Kami menyediakan berbagai simulasi kredit, dari kredit mobil, kredit rumah, kpr, kartu kredit dan lain-lain. Simulasi pinjaman bisa juga dilakukan di sini.

Penyebab Krisis Energi di Inggris

Tak bisa dipungkiri bahwa di peradaban modern seperti sekarang ini, manusia membutuhkan energi untuk bisa menjalankan segala aktivitasnya. Bahan bakar, listrik, gas, dan lainnya. Sumber daya energi tersebut tersedia melimpah di berbagai belahan bumi, tapi sayangnya mereka tidak terbarukan. Artinya, semakin lama akan semakin berkurang seiring dengan peningkatan permintaan terhadap sumber energi, yang mengindikasikan pula bahwa konsumsi terhadap energi oleh penduduk di bumi ini sangatlah tinggi. Ketika konsumsi tinggi, di mana permintaan meningkat tapi tidak didukung dengan persediaan yang mencukupi, akibatnya terjadilah krisis energi seperti yang pernah dialami oleh beberapa negara. Bahkan baru-baru ini, krisis energi melanda negara-negara Eropa, dan yang terparah adalah Inggris.

Apa itu krisis energi?

Krisis energi dapat dipahami sebagai kekhawatiran yang timbul atas semakin berkurangnya sumber daya alam yang terbatas yang digunakan untuk menggerakkan masyarakat industri, seiring dengan meningkatnya permintaan. Sumber daya alam untuk komoditas energi memang tersedia secara alami, berasal dari fosil-fosil yang telah berproses selama ribuan tahun. Sayangnya sumber daya alam ini jumlahnya terbatas, karena tidak bisa diperbarui.

Dari Wikipedia, krisis energi diartikan sebagai hambatan yang signifikan dalam penyediaan sumber daya energi untuk suatu perekonomian. Banyak literatur yang merujuk pada sumber energi yang digunakan pada waktu dan tempat tertentu, terutama yang memasok jaringan listrik nasional atau penggunaan bahan bakar dalam pembangunan industri, serta pertumbuhan penduduk yang menyebabkan lonjakan permintaan energi global dalam beberapa tahun terakhir.

Disadari atau tidak, krisis energi ini merupakan ancaman bagi kelangsungan makhluk hidup, bahkan planet bumi sendiri. Sebab itu, otoritas di setiap negara dan masing-masing individu dituntut untuk mengurangi pemborosan penggunaan energi serta mendukung penggunaan sumber daya terbarukan sebagai prioritas melalui peningkatan konservasi.

Penyebab krisis energi di Inggris

Inggris merupakan salah satu negara di Eropa yang dikenal sebagai negara maju. Sebagai negara monarki, Inggris memiliki perekonomian yang baik. Namun sebaik-baiknya perekonomian suatu negara, kebutuhan energi baik untuk industri maupun rumah tangga sering kali menjadi masalah yang seolah sulit ditemukan solusinya.

Sistem energi Inggris baru-baru ini mengalami kekacauan akibat ancaman badai kekuatan pasar yang mengacaukan ekonomi dari pemasok energi rumah ke industri berat dan dari pabrik ke petani. Hal ini memicu kekhawatiran akan runtuhnya gelombang pemasok, sehingga berdampak pada beban tagihan yang tidak terjangkau bagi rumah tangga. Kondisi ini semakin diperparah dengan iklim di Inggris yang mulai memasuki musim dingin.

Bagaimana negara maju dengan perekonomian yang kuat seperti Inggris bisa mengalami krisis energi? Ternyata inilah penyebabnya.

  • Kebangkitan kembali China pasca covid

Siapa yang tidak kenal China? Negara ‘miskin’ yang kini berubah menjadi negara super power. China sempat mengalami keterpurukan akibat serangan covid-19 yang kemudian menjadi pandemi global. Dampak pandemi covid ini tidak hanya dirasakan oleh China saja, tetapi semua negara di dunia, terutama secara ekonomi.

Kini setelah covid mulai terkendali, dunia bisa kembali menghadapi kehidupan normal dengan konsep baru yang disebut dengan new normal. Demikian halnya dengan China. Negara ini mulai bangkit kembali menata segala sesuatunya yang sempat berantakan dan terbengkalai. Salah satunya adalah memenuhi kebutuhan energi.

Ketika ekonomi mulai pulih dari dampak pandemi yang cukup panjang, negara-negara di belahan bumi utara sedang menghadapi musim dingin yang panjang. Kondisi ini memicu konsumsi energi yang besar, bahkan menghabiskan tingkat atau stok gas yang tersimpan, sehingga mereka harus berjuang untuk mengamankan pasokan.

Besarnya kebutuhan energi China ini berdampak pada pasokan dan harga energi di pasar global. Harga gas di Inggris bahkan mengalami lonjakan tajam yang meningkat empat kali lipat. Permintaan gas China diprediksi akan meningkat hingga 360 miliar meter kubik. Hal ini menimbulkan kekhawatiran negara-negara di Eropa. Sebab, dengan meningkatnya permintaan pasokan energi China, maka pengiriman komoditas energi ke negara-negara Eropa menjadi lebih sedikit, sehingga rawan terjadi krisis energi. Benar saja, Inggris mengalami krisis energi karena produsen energi setempat tak mampu memenuhi permintaan energi baik untuk industri maupun rumah tangga lokal.

  • Penolakan tambahan kuota ekspor gas dari Rusia

Meningkatnya permintaan gas China mengakibatkan pengiriman gas beralih dari Eropa ke China. Di sisi lain, aliran pipa gas ke Eropa dari Rusia pun gagal menutupi kekurangan pasokan energi tersebut. Kondisinya semakin parah karena perusahaan gas yang didukung negara Rusia, Gazprom menolak untuk meningkatkan kuota ekspornya ke Eropa, meski harga gas telah mencapai rekor tertinggi di dunia.

Penolakan peningkatan ekspor gas oleh perusahaan Rusia ini menimbulkan kecurigaan adanya ‘permainan’ yang sengaja dirancang untuk menjaga agar harga pasar tetap tinggi. Berkenaan dengan hal tersebut, anggota parlemen Uni Eropa meminta Komisi Eropa untuk menyelidiki permasalahan ini lebih lanjut dan mengusulkan pembangunan pipa Nord Stream 2, yakni jalur gas utama dengan instalasi pipa ganda. Namun, proyek Nord Stream 2 ini telah menghadapi sanksi Amerika Serikat, dan memicu kekhawatiran semakin tingginya ketergantungan pasokan energi Uni Eropa pada impor energi dari Rusia.

  • Konsumsi energi yang tinggi

Inggris selalu memiliki kekhawatiran atas krisis gas global. Hal ini disebabkan konsumsi energi warga negara tersebut baik untuk industri maupun rumah tangga begitu tinggi. Inggris sangat bergantung pada gas untuk pemanas rumah dan memasak. Sementara untuk kebutuhan listrik saja sebagian besar dipenuhi dari pembakaran bahan bakar fosil di pembangkit listrik berbahan bakar gas.

Tak heran jika Inggris mengalami krisis energi, karena memang banyak permasalahan energi yang dihadapi. Meski memiliki pembangkit listrik tenaga nuklir, namun karena usianya sudah tua dan minim perawatan, Inggris terpaksa melakukan pemadaman. Tak hanya itu, kabel listrik utama yang digunakan untuk mengimpor listrik dari Perancis pun telah ditutup setelah terjadi kebakaran. Masalah lain juga terjadi pada turbin angin yang tak lagi bisa bekerja secara maksimal.

Artikel Terkait

Demikianlah artikel tentang penyebab krisis energi di Inggris, semoga bermanfaat bagi Anda semua.



Contoh Pengangguran Friksional Beserta Dengan Penyebabnya
10 Krisis Perbankan Abad 21
Memahami tentang Negara Gagal (Failed State) dan Penyebabnya
Apa Penyebab Inflasi?
Persiapan Menghadapi Krisis Keuangan Pribadi
Penyebab Asuransi Jiwasraya Gagal Bayar
Penyebab Kita Jadi Lebih Boros Selama Pandemi
Ada Apa dengan Krisis Ekonomi di Turki?
20 Penyebab Umum Kredit Macet
Apakah Penyebab Resesi?


Bagikan Ke Teman Anda