Kami menyediakan berbagai simulasi kredit, dari kredit mobil, kredit rumah, kpr, kartu kredit dan lain-lain. Simulasi pinjaman bisa juga dilakukan di sini.

8 Etika Bisnis dalam Kehidupan Sehari-hari

Beretika merupakan satu wujud kesopanan yang penting untuk dijunjung dalam kehidupan bermasyarakat. Dengan etika yang baik, seseorang akan mampu berharmoni serta membaur dengan lingkungan sekitar. Tidak hanya dalam kehidupan bermasyrakat, beretika juga diperlukan oleh seorang pebisnis. Agar produk bisnisnya bisa diterima hangat di tangan konsumen serta bisnisnya lancar, seorang pebisnis haruslah memiliki etika-etika bisnis. Lantas, apa saja etika bisnis yang dapat diterapkan oleh pebisnis dalam kehidupan sehari-hari?

1. Jujur

Bukan rahasia lagi bahwa jujur merupakan satu kunci penting dalam mendapatkan kepercayaan. Jika ingin mendapat kepercayaan dari seorang konsumen, seorang pebisnis harus memegang teguh prinsip satu ini. Pebisnis hendaknya harus jujur dalam setiap tindakannya. Entah itu tindakan yang berhubungan dengan konsumen, karyawan, hingga partner kerja. Kejujuran kepada pihak-pihak tersebut akan melahirkan kepercayaan dari mereka. Kepercayaan dari konsumen akan membuat konsumen berani untuk menjadi pelanggan dari bisnis yang sedang dijalani. Kepercayaan dari karyawan akan menghasilkan karyawan dapat secara maksimal bekerja tanpa takut akan dibohongi atau dimanfaatkan. Kepercayaan dari partner bisnis akan membuat kerjasama bisnis menjadi lancar.

2. Integritas

Banyak yang fasih berbicara soal integritas, namun sedikit yang paham makna dari integritas itu sendiri. Integritas identik dengan sifat konsisten. Integritas merujuk pada memiliki karakter yang konsisten yang ditunjukkan dengan penyelarasan pikiran, perkataan, dan perbuatan. Intergritas terkadang menuntut seseorang untuk memiliki keberanian dalam melakukan hal yang benar, serta keberanian untuk mengakui kesalahan yang telah diperbuat. Integritas dari seorang pebisnis akan melahirkan satu bentuk respect atau rasa hormat dari orang sekitar. Orang sekitar, termasuk konsumen juga akan ikut segan kepada pebisnis tersebut dan merasa bangga saat membeli produk yang dijual.

3. Menepati Janji

Pernah mendengar istilah mulutmu harimaumu? Tidak hanya dalam kehidupan sehari-hari, dalam dunia bisnis istilah itu pun berlaku. Umumnya, seseorang akan menilai orang lain dengan cara menyesuaikan perkataannya dengan perbuatannya. Jika perkataan tidak sesuai dengan perbuatan, maka kepercayaan tidak akan didapat. Terlebih jika perkataan itu berupa sebuah janji. Janji memiliki nilai yang besar sebagai penentu integritas seseorang. Jika orang tersebut jarang bahkan tidak pernah menepati janji, maka dapat dipastikan bahwa orang tersebut tidak akan dengan mudah dapat dipercaya oleh orang sekitar. Jika hal tersebut terjadi pada seorang pebisnis, maka dapat dipastikan bahwa usaha yang sedang ia jalani akan sepi pelanggan. Kepercayaan dari konsumen sangat penting dalam keberlangsungan bisnis. Jika pebisnisnya saja bukan orang yang suka menepati janji, bagaimana konsumen akan percaya pada produk yang dihasilkan oleh pebisnis?

4. Akuntabel

Akuntabel merupakan sifat satu tingkat di atas bertanggung jawab. Seseorang yang memiliki sifat akuntabel tidak akan keberatan mempertanggungjawabkan hasil pekerjaannya serta tidak keberatan menerima gugatan atas hasil pekerjaannya yang kurang. Sikap akuntabel seperti ini sangat diperlukan oleh seorang pebisnis. Sikap akuntabel haruslah ditunjukkan kepada konsumen, rekan kerja, hingga karyawan. Contoh kecil dari sikap akuntabel adalah saat seorang pebisnis melakukan kelalaian dengan memberikan pesanan yang salah pada pelanggannya, maka saat itu juga pebisnis tersebut akan memberikan pesanan yang benar kepada pelanggannya.

5. Loyalitas

Kesetiaan, atau loyalitas juga merupakan etika bisnis dari seorang pebisnis yang harus diterapkan. Seorang pebisnis haruslah setia kepada bisnis yang dijalani, tim, bahkan pada diri sendiri. Setia pada diri sendiri lebih kepada setia dalam keteguhan hati dalam melakukan pekerjaan dengan baik dan benar. Loyalitas akan membangun kepercayaan serta akan membangun integritas dari seorang pebisnis. Walaupun loyalitas merupakan hal yang positif, namun seorang pebisnis tidak boleh mengatasnamakan loyalitas untuk melakukan hal yang tidak etis. Untuk seorang karyawan, loyalitas juga tidak melulu menghalangi seseorang untuk mundur dari pekerjaanya. Jika pekerjaan yang ia lakukan sudah tidak sesuai dengan prinsip yang dianut, atau sudah tidak memperlakukan karyawan secara baik, maka seorang karyawan tersebut sah-sah saja jika ingin melakukan resign.

6. Peduli

Seorang pebisnis haruslah memiliki sikap peduli terhadap sesama. Rasa peduli tersebut akan melahirkan perasaan empati dan belas kasih terhadap konsumen, karyawan, hingga rekan bisnis. Rasa peduli juga memiliki arti bahwa seseorang tersebut sadar bahwa segala tindakan yang ia lakukan akan memiliki dampak pada semua orang yang berada di sekitarnya. Karena kesadaran tersebut, seseorang akan dengan teliti akan menimbang dengan matang segala keputusan yang diambil, baik dalam jangka panjang maupun jangka pendek.

7. Memiliki Jiwa Kepemimpinan

Hal yang paling kecil yang merupakan bagian dari jiwa kepemimpinan adalah rasa tanggung jawab. Bentuk tanggung jawab yang paling kecil adalah tanggung jawab pada diri sendiri. Apakah pekerjaan dalam bisnis sudah dapat diselesaikan dengan baik dan benar tanpa ada kesalahan. Kalaupun ada kesalahan, ia berani memperbaikinya. Level yang lebih tinggi jiwa kepemimpinan akan mengantarkan seseorang mampu bertanggung jawab atas orang lain. Contohnya, mampu mengayomi dan menuntun para karyawan untuk bekerja semaksimal mungkin sesuai dengan kemampuan terbaiknya.

8. Patuh Hukum

Walaupun bisnis memiliki banyak aturan, apalagi bisnis yang besar, namun pebisnis haruslah mematuhi setiap aturan yang diberikan. Seperti aturan membayar pajak, aturan mndaftarkan izin usaha, dan lain sebagainya. Mematuhi aturan hukum nantinya juga akan berdampak baik terhadap kelangsungan bisnis yang dijalani. Konsumen pun lebih percaya terhadap bisnis yang sesuai dengan aturan hukum di Indonesia. Contohnya saja, jika perusahaan mengeluarkan produk tanpa izin BPOM, tentu konsumen akan berfikir dua kali untuk membelinya. Berbeda dengan produk yang sudah mengantongi izin BPOM. Konsumen tentu sudah tidak ragu lagi membeli produk tersebut.

Itulah 8 etika bisnis yang dapat diterapkan sehari-hari. Etika yang baik tentu akan mengantarkan kelancaran pada bisnis yang digeluti. Pebisnis dengan etika yang baik tentu akan dengan mudah mengantongi kepercayaan dari konsumen, karyawan, hingga partner kerja.

Artikel Terkait

Demikianlah artikel tentang 8 etika bisnis dalam kehidupan sehari-hari, semoga bermanfaat bagi Anda semua.



Overhead Cost: Definisi, Jenis, dan Contohnya
10 Hal yang Jarang Dibicarakan Dalam Menjalankan Bisnis
Apa Itu Work Life Balance?
Apa Itu Spin Off dalam Perusahaan / Bisnis?
Apa itu Business Model Canvas?
Mengenal tentang Contestable Market
Apakah Bisa Memulai Bisnis dengan Modal Dengkul?
Cara Meningkatkan Sales Skill Biar Jadi yang Paling Handal
7 Aplikasi Akuntansi Android Sederhana untuk Bisnis Pemula
Contoh Tanda Terima Barang


Bagikan Ke Teman Anda