Apa Itu Dana Darurat?
Hidup tidak selalu mulus sesuai dengan yang direncanakan. Terkadang, ada saja kerikil bahkan batu sandungan yang memaksa kita untuk berhenti sejenak. Demikian pula dengan kehidupan kita secara finansial. Tak semua yang telah direncanakan dapat terwujud dengan mudah. Tabungan yang dikumpulkan selama bertahun-tahun untuk membeli barang yang diidam-idamkan, bisa saja ludes dalam sekejap untuk hal lain. Mengapa? Sebab tidak ada dana darurat yang dipersiapkan sejak dini.
Definisi Dana Darurat
Dana darurat adalah rekening bank guna menampung uang yang disisihkan untuk menutupi pengeluaran besar dan tak terduga di kemudian hari. Sesuai dengan namanya, dana darurat hanya digunakan atau dikeluarkan ketika terjadi situasi atau keadaan darurat saja. Keadaan darurat itu sendiri merupakan suatu kondisi yang sebelumnya tidak terduga akan terjadi.
Dalam pemahaman yang lebih sederhana, dana darurat merupakan pengeluaran tidak terduga ketika Anda dihadapkan pada situasi yang darurat pula. Misalnya, biaya pengobatan yang tidak terduga, perbaikan atau penggantian peralatan rumah tangga seperti AC, instalasi listrik, komputer, dan lainnya, perbaikan motor atau mobil, anggota keluarga yang terluka dan Anda harus merawatnya, serta kehilangan pekerjaan.
Jika diibaratkan, dana darurat merupakan tulang punggung rencana keuangan pribadi yang kuat. Harus diingat bahwa dana darurat hanya digunakan ketika kondisi darurat saja, tidak digunakan untuk membeli barang-barang yang direncanakan seperti motor, mobil, rumah, pendidikan tinggi, produk fashion, dan lain sebagainya.
Bicara tentang dana darurat, timbul pertanyaan berapa jumlah dana darurat yang ideal? Jumlah dana darurat tentu tidak bisa ditentukan secara mutlak. Artinya, jumlah dana darurat setiap individu bisa bervariasi, tergantung pada gaya hidup masing-masing. Namun, untuk membangun dana darurat, Anda bisa memulainya dari jumlah yang kecil.
Pada prinsipnya, dana darurat hampir sama dengan tabungan. Anda menyisihkan sebagian dari penghasilan kemudian disimpan dalam jangka waktu tertentu dan hanya digunakan ketika terjadi kondisi darurat saja. Ketika Anda jalan-jalan ke pusat perbelanjaan dan tiba-tiba melihat tas yang dipajang di etalase sebuah toko dan Anda menginginkannya, itu bukanlah kondisi darurat. Kondisi darurat merupakan keadaan tidak terduga yang dapat membuat dunia Anda kacau. Dengan terbangunnya dana darurat, kekhawatiran dalam menghadapi keadaan darurat yang terjadi dapat diminimalisir.
Pentingnya Dana Darurat
Dana darurat berfungsi sebagai penyangga keuangan yang dapat membuat Anda bertahan ketika dihadapkan pada keadaan darurat tanpa harus bergantung pada kartu kredit atau pinjaman dengan bunga yang tinggi. Sebab itu, sangat penting untuk mambangun dana darurat, apalagi jika Anda memiliki utang, sehingga Anda dapat menghindari jeratan utang yang semakin mencekik leher.
Kebanyakan orang abai dengan dana darurat karena merasa keadaan mereka akan baik-baik saja. Padahal tidaklah demikian. Setiap orang pasti dirundung masalah, di mana masalah yang dihadapi oleh masing-masing individu berbeda. Anda mungkin merasa atau bahkan berpikir bahwa pekerjaan Anda aman-aman saja sehingga dapat menjamin kehidupan Anda hingga tua kelak. Anda mungkin juga berpikir bahwa setiap keadaan darurat dapat dihadapi dengan kartu kredit karena adanya sistem cicilan 0% atau jika pun ada bunga, nilainya rendah sehingga masih terjangkau.
Sayangnya, setiap orang memiliki kemungkinan yang sama untuk menghadapi keadaan darurat keuangan dalam hidup mereka, termasuk juga Anda. Berikut dapat dicontohkan beberapa kondisi yang bisa mengubah pikiran Anda bahwa dana darurat sangatlah penting.
- Kehilangan penghasilan
Apakah ada jaminan bahwa Anda akan selalu baik-baik saja dalam pekerjaan Anda? Setiap orang membutuhkan pekerjaan untuk memperoleh penghasilan guna memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari baik bagi dirinya sendiri maupun keluarganya. Ketika orang telah merasa nyaman dengan pekerjaannya, mereka seolah lupa dan tidak pernah berpikir apa jadinya jika suatu saat mereka kehilangan pekerjaannya. Kehilangan pekerjaan sama artinya dengan kehilangan penghasilan.
Tidak ada salahnya membangun optimisme dan berpikiran positif, namun akan lebih baik dan bijak jika Anda juga memikirkan hal-hal terburuk yang mungkin saja terjadi pada diri Anda. Misalnya, perusahaan tempat Anda bekerja mengalami kebangkrutan atau diakuisisi oleh perusahaan lain, dan dilakukan perampingan termasuk divisi di mana Anda ditempatkan, sehingga Anda diberhentikan. Anda perlu memikirkan kemungkinan tersebut, sehingga Anda memiliki kesiapan finansial untuk menghadapi kondisi darurat yang datang kemudian.
Tak hanya itu, keadaan darurat bisa saja tidak Anda alami secara langsung, tetapi melalui orang-orang di sekitar Anda, seperti anggota keluarga. Misalnya salah seorang anggota keluarga entah itu pasangan atau anak mengalami kecelakaan sehingga membutuhkan perawatan secara intensif.
- Darurat medis
Dana darurat tidak hanya akan melindungi Anda jika kehilangan pekerjaan secara mendadak. Dengan adanya dana darurat, Anda bisa bertahan secara finansial hingga Anda mendapatkan pekerjaan baru. Bukan hanya sebagai jaminan ketika kehilangan pekerjaan, dana darurat juga bisa menjamin ketika Anda menghadapi darurat medis. Misalnya saja, Anda mengalami sakit mendadak yang kebetulan tidak ditanggung oleh asuransi yang Anda miliki, baik BPJS ataupun asuransi kesehatan lainnya.
Ketika suatu hari Anda mendadak mengalami sakit kepala hebat yang tidak tertahankan. Setelah beberapa saat, bahkan setelah Anda minum obat sakit kepala pun, sakit kepala yang dirasakan tidak juga reda, tetapi semakin berdenyut-denyut. Anda kemudian berinisiatif periksa ke rumah sakit. Setelah diperiksa dokter, ternyata dari hasil diagnosa penyakit Anda tidak di-cover oleh BPJS atau asuransi kesehatan lain yang Anda miliki. Artinya, biaya periksa di rumah sakit tersebut harus Anda bayar dari kantong Anda sendiri.
- Darurat anak atau hewan peliharaan
Biaya hidup tentu bukan hanya sekadar untuk makan, tetapi juga mencakup biaya-biaya lain termasuk kesehatan, pendidikan, dan lainnya. Apa yang akan Anda lakukan jika anak Anda membutuhkan layanan pendidikan tambahan untuk membantu mereka lebih mudah menerima materi pelajaran yang disampaikan di sekolah? Anda tentu ingin memberikan pendidikan yang terbaik kepada anak bukan? Nah, untuk memberikan pendidikan terbaik juga dibutuhkan biaya yang tidak sedikit. Biaya-biaya di luar pendidikan formal tentu akan bisa di-cover jika Anda memiliki dana darurat.
Keadaan darurat lainnya bisa saja dialami oleh hewan peliharaan Anda. Tanpa diduga, kucing atau anjing Anda menjadi korban tabrak lari sehingga membutuhkan perawatan serius di klinik dokter hewan dengan biaya yang tidak sedikit. Jika Anda memiliki dana darurat, kondisi tersebut tentu akan lebih mudah dan siap dihadapi.
Berbeda ceritanya apabila Anda tidak siap sama sekali secara finansial. Tidak ada dana darurat dan uang tunai yang dimiliki pun terbatas. Hal ini tentu menjadi pukulan bagi kondisi finansial Anda, bahkan bisa menghancurkan keuangan Anda.
Cara membangun dana darurat
Dana darurat perlu dibangun sejak dini agar Anda memiliki kesiapan finansial yang memadai ketika mengalami kondisi darurat. Membangun dana darurat bisa dikatakan gampang-gampang susah. Gampang karena Anda hanya perlu menyisihkan sebagian kecil saja dari penghasilan Anda. Susah karena Anda harus mampu menahan godaan untuk membelanjakan dana darurat yang telah berhasil dikumpulkan untuk hal-hal yang tidak darurat atau bukan peruntukannya.
Lantas, bagaimana cara membangun dana darurat? Membangun dana darurat memang dibutuhkan keseriusan dan konsistensi. Meski nilainya tidak terlalu besar, jika dikumpulkan secara rutin, pasti akan semakin banyak jumlahnya. Untuk membangun dana darurat lebih cepat dan konsisten, berikut caranya.
- Tentukan total dana darurat yang ingin disimpan
Ketika memulai membangun dana darurat, Anda bisa menentukan totak dana darurat yang ingin disimpan. Hal ini dimaksudkan untuk memotivasi Anda dalam menyisihkan sebagian uang dari penghasilan untuk disimpan sebagai dana darurat.
- Sisihkan otomatis
Orang umumnya memiliki banyak angan ketika belum memiliki uang. Namun, ketika uang sudah ditangan, maka apa yang menjadi angan-angan sebelumnya bisa saja lepas atau kabur begitu saja, tanpa ada usaha untuk mewujudkannya.
Demikian pula dengan dana darurat ini. Anda mungkin berkeinginan untuk menyisihkan uang dalam jumlah tertentu. Namun, ketika telah menerima penghasilan, Anda menggunakannya untuk hal lain, dan melupakan tentang dana darurat. Untuk menghindari hal tersebut, Anda sebaiknya menyisihkan untuk dana darurat secara otomatis, yakni dengan mentransfer langsung ke rekening khusus dana darurat setiap kali Anda gajian.
- Simpan kembalian
Jangan remehkan uang receh. Ketika Anda menerima uang kembalian berupa receh atau uang koin dalam setiap transaksi Anda, maka simpan uang kembalian tersebut. Masukkan dalam toples. Jika toples telah terisi penuh, maka pindahkan ke akun tabungan khusus dana darurat Anda.
- Potong dari pengeluaran
Setiap aktivitas dalam kehidupan yang dijalani pastilah ada biaya yang dikeluarkan. Mulai dari makan sehari-hari, biaya paket data internet, listrik, bensin atau transportasi, hiburan, liburan, dan lain sebagainya.
Berkaitan dengan upaya membangun dana darurat, Anda bisa memotong atau menyisihkan sebagian dari pengeluaran Anda untuk dana darurat. Dari penghematan yang Anda lakukan, Anda bisa gunakan untuk menambah saldo dana darurat Anda. Dengan demikian, Anda bisa mencapai keseimbangan finansial yang sehat.
- Jual barang yang tidak lagi digunakan
Coba lihatlah isi rumah Anda. Apakah semua barang yang ada di dalamnya masih berfungsi dan digunakan? Pasti ada barang yang tidak lagi digunakan dan telah menghuni gudang selama beberapa bulan bahkan tahunan. Lantas, mengapa Anda tidak menjualnya saja?
Anda bisa menjual barang-barang yang sudah tidak lagi digunakan untuk menambah saldo dana darurat. Mulai dari peralatan elektronik, alat pertukangan, bahkan barang-barang pribadi seperti baju dan sepatu. Anda bisa menawarkan barang-barang tersebut secara lokal di Facebook Marketplace, atau secara online di media sosial untuk menjangkau pasar yang lebih luas seperti Instagram, Twitter, dan lain sebagainya.
- Melakukan pekerjaan sampingan
Penghasilan yang diperoleh dari pekerjaan utama tentu sebagian besar digunakan untuk membiayai kebutuhan sehari-hari. Sebab itu, jika dana darurat hanya bersumber dari penghasilan utama tentu penambahan saldonya akan lebih lambat, karena hanya sebagian kecil dari penghasilan utama yang bisa disisihkan untuk dana darurat.
Untuk meningkatkan saldo dana darurat, Anda bisa melakukan pekerjaan sampingan. Perlu dipahami bahwa potensi penghasilan Anda secara teknis tidaklah terbatas. Anda bisa menambah penghasilan dari berbagai sumber. Sebab itu, cara terbaik untuk menumbuhkan dana darurat Anda adalah dengan meningkatkan penghasilan Anda.
Sebenarnya banyak cara yang bisa dilakukan untuk menambah penghasilan. Misalnya saja dengan mengambil pekerjaan paruh waktu, bekerja lembur, atau melakukan bisnis kecil-kecilan dengan berjualan atau membuka layanan jasa tertentu yang dibutuhkan oleh banyak orang. Dari hasil pekerjaan ekstra tersebut, Anda bisa menyimpannya untuk menambah saldo dana darurat. Dengan demikian, ketika Anda dihadapkan pada kondisi darurat, Anda sudah siap secara finansial.
Artikel Terkait
- Cara Alokasi Dana Darurat yang Bijak
- Cara Mempersiapkan Dana Pernikahan Sesuai Pendapatan dan Tabungan yang Kamu Miliki
- Menghindari Jebakan Hutang
- Hal-Hal yang Menyebabkan Orang “Gagal Kaya”
Demikianlah artikel tentang apa itu dana darurat, semoga bermanfaat bagi Anda semua.