Pentingnya Nikel Bagi Kehidupan
Bumi dianugerahi kekayaan alam yang luar biasa melimpah dan bermanfaat bagi kehidupan makhluk hidup, tak terkecuali manusia. Mulai dari keanekaragaman flora dan fauna hingga mineral tambang yang bernilai tinggi baik logam maupun non logam. Sebut saja minyak bumi, gas alam, batu bara, uranium, timah, bijih besi, perak, nikel, belerang, fosfat, dan masih banyak yang lainnya. Kita patut bersyukur karena sebagian besar kekayaan alam tersebut ada di Indonesia.
Tak bisa dipungkiri bahwa emas merupakan mineral tambang yang berharga. Namun, tahukah Anda bahwa ada ‘harta karun’ lain yang tidak kalah berharga dari emas? Harta karun itu adalah nikel. Nikel dikenal sebagai mineral tambang yang memiliki beragam manfaat bagi kehidupan sehari-hari. Tak heran jika mineral tambang yang satu ini sangat penting dan berharga, bahkan bagi pertahanan suatu negara.
Apa itu nikel?
Nikel merupakan mineral tambang berupa logam keras berwarna putih keperakan, yang tahan terhadap panas dan korosi, sehingga membuatnya sangat bermanfaat untuk pengembangan berbagai macam bahan mulai dari peralatan kebutuhan sehari-hari hingga peralatan militer. Meskipun termasuk logam keras, namun nikel bisa dibentuk.
Secara historis, mineral tambang ini pertama kali ditemukan oleh Cronstedt pada tahun 1751, yang kemudian diberi nama kupfernickel (nikolit). Pada awal penemuannya, nikel dianggap sebagai logam pengotor pada tembaga. Namun, seiring dengan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi, para peneliti berhasil mengungkap manfaat nikel sebagai logam berharga.
Logam berharga berlambang Ni, yang dalam tabel periodik unsur diberi kode angka No. 28 ini perpaduan antara unsur kobalt dan tembaga. Sebagai logam keras, nikel memiliki tekstur yang lembek. Meski demikian, nikel memiliki sifat fisik yang tahan karat dan panas, sehingga dapat bertahan dari paparan suhu ekstrim. Selain itu, meski teksturnya lembek, namun nikel akan menghasilkan baja tahan karat (stainless steel) yang kuat tetapi ringan ketika dipadukan dengan besi dan krom.
Potensi nikel di Indonesia
Tahukah Anda bahwa Indonesia menjadi salah satu negara penghasil bijih nikel terbesar di dunia. Logam berharga ini banyak ditemukan di wilayah Sulawesi dan Indonesia Timur. Tak heran jika Indonesia menjadi salah satu eksportir nikel terbesar yang memasok kebutuhan nikel di berbagai negara di dunia.
Namun sejak 1 Januari 2020, pemerintah Indonesia mengeluarkan kebijakan larangan ekspor bijih nikel atau nikel mentah, sebagaimana tertuang dalam Peraturan Menteri (Permen) ESDM Nomor 11 Tahun 2019 tentang Perubahan Kedua Atas Peraturan Menteri ESDM Nomor 25 Tahun 2018 tentang Pengusahaan Pertambangan Mineral dan Batubara. Kebijakan larangan ekspor bijih nikel ini dimaksudkan agar Indonesia bisa mengekspor komoditas ini dalam bentuk produk yang bernilai lebih tinggi.
Larangan ekspor bijih nikel oleh pemerintah Indonesia menuai pro kontra, bahkan memicu timbulnya gugatan dari Uni Eropa, yang keberatan dengan kebijakan tersebut. Kebijakan pembatasan bahkan larangan ekspor bijih nikel yang dikeluarkan pemerintah Indonesia dinilai tidak adil karena berimbas negatif pada industri baja Eropa.
Sebagai hasil tambang berupa logam lunak, nikel memiliki beragam manfaat yang erat kaitannya dengan kebutuhan masyarakat modern. Tah heran jika pasokan komoditas tambang yang satu ini begitu banyak dicari dan dibutuhkan oleh banyak negara. Sayangnya, nikel termasuk kekayaan alam yang tidak bisa diperbarui. Artinya, eksploitasi yang dilakukan selama bertahun-tahun dan secara besar-besaran tentu akan mengurangi pasokan mineral tambang ini.
Sebagian besar nikel berada di inti bumi dengan kedalaman lebih dari 1.800 mil di bawah permukaan bumi. Tentu dibutuhkan usaha yang keras dan peralatan berteknologi canggih untuk bisa menambang nikel secara efektif.
Di Indonesia terdapat beberapa daerah penghasil bijih nikel. Sebut saja Sorowako dan Luwu Timur di Sulawesi Selatan, Morowali di Sulawesi Tengah, Pomala dan Tapunopaka di Sulawesi Tenggara, serta Gebe dan Tanjung Buli di Halmahera. Bahkan perusahaan nikel yang beroperasi di Sorowako menjadi salah satu perusahaan nikel terbesar di dunia.
Saat ini Indonesia menguasai lebih dari 20% total ekspor nikel dunia. Penguasaan pasar tersebut menjadikan Indonesia sebagai negara eksportir terbesar kedua untuk industri baja di Uni Eropa. Setiap tahun nilai ekspor bijih nikel Indonesia mengalami peningkatan yang signifikan. Bahkan pada kuartal kedua 2019 meningkat sebesar 18% dibandingkan dengan pada tahun 2017 pada periode yang sama.
Meski meningkat signifikan, namun nilai ekspor nikel Indonesia dinilai belum sesuai harapan. Sebab itu, ada keharusan pengolahan bijih nikel menjadi produk yang bernilai tambah di smelter dalam negeri. Bijih nikel yang diolah menjadi feronikel memiliki nilai yang lebih tinggi, di mana harganya meningkat dari US$ 55 per ton menjadi US$ 232 per ton. Sebab itu, pemerintah Indonesia ingin meningkatkan pendapatan dari ekspor nikel dengan mengeluarkan larangan ekspor bijih nikel.
Manfaat nikel bagi kehidupan
Dalam kehidupan Anda sehari-hari, pastilah Anda pernah menggunakan peralatan yang terbuat dari bahan nikel. Misalnya saja panci stainless steel untuk memasak, smartphone dengan baterai Li-ion yang tahan lama dan ramah lingkungan, serta masih banyak lagi yang lainnya. Itu hanya sebagian kecil saja dari pemanfaatan nikel. Maka dari itu, nikel menjadi logam berharga karena memiliki beragam manfaat dan nilai ekonomis yang tinggi. Beberapa manfaat nikel dalam kehidupan sehari-hari adalah sebagai berikut.
- Sebagai bahan dasar stainless steel
Stainless steel banyak digunakan untuk berbagai peralatan, misalnya pemotong kuku, pipa, juga peralatan dapur mulai dari spatula, sendok, garpu, pisau, hingga panci. Baja ringan dan tahan karat ini hasil dari campuran nikel, besi, dan krom. Kombinasi ketiga bahan tersebut menghasilkan karakter logam yang kuat tetapi ringan, mampu menghantarkan listrik dengan baik, dan tidak mudah teroksidasi oleh air dan udara. Sebab itulah, peralatan yang berbahan stainless steel cenderung lebih awet dan tidak mudah berkarat.
- Sebagai bahan dasar pembuatan koin
Anda semua tentu pernah memiliki uang koin bukan? Nah, uang koin tersebut terbuat dari nikel. Sifat fisik nikel yang lembak sehingga mudah dibentuk dan anti karat dimanfaatkan sebagai material pembuatan uang koin. Memang tak semua uang koin terbuat dari nikel, ada juga yang dibuat dari aluminium. Namun, jika dibandingkan dengan aluminium, nikel memiliki tekstur yang lebih padat dan bobotnya lebih berat. Di Indonesia, uang koin berbahan nikel diperkenalkan kepada publik dalam pecahan Rp 1.000 pada tahun 2010.
- Sebagai bahan pembuatan rangka otomotif
Apa jadinya jika kendaraan baik pribadi maupun umum terbuat dari bahan logam yang rapuh? Tentu akan sangat membahayakan keselamatan saat berkendara. Sebab itu rangka kendaraan harus dibuat dari bahan baku logam yang kuat agar mampu menahan berat beban. Kandungan nikel dalam besi baja menjadikan kekuatan dan daya tahannya lebih baik ketimbang besi baja yang terbuat dari campuran aluminium. Keunggulan nikel inilah yang kemudian dimanfaatkan sebagai bahan pembuatan rangka otomotif. Selain lebih kuat, secara visual juga tampilannya tampak lebih mengkilap sehingga terkesan mewah. Komponen-komponen otomotif yang terbuat dari nikel di antaranya adalah velg, bumper, dan knalpot.
Artikel Terkait
- Mengenal Minyak Biji Matahari dan Manfaatnya
- Mengenal Minyak Canola Dan Manfaatnya Untuk Kesehatan
- Penyebab Kenaikan Harga Batubara
- Mengapa Harga Minyak Sawit Mahal?
Demikianlah artikel tentang pentingnya nikel bagi kehidupan, semoga bermanfaat bagi Anda semua.