically Exposed Persons (PEPs), pencucian uang, dan korupsi.
Informasi KYC dan CDD dapat dianalisis secara langsung menggunakan kartu identitas dengan cara membandingkan wajah asli Anda dengan kartu identitas yang Anda unggah dengan memanfaatkan teknologi pemindaian wajah.
Artikel Terkait
- Pengertian Stock Opname, Tujuan, Manfaat dan Cara Melakukannya
- Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dan Contoh Kewenangannya
- Contoh Surat Perjanjian Hutang
- Contoh-Contoh Tindakan Ekonomi
Demikianlah artikel tentang Know Your Customer (KYC), semoga bermanfaat bagi Anda semua.