Kami menyediakan berbagai simulasi kredit, dari kredit mobil, kredit rumah, kpr, kartu kredit dan lain-lain. Simulasi pinjaman bisa juga dilakukan di sini.

Untung Rugi KPR Refinancing

Memiliki rumah idaman tentu impian setiap orang. Namun memiliki rumah bukanlah perkara gampang, apalagi harga properti yang setiap tahun terus naik membuat kita harus lebih bijak dalam membeli rumah. Bahkan beberapa lembaga survei menyebut para pekerja di kota besar seperti Jakarta akan kesulitan memiliki rumah.

Beruntung ada banyak cara yang bisa digunakan untuk merealisasikanya. Salah satu cara memiliki rumah yang saat ini banyak ditawarkan pihak properti adalah Kredit Pemilikan Rumah atau yang biasa dikenal dengan KPR.

Namun sayangnya, KPR juga banyak menimbulkan masalah dimana yang paling banyak terjadi adalah penunggakan cicilan akibat besarnya bunga. Untuk mengatasi masalah ini, beberapa bank menawarkan KPR refinancing.

Untung Rugi KPR Refinancing

KPR refinancing adalah pelunasan KPR di bank lama yang dilunasi oleh bank yang baru sehingga nasabah dapat melanjutkan cicilan KPR dengan bunga yang lebih rendah. Namun cara ini juga memiliki kelebihan dan kekurangan yang perlu diketahui terlebih dahulu sebelum mengambilnya.

Keuntungan KPR Refinancing

Berikut beberapa keuntungan menggunakan KPR refinancing yang perlu kamu perhatikan:

  1. Bunga yang lebih rendah

Tujuan utama dari KPR refinancing adalah memiliki cicilan KPR dengan bunga yang lebih rendah. Jika kamu merasa KPR di bank sebelumnya menerapkan bunga yang sangat tinggi, maka kami dapat mencoba KPR refinancing untuk menghindari bunga yang tinggi ini. Dengan begini, kamu tentu akan menghemat uang jauh lebih banyak dibandingkan terus melanjutkan cicilan KPR di bank lama.

Tapi perlu diingat bahwa yang kamu dapatkan bukanlah cicilan yang lebih rendah, namun bunga angsuran yang lebih rendah sehingga untuk cicilan setiap bulannya tetap bergantung pada tenor yang kamu ambil. Semakin lama tenornya, maka akan semakin rendah angsuran tiap bulannya.

  1. Lebih cepat lunas

Keuntungan yang paling diinginkan oleh banyak orang dari KPR refinancing adalah pelunasan yang lebih cepat sehingga dapat sedikit lega dalam keuangan. KPR refinancing akan membantu kamu mendapatkan rumah hanya dengan mewajibkan pembayaran sisa KPR sebelumnya.

Dengan cicilan yang lebih rendah dibandingkan dengan cicilan sebelumnya, maka kamu dapat melunasi rumah lebih cepat. Apalagi jika cicilan KPR yang kamu miliki tidak terlalu banyak lagi, maka bukan tidak mungkin kamu dapat membayar semuanya sekaligus ketika mengambil KPR refinancing.

  1. Dapat berinvestasi

Selain dapat melunasi cicilan lebih cepat, KPR refinancing dengan cicilan yang lebih rendah akan memungkinkan kamu untuk melakukan investasi lainnya. Kamu dapat menggunakan kelebihan dari selisih cicilan yang lama dengan yang sekarang untuk dialokasikan ke bentuk investasi atau keperluan lainnya.

Selain itu, kamu juga dapat menggunakan dana tambahan yang ditawarkan dalam KPR  refinancing untuk berinvestasi.

  1. Dapat merenovasi rumah

Tahukah kamu bahwa kamu dapat menambah nilai jual rumah dengan mengajukan KPR refinancing? Ya, dengan KPR refinancing, kamu memiliki kesempatan untuk mendapatkan dana yang dapat kamu gunakan untuk melakukan renovasi rumah.

Bagi kamu yang memang memiliki rumah dengan tujuan investasi, maka KPR refinancing adalah salah satu solusi yang tepat. Dengan renovasi rumah, maka nilai jual rumah kamu pun akan semakin tinggi untuk ke depannya.

  1. Dapat memilih bunga tetap

Beberapa KPR menggunakan float rate dalam cicilannya yang sering kali memberatkan nasabah. Dengan memanfaatkan KPR refinancing, kamu tak hanya mendapatkan cicilan yang lebih ringan, namun kamu juga bisa mengganti jenis bunga cicilan dari bunga mengambang atau float rate ke bunga tetap atau fixed rate.

Keuntungan menggunakan fixed rate adalah cicilan yang tetap setiap bulannya sehingga kamu tidak perlu was-was seperti KPR sebelumnya yang cicilan bulan depan bisa saja jauh lebih besar dari cicilan bulan ini.

  1. Mendapatkan dana segar

Jika kamu memilih KPR refinancing, maka kamu akan mendapatkan kesempatan menikmati dana tambahan. Dana segar ini biasanya berasal dari program take over top up dari KPR refinancing. Dengan dana ini, kamu  dapat membiayai keperluan lainnya seperti liburan, pendidikan, atau berinvestasi dalam bentuk lain.

Misalnya saja Pak Adi memiliki KPR dengan nilai sebesar 400 juta rupiah di bank A. Ia telah membayar hingga 200 juta rupiah dan merasa berat dengan cicilan selanjutnya. Akhirnya ia mengajukan KPR refinancing ke bank B. Namun ternyata ia mendapatkan penalti karena melunasi KPR lebih awal sebesar 20 juta rupiah.

Maka ia pun mengajukan take over top up ke bank B sebesar 100 juta rupiah. Kemudian bank B melunasi sisa KPR dan penaltinya pada bank A dan memberikan dana segar sebesar 80 juta rupiah dimana 20 juta telah dipotong untuk membayar penalti.

  1. Peningkatan ekuitas rumah

Banyak orang tidak mengetahui mengenai ekuitas rumah. Dalam pembiayaan KPR, semakin cepat kamu melunasi KPR, maka semakin tinggi pula nilai ekuitas rumah tersebut. Nilai ekuitas adalah selisih nilai jual rumah di pasar properti dengan sisa cicilan yang harus dibayar.

Misalnya saja nilai jual rumah Pak Ali dinilai oleh bank B seharga 400 juta rupiah saat ini dimana harga sebelumnya dari KPR di bank A adalah 350 juta rupiah. Maka Pak Ali akan mendapatkan keuntungan sebesar 50 juta rupiah dari rumah tersebut. Uang tersebut dapat digunakan Pak Ali untuk keperluan lainnya.

Kerugian KPR Refinancing

Tak hanya menawarkan keuntungan, KPR refinancing ternyata juga memiliki kerugian yang perlu diperhatikan. Berikut beberapa kekurangan dari KPR refinancing yang wajib diketahui:

  1. Proses yang rumit

KPR refinancing tentu menjadi program yang sangat menarik. Bagaimana tidak? Kesulitan dalam pembayaran cicilan rumah yang besar dapat diatasi dengan udah hanya dengan KPR refinancing. Keuangan pun akan menjadi lebih aman berkat cicilan yang lebih ringan.

Namun ternyata semua tidak segampang itu. Proses untuk mendapatkan KPR refinancing tidaklah mudah, bahkan terbilang panjang dan sulit. Beberapa tahapan dan persyaratan harus dipenuhi terlebih dahulu.

Salah satu syarat adalah nilai kredit yang bagus. Seorang nasabah yang disetujui untuk melakukan KPR refinancing adalah nasabah dengan profil kredit yang baik selama 5 hingga 7 tahun terakhir. Jika ia memiliki catatan kredit yang buruk, maka jangan harap dapat mengajukan KPR refinancing.

Untuk dapat memiliki KPR refinancing, paling tidak kamu harus memiliki skor kredit sekitar 720. Maka dari itu, jika kamu telah memiliki produk keuangan di salah satu lembaga keuangan, sebaiknya patuhi setiap aturan yang diberlakukan karena setiap skor kredit yang kamu dapatkan akan menentukan kelangsungan kredit selanjutnya.

  1. Pelunasan yang lebih lama

Mengajukan KPR refinancing bukan berarti kamu akan mampu melunasi KPR dengan lebih cepat. Semua tergantung dari kemampuanmu dalam mengendalikan uang. KPR di bank sebelumnya memang dilunasi oleh bank yang baru, namun di bank yang baru kamu harus melakukan cicilan KPR sejak awal lagi meskipun dengan nilai yang lebih kecil.

Jika kamu tidak mampu menggunakan dana  tambahan yang kamu dapatkan dengan baik, maka bukan tidak mungkin jika kamu kembali terjebak kemacetan pembayaran.

  1. Biaya yang lebih banyak

Sebelum melakukan KPR refinancing, sebaiknya perhatikan kontrak yang akan kamu tandatangani terlebih dahulu. Meskipun terlihat sangat menarik dan membantu keuangan, namun KPR refinancing juga mengharuskan kamu membayar banyak di awal perjanjian.

Untuk biaya KPR refinancing biasanya adalah sekitar 0,5-3% dari jumlah kredit, bahkan ada juga bank yang menerapkan biaya hingga 6% dari jumlah kredit yang sangat memberatkan nasabah.

Biaya ini biasanya digunakan untuk biaya pengajuan aplikasi, biaya appraisal rumah, pembuatan akta perjanjian, dan lainnya.  Semakin banyak fitur tambahan yang ditawarkan dalam KPR refinancing, maka akan semakin banyak pula biaya yang harus kamu bayar.

  1. Terkena penalti

Kekurangan dari KPR refinancing bukan hanya dilihat dari bank yang baru, tapi juga dari bank yang menawarkan KPR sebelumnya. Kebanyakan bank menerapkan biaya penalti bagi nasabah yang melunasi KPR sebelum jatuh tempo. Sebelum kamu mengajukan KPR refinancing, sebaiknya perhatikan terlebih dahulu perjanjian KPR sebelumnya.

Jika benar terdapat biaya penalti untuk pelunasan lebih cepat, maka sebaiknya kamu perhitungkan biaya tersebut terlebih dahulu. Jangan sampai keinginan untuk mendapatkan cicilan yang lebih kecil justru membuat kamu harus mengeluarkan uang jauh lebih banyak.

Namun kamu dapat menghindari biaya penalti ini dengan melakukan take over top up di bank yang baru. Dengan begitu, kamu dapat membayar biaya penalti sekaligus mendapatkan dana tambahan yang bisa kamu gunakan untuk keperluan lainnya. Biaya penalti yang dikenakan biasanya sekitar 1,5% dari total kredit.

  1. Munculnya biaya asuransi

Jika kamu melakukan KPR refinancing, maka jangan heran jika di awal perjanjian kamu diharuskan membayar sejumlah uang untuk asuransi. Hal ini tentu tidak mengherankan karena kamu mengajukan KPR refinancing untuk mendapatkan cicilan yang lebih ringan yang mengindikasikan kamu memiliki kelemahan dalam keuangan sehingga bank harus melakukan perlindungan.

Perlindungan asuransi ini akan meminimalisir resiko kredit macet dari nasabah KPR refinancing. Biaya asuransi ini nilainya juga tidak sedikit yakni sekitar 2% dari jumlah kedit.

  1. Nilai ekuitas yang lebih rendah

Tidak selamanya nilai ekuitas rumah yang dinilai oleh bank baru lebih tinggi dibandingkan bank lama. Bahkan tak jarang, akibat kondisi rumah yang sudah tidak terlalu bagus menyebabkan nilai ekuitas jauh lebih rendah dibandingkan seharusnya. Nilai ekuitas yang lebih rendah tentu menyebabkan nasabah harus membayar nilai rumah yang lebih tinggi dari seharusnya, meskipun bunga angsuran yang ia bayarkan tetap lebih kecil.

Misalnya saja rumah yang dimiliki Pak Roni adalah 500 juta rupiah, namun setelah mengajukan KPR refinancing, ternyata rumah tersebut hanya dihargai sebesar 450 juta rupiah. Ia terpaksa harus membayar 50 juta rupiah lebih banyak dari nilai KPR sebelumnya.

Untuk menghindari hilangnya nilai ekuitas rumah seperti ini, sebaiknya lakukan sedikit renovasi pada rumah untuk menaikkan harga jual rumah tersebut. Dengan begitu, ketika pihak bank yang menawarkan KPR refinancing datang melakukan survei, mereka akan menilai rumah tersebut lebih tinggi dari yang sebelumnya.

Rumah yang memiliki banyak kerusakan tentu akan dinilai lebih rendah. Hindari pula menyewakan rumah sebelum angsuran lunas untuk mengurangi kerusakan yang mungkin terjadi pada rumah. Lagi pula kita tidak akan pernah tahu kapan kita akan menggunakan KPR refinancing atau bahkan menjual rumah, bukan?

Itulah beberapa keuntungan dan kerugian yang ditawarkan. Namun sebagai nasabah yang bijak, hendaklah memperhatikan terlebih dahulu sebelum memilih. Bandingkan KPR refinancing bank yang satu dengan bank lainnya untuk mendapatkan produk yang paling tepat agar kamu tidak kelabakan nantinya.

Banyak nasabah yang tertarik dengan program KPR refinancing namun justru mengalami masalah keuangan yang lebih parah. Hal ini biasanya diakibatkan kurangnya perencanaan dan pengendalian terhadap dana yang berasal dari KPR refinancing. Maka, tentukan KPR refinancing dengan memperhatikan berbagai kondisi lainnya sebelum memutuskan untuk mendapatkan pilihan yang paling tepat.

Artikel Terkait

Demikianlah artikel tentang untung rugi KPR Refinancing, semoga bermanfaat bagi Anda semua.



9 Kesalahan Umum dalam Mengambil Kredit
Apa itu Grace Period? Definisi Grace Period
Apa Itu Kartu Kredit Tanpa Sentuh (Contactless Credit Card)?
Untung Rugi Beli Mobil di Lelang
Cara Cek Transaksi Kartu Kredit di Bank (Baik Online / SMS)
Untuk Rugi Memiliki Partner Bisnis
Bagaimana Bila KPR Macet?
Untung Rugi Kerja di USA (Amerika)
Mengapa Perlu Analis Kredit?
Untung Rugi Otomasi


Bagikan Ke Teman Anda