Kami menyediakan berbagai simulasi kredit, dari kredit mobil, kredit rumah, kpr, kartu kredit dan lain-lain. Simulasi pinjaman bisa juga dilakukan di sini.

Alasan Ethiopia Bakal Menjadi Pusat Ekonomi Global Berikutnya

Roda kehidupan selalu berputar. Siapa sangka negara yang dulunya merupakan salah satu negara termiskin di dunia, kini justru berpotensi menjadi pusat perekonomian global berikutnya. Adalah Ethiopia, negara merdeka tertua di Afrika yang ekonominya mengalami pertumbuhan tercepat saat ini.

Pada tahun 2020, pertumbuhan ekonomi negara ini diproyeksikan mencapai 7 – 9%. Tak heran jika Ethiopia digadang-gadang menjadi ‘bintang kejora’ perekonomian global berikutnya, setelah Amerika Serikat dan Cina.

Ethiopia terus meningkatkan industri sejalan dengan ekspansi ekonomi. Secara demografi, negara ini memiliki potensi pasar yang cukup besar. Bagaimana tidak? Populasinya yang mencapai lebih dari 107 juta jelas merupakan target pasar yang sangat potensial.

Tak hanya pertumbuhan ekonomi yang cepat dan ukuran pasar yang besar, Ethiopia juga memiliki iklim investasi yang kondusif, serta adanya dukungan komitmen pemerintah yang tinggi terhadap investasi asing langsung (FDI – Foreign Direct Investment).

Otoritas Ethiopia saat ini tengah mencoba melakukan reformasi ekonomi dengan memprivatisasi badan usaha milik negara dan merasionalisasi regulasi pemerintah. Langkah ini mulai menarik investasi asing.

Kini, Ethiopia menjadi negara penerima FDI terbesar dan tercepat kedua di Afrika, setelah Mesir. Negara ini mampu menyerap FDI hingga mencapai $ 7.6 miliar.

Perekonomian Ethiopia terus bertumbuh secara positif bahkan ketika pandemi Covid-19 menyebar secara global. Banyak indikasi yang sekaligus menjadi alasan bahwa Ethiopia layak menjadi pusat peradaban ekonomi global berikutnya.

  • Stabilitas sosial, ekonomi, dan politik yang lebih baik

Ethiopia merupakan salah satu negara yang paling otoriter di dunia. Secara politik, rakyat Ethiopia tidak memiliki kebebasan dan terkekang. Itu dulu. Kini, iklim politik negara ini semakin mengarah pada proses keterbukaan dan demokrasi.

Demokratisasi politik dalam negeri telah dijalankan seiring dengan rekonsiliasi dan perdamaian di luar negeri. Perseteruan dengan beberapa negara lain telah diakhiri.

Tak hanya secara politik, Ethiopia juga membenahi kondisi perekonomiannya. Sejak era demokrasi terbuka, negara ini mendapatkan dukungan keuangan dari banyak pihak, termasuk Uni Eropa, Bank Dunia, dan IMF. Kebijakan-kebijakan baru di bidang ekonomi diciptakan dan dijalankan untuk mempermudah regulasi terkait dengan aliran investasi.

Stabilitas sosial, ekonomi, dan politik Ethiopia semakin membaik. Hal ini ditunjukkan dengan berbagai kebijakan yang diambil oleh otoritas setempat berkenaan dengan keamanan nasional dan rekonsiliasi politik, seperti pencabutan status keamanan darurat, pembebasan tahanan politik, reformasi undang-undang anti-terorisme, media, dan masyarakat sipil yang dianggap positif oleh pengamat internasional.

  • Potensi sumber daya manusia

Populasi Ethiopia didominasi oleh penduduk usia produktif yang mencapai lebih dari 70%. Hal ini menggambarkan jelas bahwa Ethiopia memiliki ukuran pasar yang besar secara ekonomi. Bahkan reformasi yang dilakukan otoritas setempat juga menyentuh sektor pendidikan.

Menurut laporan dari Bank Dunia pada 2007, jumlah pendaftaran ke pendidikan tinggi berlipat ganda sejak tahun 2005. Hal ini tentu saja didukung dengan peningkatan jumlah sarana dan fasilitas pendidikan. Pemerintah menerapkan kebijakan pendidikan tinggi dengan skala 70:30, di mana 70% di bidang teknologi dan sains, dan 30% dalam ilmu sosial dan humaniora.

Industri berbasis teknologi dan pengetahuan masih sangat potensial untuk dikembangkan di Ethiopia. Apalagi pemerintah telah berkomitmen mendukung investasi asing langsung yang tentunya membuka peluang dana masuk sebagai sumber pembiayaan pengembangan industri tersebut.

Dari sisi ketersediaan sumber daya manusia pun sangat mendukung dan jumlahnya memadai. Apabila kaum muda Ethiopia dapat disalurkan melalui pelatihan dan keterampilan yang relevan, maka sumber daya manusia ini akan menjadi aset pendorong ekonomi yang utama.

  • Privatisasi perusahaan milik negara

Beranjak dari negara miskin, Ethiopia kini mengalami pertumbuhan ekonomi positif yang semakin membaik dari tahun ke tahun. Dengan populasi yang besar, Ethiopia memiliki ukuran pasar yang besar untuk dibidik.

Sayangnya, salah satu pasar terbesar ini belum tersentuh oleh dunia. Sebab itu, melalui privatisasi perusahaan milik negara menjadi salah satu cara untuk menarik investasi potensial yang dapat memacu ekonomi.

Meski awalnya sempat menolak, namun demi memajukan perekonomian Ethiopia, akhirnya pemerintah pun melakukan privatisasi pada sektor-sektor ekonomi utama, dengan menawarkan saham minoritas di sektor penerbangan, listrik, dan telekomunikasi kepada investor global.

Tak hanya itu, privatisasi juga dilakukan pada proyek perkeretaapian, hotel, dan industri manufaktur. Hal ini tentu saja meningkatkan kepercayaan investor sehingga berpeluang menarik banyak investor global untuk mengalirkan dananya pada ‘pembangunan ekonomi’ di Ethiopia.

  • Lokasi strategis antara Eropa dan Asia

Ethiopia memiliki posisi strategis yang menunjang perkembangan dan pertumbuhan ekonominya. Meski secara geografis terletak di benua Afrika, namun negara ini cukup dekat dengan Eropa dan Asia.

Tak heran jika Ethiopia menjadi pusat transfer jarak jauh yang menjadi tujuan penting untuk manufaktur, dan sektor garmen siap pakai. Lokasi yang strategis ini tentu saja menjadi keunggulan tersendiri dalam perdagangan global.

Keunggulan lain yang menjadi keuntungan Ethiopia adalah zona waktu yang lebih dekat ke Eropa. Penduduk Ethiopia yang sebagian besar mampu berbahasa Inggris aktif, menjadi peluang yang memungkinkan untuk menarik pekerjaan back office dari Eropa.

Apabila pemerintah mampu dan berhasil mengubah ledakan kaum muda menjadi sumber daya manusia, maka industri akan mengalami pertumbuhan yang masif.

Pertumbuhan Ethiopia diperkirakan akan tetap tinggi di masa depan. Hal ini ditunjukkan dengan adanya dukungan pemulihan ekonomi yang berkelanjutan dan ekspansi ekspor-impor seiring dengan fasilitas dan infrastruktur manufaktur baru yang telah beroperasi. Seiring dengan peningkatan infrastruktur, ekonomi Ethiopia berfokus pada pengembangan barang-barang manufaktur, seperti mesin.

Dengan perkembangan ekonomi yang terjadi di Ethiopia saat ini, banyak ekonomi yang memprediksi bahwa Afrika khususnya Ethiopia akan menjadi hot spot berikutnya untuk pertumbuhan ekonomi. Sebagai negara dengan pertumbuhan ekonomi tercepat di dunia, Ethiopia memiliki potensi untuk menjadi yang terdepan.

Artikel Terkait

Demikianlah artikel tentang alasan Ethiopia bakal menjadi pusat ekonomi Global berikutnya, semoga bermanfaat bagi Anda semua.



Ada Apa dengan Krisis Ekonomi di Turki?
Bahaya Deflasi dan Akibat Deflasi Bagi Ekonomi
7 Alasan Mengapa Kita Harus Berhemat
Mengapa Orang Miskin Akan Tetap Miskin?
Alasan Mengapa Penting Belajar Sejarah
Apa itu Ekonomi Perang?
Ternyata Ini Alasan Orang-Orang Memulai Bisnis
Sistem Ekonomi di Jaman Pra Sejarah
Ini Dia Cara Praktis Belajar Ekonomi yang Mudah, Efektif dan Efisien!
Inilah Alasan Mengapa Banyak BPR Dilikuidasi


Bagikan Ke Teman Anda