Kami menyediakan berbagai simulasi kredit, dari kredit mobil, kredit rumah, kpr, kartu kredit dan lain-lain. Simulasi pinjaman bisa juga dilakukan di sini.

Untung Rugi Menjual Mobil Secara Pribadi

Jual beli mobil merupakan salah satu transaksi yang lazim dilakukan, baik oleh dealer maupun perorangan. Sebenarnya ada cukup banyak alasan bagi seseorang untuk menjual mobilnya. Mulai dari membutuhkan uang hingga keinginan untuk menggantinya dengan yang baru. Lantas pertanyaannya, manakah yang lebih menguntungkan, menjual mobil secara pribadi atau melalui dealer?

Sebagian orang lebih memilih untuk menjualnya secara pribadi. Mengapa? Menjual mobil secara pribadi dianggap mampu memberikan keuntungan yang lebih banyak dibandingkan dengan menjualnya melalui dealer. Namun harus disadari pula bahwa menjual mobil secara pribadi tidaklah mudah, ada suka dukanya dan juga ada untung ruginya.

Keuntungan menjual mobil secara pribadi

Siapa yang tidak mau untung saat melakukan transaksi jual beli? Dapat dipastikan bahwa semua orang ingin meraup keuntungan atas barang yang dijualnya. Demikian pula dalam menjual mobil secara pribadi. Berikut beberapa keuntungan yang bisa diperoleh.

  • Harga jual lebih menguntungkan

Iklan penjualan mobil yang menarik berpeluang untuk mendatangkan lebih banyak calon pembeli. Anda bisa langsung menawarkan harga jual kepada calon pembeli tentunya dengan memperhatikan kondisi fisik mobil baik body, interior, maupun mesinnya. Untuk meyakinkan calon pembeli, tentu akan ada sesi test drive guna menguji kondisi mobil secara keseluruhan. Jika calon pembeli menilai kondisi mobil Anda masih baik, maka mereka akan lebih mudah menyetujui harga jual yang ditawarkan. Meski dalam proses jual beli terdapat negosiasi harga, potongan atau penurunan harga jual dari yang ditawarkan tidak akan terpaut terlalu jauh. Artinya, dengan menjual mobil secara pribadi, Anda berpeluang untuk memperoleh keuntungan dari harga jual yang lebih tinggi.

  • Hemat biaya penjualan

Ketika Anda menggunakan jasa pihak lain baik itu dealer atau calo, maka akan ada biaya penjualan berupa komisi yang harus Anda tanggung. Biaya penjualan atau komisi tersebut tentu akan mengurangi jumlah uang tunai yang Anda peroleh dari penjualan mobil. Tak hanya itu, sebelum melakukan penjualan, dealer atau calo tentu juga akan memastikan bahwa mobil Anda dalam kondisi baik. Jika ditemukan adanya kerusakan baik pada mesin ataupun fisik interior maupun body-nya, maka pihak dealer pasti akan memperbaikinya terlebih dahulu. Untuk tindakan perbaikan tersebut, tentu akan menimbulkan biaya baru yang harus ditanggung oleh pemilik mobil, yaitu Anda. Sementara jika Anda menjual mobil secara pribadi, maka Anda dapat menghemat biaya penjualan baik berupa komisi, biaya service, biaya pendaftaran, dan lain-lain.

  • Negosiasi lebih mudah dan leluasa

Penjualan mobil melalui dealer atau calo menyebabkan Anda tidak bisa melakukan negosiasi langsung dengan calon pembeli. Segala urusan tawar-menawar dalam proses negosiasi transaksi jual beli diserahkan sepenuhnya kepada dealer atau calo. Artinya, laku tidaknya mobil Anda sesuai dengan harga jual yang Anda inginkan sangat tergantung pada kemampuan negosiasi dealer atau calo tersebut. Bahkan, tak jarang dealer atau calo menurunkan harga jual yang Anda inginkan agar calon pembeli berminat dan setuju untuk melakukan pembelian.

Lain halnya jika Anda menjual mobil secara pribadi. Anda bisa langsung bertemu dengan calon pembeli, sehingga proses negosiasi menjadi lebih mudah dan leluasa. Apalagi jika Anda memiliki kemampuan bernegosiasi yang andal. Anda bisa meyakinkan calon pembeli dengan lebih mudah. Dalam deal harga juga lebih fleksibel, karena Anda sebagai pemilik langsung bisa menentukan batas harga jual yang diinginkan untuk disepakati bersama.

Kerugian menjual mobil secara pribadi

Meski memiliki bargaining power yang lebih fleksibel, namun menjual mobil secara pribadi tak selalu mendatangkan keuntungan. Tak hanya suka, tetapi juga ada dukanya. Anda bisa saja mengalami risiko kerugian seperti berikut.

  • Penjualan mobil lebih sulit

Menjual mobil secara pribadi gampang-gampang susah. Untuk menemukan pembeli yang bersedia membeli dengan harga yang diinginkan memang membutuhkan kesabaran ekstra. Bahkan jika Anda belum berpengalaman, menjual mobil secara pribadi cukup berisiko. Sebab, Anda belum memahami proses penjualan mobil dan memulai transaksi dengan cerdas. Alih-alih mendapatkan keuntungan, Anda justru bisa mengalami kerugian karena salah langkah dalam memulai transaksi penjualan.

  • Tidak ada jaminan mobil pasti laku terjual

Meski Anda telah mempersiapkan mobil sehingga kondisinya prima dan telah mengiklankan di berbagai media baik online maupun konvensional dengan bahasa dan visual yang menarik juga persuasif, namun tidak ada jaminan mobil Anda tersebut pasti laku terjual. Banyak faktor yang mempengaruhi. Mulai dari rendahnya permintaan konsumen terhadap jenis dan merek mobil yang Anda jual hingga mahalnya harga jual yang ditawarkan.

  • Urusan penjualan mobil menjadi lebih ‘ribet’

Anda harus mengetahui dan menyadari dari awal bahwa menjual mobil secara pribadi tidaklah sederhana. Anda harus membuat iklan penjualan untuk menyebarkan informasi penjualan mobil tersebut. Terkait dengan itu, Anda harus mempersiapkan foto-foto mobil yang diambil dari sudut yang berbeda sehingga mampu menarik calon pembeli. Selanjutnya Anda harus memposting foto-foto tersebut di situs-situs iklan dan media sosial. Hal ini tak hanya sekadar menyita cukup banyak waktu, tetapi juga menjadikan urusan penjualan mobil lebih rumit dan ‘ribet’.

  • Menghadapi risiko penipuan dan ketidakamanan

Dengan menjual mobil secara pribadi, Anda akan disibukkan dengan menerima telepon dari calon-calon pembeli yang berusaha untuk mendapatkan informasi lebih jelas dari penjualan yang dilakukan. Dari sekian banyak calon pembeli yang menelepon, tak semua memiliki keseriusan untuk membeli. Bisa jadi mereka hanya sekadar menanyakan harga atau hal lainnya.

Penjualan mobil secara pribadi memungkinkan Anda menghadapi risiko penipuan. Dalam transaksi jual beli mobil, pastilah ada test drive, di mana calon pembeli mencoba mengendarai mobil yang menjadi objek jual beli. Jangan pernah mengizinkan calon pembeli untuk melakukan test drive mobil sendiri. Ajaklah teman untuk mendampingi Anda dalam test drive mobil oleh calon pembeli, sehingga jika calon pembeli memiliki niat jahat, maka dapat diantisipasi bahkan dihindari.

Mobil sebagai suatu aset tidak tergolong dalam aset yang likuid. Artinya, untuk menjualnya dibutuhkan waktu, bisa cepat bisa juga lama. Jika Anda ingin mendapatkan harga jual yang bagus, maka Anda tidak perlu tergesa-gesa dalam menjualnya. Sambil menunggu calon pembeli yang sesuai, Anda bisa memantau perkembangan harga pasar dari mobil Anda, sekaligus memperbanyak pengetahuan tentang cara melakukan transaksi penjualan yang cerdas, sehingga Anda bisa menentukan strategi yang tepat untuk menjangkau pembeli yang disasar.

Artikel Terkait

Demikianlah artikel tentang untung rugi menjual mobil secara pribadi, semoga bermanfaat bagi Anda semua.



Untung Rugi Kerja di Perusahaan Besar vs Perusahaan Kecil
Untung Rugi Bisnis Dropshipping
Untung Rugi Membeli Franchise
Membandingkan Asuransi Mobil TLO VS All Risk, Apa Untung dan Ruginya?
Untung Rugi CV, Pastikan Kamu Memahami Sebelum Mendirikannya
Untung Rugi Makan di Rumah
Untung Rugi Membeli Apartemen
Untung Rugi Adanya Ketimpangan (Inequality)
Untung Rugi dalam Bisnis Peer To Peer (P2P) Lending
Prinsip Dasar Manajemen Keuangan Pribadi


Bagikan Ke Teman Anda