Memanage Cash Flow Keuangan pada Bisnis Musiman
Arus kas atau cash flow memiliki peran penting dalam kesuksesan bisnis Anda. Termasuk untuk jenis bisnis musiman. Misalnya saja bisnis konstruksi atau bisnis renovasi rumah, perusahaan pertamanan, penyedia jasa parcell, dan lain sebagainya. Bisnis musiman memiliki tantangan cukup berat dalam pengelolaan keuangan dimana Anda harus benar-benar mengelola arus kas secara optimal.
Dibutuhkan ketekunan, kesadaran, hingga kesiapan dalam menghadapi tantangan menjalankan bisnis musiman ini, terutama soal mengelola arus kas keuangannya. Tanpa arus kas yang positif, Anda tidak akan memiliki modal kerja yang berguna untuk melakukan operasi bisnis, membayar vendor, hingga memenuhi gaji pegawai pada saat akhir musim atau offseason.
Tips Memanage Cash Flow
Agar masalah tersebut tidak terjadi, berikut beberapa tips mengatur cash flow keuangan pada bisnis musiman.
1. Ketahui Puncak Musim Anda
Identifikasi terlebih dulu periode sibuk serta lambat dalam penjualan. Hal ini penting untuk membuat perkiraan arus kas yang akurat. Pastikan tidak melebih-lebihkan perkiraan pendapatan di puncak musim atau pesimis pada pengeluaran di luar musim.
Anda bisa melihat histori data penjualan. Kemudian pada bulan depan bisa merencanakan pendapatan lebih tinggi dengan biaya rendah atau sebaliknya. Anda bisa mengandalkan riset kompetitif untuk startup atau bisnis baru. Gunanya untuk memproyeksikan lebih detail penjualan Anda.
2. Rencanakan biaya variabel berulang di depan
Pembayaran pajak triwulanan, premi asuransi tahunan atau bulanan merupakan biaya variabel yang sifatnya berulang. Merencanakan biaya tersebut di depan akan membantu Anda untuk jangka panjang. Pengeluaran tetap semacam sewa dan utilitas cukup mudah dimasukan serta diingat dalam perkiraan arus kas.
Namun pengeluaran variabel tersebut tidak selalu menjadi prioritas utama sehingga perlu pembenahan agar cash flow nya tetap baik.
3. Pertimbangkan Jalur Kredit Bisnis
Biaya tak terduga bisa sangat menantang bagi bisnis musiman. Biaya tersebut diperlukan untuk mengcover ketika bisnis dalam periode lambat. Jalur kredit bisnis bisa Anda gunakan sebagai jembatan agar tidak mengalami kesenjangan yang begitu timpang antara periode puncak dan lambat.
Melalui jalur kredit, Anda bisa mengakses modal ketika membutuhkan. Tingkat bunganya lebih rendah daripada kartu kredit. Anda bisa menentukan kebutuhan keuangan dengan jalur kredit.
4. Sempurnakan Perkiraan Arus Kas Secara Proaktif
Buatlah rencana selama 12 bulan bergulir dengan komitmen untuk memperbaharuinya pada akhir bulan. Tujuannya agar perkiraan arus kas akurat serta berjalan sesuai rencana. Pada akhirnya, Anda akan selalu memiliki gambaran lengkap mengenai kesehatan keuangan bisnis. Memperbaharui perkiraan secara teratur juga akan mengantisipasi kekurangan uang tunai.
Anda juga bisa mengambil keuntungan dari periode pendapatan yang lebih tinggi. Misalnya ketika mendekati musim belanja atau liburan atau tahun baru, Anda bisa mengambil langkah mundur dan pastikan perkiraan arus kas mutakhir. Dengan tahu uang yang masuk dan keluar dari bisnis tiap bulannya, Anda akan berada di posisi tepat untuk mempertahankan kontrol atas arus kas bisnis.
5. Evaluasi Kebutuhan Arus Kas
Analisis mendalam tentang situasi arus kas merupakan kunci kesuksesan finansial untuk bisnis kecil musiman. Anda harus memahami sepenuhnya kapan uang mengalir masuk dan keluar dalam bisnis di sepanjang tahun. Setiap langkah yang Anda ambil harusnya bertujuan agar arus kas lebih baik.
Untuk mengelola arus kas, Anda bisa memulainya dengan menyusun dua dokumen keuangan utama. Yakni laporan arus kas serta laporan perkiraan pengeluaran.
6. Persiapkan Laporan Arus Kas Anda
Laporan arus kas menunjukan kapan dan bagaimana uang masuk dan keluar dari bisnis Anda dalam periode lebih lama. Hal ini tidak sama seperti neraca bisnis atau laporan laba rugi yang hanya mewakili titik waktu tertentu. Tinjau pendapatan dan pengeluaran masa lalu setidaknya selama satu tahun penuh walaupun idealnya haruslah selama 2-3 tahun terakhir.
Mempersiapkan laporan arus kas pertama bisnis memang memerlukan banyak waktu. Karena merupakan tugas yang berat, alangkah baiknya jika dilakukan selama off season bisnis. Jika Anda sudah selesai mengerjakan laporan tersebut, Anda akan mudah memanage dan mempertahankannya hingga masa depan. Anda pun bisa menilai hasil berdasarkan data dari bisnis musiman Anda.
7. Manfaatkan Akhir Musim sebagai Peluang untuk Menabung
Pasang surut menjalankan bisnis musiman memang menjadi tantangan tersendiri. Pada saat musim surut, Anda bisa menggunakannya untuk menabung serta memanfaatkan berbagai peluang. Di akhir musim, waktu tersedia lebih banyak. Dengan mendisiplinkan diri, Anda bisa mengambil manfaat dari peluang tersebut.
Misalnya dengan mengikuti kursus desain grafis, pemasaran online, dan berbagai pelatihan lainnya. Anda pun bisa menggunakan periode tersebut untuk merancang aset pemasaran dan promosi sendiri. Waktu tersebut juga merupakan masa yang tepat untuk mencari pemasok dengan biaya lebih rendah. Bahkan Anda juga bisa menghemat biaya pengiriman atau biaya lainnya dengan memesan bahan hingga inventaris yang diperlukan secara lebih awal.
8. Lakukan Diversifikasi Bisnis untuk Penghasilan di Luar Musim
Melakukan diversifikasi produk atau layanan berguna untuk menyeimbangkan pendapatan pada masa puncak dan akhir musim. Aliran pendapatan sekunder tidak harus secara langsung terkait dengan merk atau bisnis inti Anda. Luncurkan anak perusahaan atau bisnis kedua. Anak perusahaan atau bisnis kedua ini bisa Anda jalankan dengan memanfaatkan tim, sumber daya, hingga keahlian yang sama dengan bisnis musiman Anda namun caranya yang sama sekali berbeda.
Jika Anda mampu melakukan pekerjaan selama offseason, Anda memiliki potensi untuk membangun bisnis yang siap tumbuh dan berkelanjutan jangka panjang.
Demikian sejumlah cara memanage cash flow keuangan untuk bisnis musiman. Semoga bermanfaat dan membantu Anda mengelola keuangan jadi lebih baik.
Artikel Terkait
- 6 Pertanyaan yang Harus Diajukan Sebelum Memulai Bisnis yang Baru
- Untung Rugi Jual Beli Mobil Lewat Dealer
- 10 Alasan Mengapa Usaha Kecil Butuh Akuntan
- Persiapan untuk Usaha Kecil Menghadapi Resesi Ekonomi yang akan Datang
Demikianlah artikel tentang memanage cash flow keuangan pada bisnis musiman, semoga bermanfaat bagi Anda semua.