Perusahaan Yang Menggunakan Strategi Blue Ocean
Dunia bisnis tak lepas dari persaingan. Semakin banyak pemain di industri yang sama, maka persaingan semakin ketat. Bagi mereka yang mampu bersaing akan tetap eksis. Sebaliknya, perusahaan yang tidak memiliki kekuatan dan keunggulan kompetitif yang memadai, maka akan tersingkir dari persaingan dan tenggelam.
Persaingan bisnis yang demikian ketat dalam lingkup pasar yang sudah ada dikategorikan sebagai red ocean (samudra merah). Di zona ini, setiap perusahaan yang bermain dalam industri yang sama saling berlomba untuk merebut pasar. Bagi pemain baru, tentu cukup sulit untuk bersaing di red ocean jika tidak memiliki keunikan dan kekuatan kompetitif. Tak hanya pemain baru, pemain lama pun menghadapi situasi yang sama.
Agar bisa tetap survive dan eksis dalam industri, setiap perusahaan harus mampu berinovasi baik dari produk, layanan, maupun strategi sehingga mampu menciptakan zona blue ocean.
Apa itu blue ocean strategy?
Blue ocean strategy atau dikenal dengan strategi samudra biru merupakan strategi yang menantang perusahaan untuk keluar dari zona persaingan samudra merah dengan cara menciptakan ruang pasar baru yang belum ada pesaing. Strategi ini berfokus pada upaya menumbuhkan permintaan dan menjauh dari kompetisi dengan menciptakan suatu nilai dan keunikan sehingga mampu meraih pangsa pasar yang menguntungkan.
Sebagai upaya menciptakan ruang pasar baru, strategi samudra biru ini menuntut perusahaan untuk menawarkan produk yang sangat bernilai kepada pasar. Produk yang bernilai ini tentu saja harus memiliki keunikan tersendiri yang berbeda dari yang lainnya. Bahkan, tak jarang dilengkapi dengan fitur-fitur teknologi canggih yang memberi nilai tambah pada produk. Dengan demikian, perusahaan dapat mengungguli persaingan dan meraup keuntungan besar.
Perusahaan-perusahaan yang menggunakan blue ocean strategy
Dalam sejarah perkembangan industri di dunia, cukup banyak perusahaan yang menjadi pioner dalam menerapkan blue ocean strategy. Mulai dari industri musik, transportasi, elektronik, mode, hingga otomotif. Apa saja perusahaan yang telah menggunakan strategi samudra biru ini? Berikut daftarnya.
- iTunes
Siapa yang tidak kenal Apple? Sebuah perusahaan teknologi raksasa yang telah menghasilkan produk-produk dengan layanan digital yang begitu diminati pasar dunia. Sebut saja, iPod sebagai perangkat pemutar musik digital, iPad sebagai PC tablet, laptop, dan smartphone iPhone.
Kiprah Apple di industri teknologi memang sudah tidak diragukan lagi. Namun, seiring dengan semakin banyaknya pemain baru dengan keunggulannya masing-masing, Apple harus berpikir keras untuk menciptakan pasar baru.
Pada akhir 1990-an, industri musik mengalami masalah pembajakan yang mengakibatkan kerugian besar. Pembajakan ini diawali oleh diaktifkannya program file sharing seperti Napster, Kazaa, dan LimeWire, sehingga aktivitas sharing musik ilegal meningkat tajam. Dilaporkan pada tahun 2003, lebih dari dua miliar file musik ilegal diperdagangkan setiap bulan. Di saat industri rekaman berjuang keras untuk menghentikan kanibalisasi CD fisik, namun di sisi lain pengunduhan file musik digital secara ilegal terus saja meningkat.
Apple ternyata mengamati perkembangan dari permasalahan yang dialami oleh industri musik di masa itu. Dengan ide briliannya, Apple kemudian menciptakan dan meluncurkan iTunes, yakni sebuah software yang digunakan untuk memutar, mengorganisasi, dan bahkan membeli lagu. Peluncuran iTunes ini membuka samudra biru ruang pasar baru dalam musik digital, yang belum pernah ada sebelumnya.
Industri musik mengarah pada tren pengunduhan file musik secara digital. Tren ini ditandai dengan semakin pesatnya pertumbuhan permintaan untuk pemutar MP3 yang memutar musik digital seluler. Dalam meluncurkan iTunes, Apple menjalin kerja sama dengan perusahaan musik besar seperti BMG, EMI Group, Sony, Universal Music Group, dan Warner Brothers Records.
iTunes menawarkan layanan penguduhan lagu secara legal, mudah digunakan, dan fleksibel. Konsumen kini tak lagi harus membeli satu album untuk mendengarkan lagu-lagu kesukaannya. Sebab, iTunes memungkinkan untuk membeli lagu-lagu yang diinginkan oleh konsumen. Inovasi Apple melalui iTunes ini mampu memberikan lompatan nilai yang luar biasa. Tak hanya memberikan keuntungan bagi perusahaan, iTunes juga menguntungkan bagi perusahaan rekaman, penyanyi, dan juga konsumennya.
Tak hanya lagu, iTunes juga menawarkan film, acara TV, buku, dan podcast. Keberhasilan Apple menerapkan strategi samudra biru diperkirakan mampu menguasai lebih dari 60 persen pasar download musik digital global. Sebagai aplikasi pengunduhan file musik digital yang legal, iTunes melindungi perusahaan rekaman dengan merancang perlindungan hak cipta.
- Uber
Dulu di industri transportasi, taksi lebih mendominasi pangsa pasar. Layanan taksi dinilai lebih berkelas, karena mahal sehingga hanya orang-orang dengan ekonomi kelas menengah ke atas saja yang bisa menggunakannya. Seiring dengan berjalannya waktu, banyak konsumen mulai mengeluhkan layanan taksi, di mana pemasanan sering mengalami gangguan, penolakan layanan, dan masalah argo sebagai tarif perjalanan yang dianggap semakin mahal, dan hal lain yang tidak diinginkan.
Didukung dengan teknologi digital yang semakin canggih, di mana perangkat smartphone telah banyak diadopsi oleh masyarakat luas dari berbagai kalangan, hadirlah layanan Uber yang membuka ruang pasar baru dalam industri transportasi umum. Dengan aplikasi Uber, pengguna bisa memesan layanan transportasi dengan sangat mudah melalui smartphone-nya. Aplikasi ini juga memungkinkan pengguna untuk melacak pergerakan pengemudi menuju titik penjemputan secara real-time.
Uber terbukti mampu menciptakan pasar baru dengan menggabungkan teknologi canggih dengan perangkat modern. Perusahaan ini mencoba menghadirkan layanan transportasi yang berbeda dari perusahaan taksi bisnis dengan mengembangkan model bisnis yang berbiaya rendah. Meskipun demikian, pembayaran yang fleksibel dan strategi penatapan harga yang tepat, justru dapat menghasilkan pendapatan yang lebih baik.
Keberhasilan Uber menerapkan strategi samudra biru dalam industri transportasi umum dan merebut ruang pasar yang belum terisi memicu persaingan baru, di mana banyak pesaing yang memasuki pasar yang sama. Kini, inovasi layanan transportasi umum yang digagas oleh Uber telah berkembang ke seluruh dunia.
- Bloomberg
Bagi Anda yang berkiprah di industri keuangan pastilah sudah tidak asing dengan perusahaan yang satu ini, Bloomberg. Perusahaan penyedia informasi keuangan yang berbasis di Amerika Serikat ini merupakan yang terbesar dan paling menguntungkan di dunia. Bloomberg menantang kebijakan konvensional industri keuangan tentang kelompok pembeli yang akan menjadi target pasarnya. Perusahaan ini justru menciptakan samudra biru dalam industri layanan informasi keuangan.
Industri informasi keuangan sebelumnya telah dikuasai oleh Reuters, Dow Jones, dan Telerate, yang memberikan informasi keuangan online, berupa berita dan harga saham secara real-time kepada komunitas pialang dan investasi. Pada saat itu, industri ini lebih berfokus pada pembeli atau manajer investasi yang menghargai sistem standar, yang dianggap dapat membuat hidup mereka lebih mudah.
Namun Bloomberg memiliki pandangan yang berbeda. Perusahaan ini melihat bahwa para pedagang dan analislah yang menghasilkan atau kehilangan uang untuk pemberi kerja mereka setiap hari, bukan manajer investasi. Peluang untuk mendapatkan keuntungan berasal dari disparitas informasi, di mana saat pasar aktif, pedagang dan analis harus membuat keputusan dengan cepat, karena setiap detik begitu berharga.
Berdasarkan observasi yang dilakukan terhadap perkembangan industri informasi keuangan, Bloomberg kemudian merancang sistem khusus yang menawarkan lompatan nilai kepada para pedagang. Sebuah sistem dengan terminal dan papan tombol yang mudah digunakan. Sistem ini memiliki dua monitor panel datar yang memungkinkan pedagang untuk melihat semua informasi yang dibutuhkan sekaligus. Sistem ini disebut dengan terminal Bloomberg.
Terminal Bloomberg tidak semata-mata untuk memberikan informasi terkait dengan pergerakan harga saham saja, tetapi juga informasi dan layanan terkait dengan kehidupan pribadi pedagang dan analis. Layanan ini dikembangkan atas dasar kesadaran bahwa pedagang dan analis membutuhkan waktu berjam-jam untuk bekerja, sehingga hanya punya sedikit waktu untuk kehidupan pribadinya. Dengan demikian, pedagang dan analis sebagai target pasar Bloomberg dapat menggunakan layanan online untuk membeli barang-barang pribadinya.
- Canon
Strategi samudra biru juga dilakukan perusahaan asal Jepang yang bergerak di industri mesin fotokopi, Canon. Kebanyakan produsen mesin fotokopi konvensional menargetkan manajer pembelian kantor, sehingga mereka terfokus pada produksi mesin fotokopi dengan ukuran besar, tahan lama dengan perawatan yang minimal.
Canon menantang logika industri dengan berusaha menciptakan inovasi yang berbeda, sehingga membuka ruang pasar baru. Perusahaan ini berupaya mengalihkan pelanggan target industri fotokopi dari pembeli korporat ke pengguna dengan menciptakan mesin fotokopi dan printer desktop berukuran kecil dan mudah digunakan.
Dengan produk mesin fotokopi dan printer desktop ini justru memiliki target pasar yang lebih luas, yakni usaha kecil dan menengah, serta pengguna perorangan. Dengan ukuran yang lebih kecil, jelas lebih unggul dari sisi penempatan, karena tidak menyita banyak ruang. Canon mampu mengalihkan fokus dari pembeli korporat ke sekelompok pembeli yang sebelumnya mungkin terabaikan.
- Philips
Philips sebagai salah satu perusahaan elektronik terbesar asal Belanda juga berhasil menerapkan strategi samudra biru dalam industri teko. Industri teko ini awalnya kurang memiliki prospek yang baik karena memiliki data penjualan yang datar dan margin keuntungan yang menyusut. Namun, setelah Philips hadir membawa inovasi baru, industri teko mulai menggeliat dan menunjukkan perkembangan yang signifikan.
Berawal dari permasalahan yang dihadapi orang-orang Inggris ketika menyeduh teh, di mana kerak yang ditemukan di air keran terakumulasi di ceret saat air direbus. Semakin mengganggu ketika residu dari air keran tersebut ‘berenang’ dalam minuman teh saat dituang pada gelas. Hal ini tentu saja mengurangi kenikmatan dari minuman teh itu sendiri.
Philips menemukan bahwa permasalahan utama sebenarnya bukan pada teko, tetapi kualitas air. Beranjak dari permasalahan tersebut, perusahaan ini kemudian membuat ketel atau teko dengan filter mulut yang secara efektif menangkap kerak kapur saat air dituangkan. Suatu terobosan baru yang mendapat sambutan positif dari pasar. Hal ini terbukti dengan aksi konsumen yang mengganti teko lama mereka dengan teko baru yang sudah dilengkapi dengan filter.
- Ralph Lauren
Bagi Anda yang gemar dengan barang-barang branded pasti sudah tidak asing lagi dengan Ralph Lauren. Seorang desainer ternama berasal dari Amerika Serikat yang mendirikan perusahaan di industri mode dengan nama yang sama. Sebagai perusahaan mode, Ralph Lauren memproduksi produk-produk fashion untuk segmen pasar menengah hingga mewah. Tak heran jika produk-produk fashion dari perusahaan ini dibanderol dengan harga yang fantastis.
Persaingan di industri mode dunia demikian ketat, di mana masing-masing perusahaan berusaha untuk menawarkan tren-tren mode terbaru. Ralph Lauren lebih dikenal dengan produk-produk fashion yang simpel tetapi tetap terkesan mewah. Untuk keluar dari zona red ocean dan beralih ke zona blue ocean, Ralph Lauren menggabungkan fitur paling menarik dari dua grup strategis dalam mode, yakni garis klasik dan haute couture.
Houte couture merupakan konsep high fashion untuk menghasilkan karya unik dengan desain yang berkualitas, dan tentunya didukung oleh material serta taste yang tinggi. Proses pembuatan karyanya pun tidak mudah dan sembarang, karena harus dengan konsep yang matang, inovasi, dan waktu yang panjang untuk menghasilkan suatu karya desain yang memiliki cita rasa dan nilai yang tinggi. Inilah yang dilakukan oleh Ralph Lauren.
Ralph Lauren menciptakan produk fashion dengan brand Polo, yang disimbolkan dengan pemain Polo. Pembuatan desain Polo ini, menggabungkan nama besar sang desainer, keanggunan toko, dan kemewahan material. Gabungan ini mampu menghasilkan desain dengan cita rasa tinggi yang paling dihargai oleh pelanggan dalam haute couture. Di saat yang sama, tampilan klasiknya diperbarui sehingga harganya bergerak pada level yang terbaik.
Artikel Terkait
- Apa Itu Indirect Sales?
- Mengenal Tentang Analisis Pestle
- Mengenal Analisis Lima Kekuatan Porter (Porter Five Force)
- Apa Itu Price to Book Ratio?
Demikianlah artikel tentang perusahaan yang menggunakan strategi blue ocean, semoga bermanfaat bagi Anda semua.