Asimilasi VS Akulturasi – Pengertian Dan Perbedaan
Asimilasi dan akulturasi adalah dua konsep utama dalam sosiologi yang membahas tentang perubahan manusia. Secara sederhana, asimilasi merupakan proses dimana bahasa atau budaya seseorang maupun suatu kelompok menjadi serupa dengan budaya atau bahasa lain. Dan akulturasi merupakan pertukaran ciri-ciri budaya yang dihasilkan ketika kelompok-kelompok yang berbeda melakukan kontak langsung secara terus menerus. Untuk lebih memahami, berikut akan dijelaskan tentang asimilasi dan akulturasi secara terpisah, serta apa perbedaan di antara keduanya.
Asimilasi
Asimilasi dapat diartikan sebagai penyerapan budaya suatu kelompok minoritas ke dalam tubuh budaya utama (mayoritas). Istilah ini banyak digunakan dalam hal imigran atau kelompok minoritas. Terserapnya budaya kelompok minoritas menjadikan mereka kehilangan ciri khas budayanya seperti bahasa, tradisi, bahkan identitas dirinya.
Dalam pengantar ilmu sosiologi, Park and Burgess mendefinisikan asimilasi sebagai suatu proses interpenetrasi dan peleburan dimana orang atau kelompok memperoleh ingatan, sentimen, dan sikap orang atau kelompok lain, Yang kemudian saling berbagi pengalaman dan sejarah mereka, yang kemudian digabungkan dalam kehidupan budaya yang sama.
Asimilasi dapat berupa proses cepat atau perubahan bertahap. Ketika seseorang dari kelompok minoritas tidak dapat dibedakan dari orang lain, maka itu disebut asimilasi penuh. Sederhananya, asimilasi berarti pergantian budaya asli menjadi budaya yang baru. Asimilasi bisa terjadi secara spontan ataupun di paksakan.
Akulturasi
Akulturasi adalah transmisi nilai dan adat istiadat dari suatu kelompok ke kelompok lain. Meskipun kedua kelompok bertukar fitur budaya, kelompok tetap berbeda. Sederhananya, akulturasi merupakan sebuah proses mendapatkan budaya kedua yang biasanya terjadi karena efek dari kontak yang berkelanjutan dan tidak seimbang antara dua masyarakat atau kelompok. Meskipun istilah akulturasi umumnya digunakan untuk menggambarkan kelompok minoritas dan imigran, proses ini juga terjadi di kelompok budaya yang besar.
Saat seseorang yang termasuk dalam kelompok minoritas mulai berbicara dan bertindak seperti orang-orang dari budaya yang lebih besar, ia mungkin masih tetap mempertahankan beberapa kebiasaan, tradisi, dan kepercayaan asli.
Perbedaan Antara Asimilasi dan Akulturasi
Meski asimilasi dan akulturasi menjadi istilah yang digunakan untuk menggambarkan dinamika budaya dan keduanya sering di bilang sebagai proses yang sama. Namun, keduanya memiliki beberapa perbedaan, seperti:
- Asimilasi mengacu pada perpindahan pendatang baru (imigran) dari asosiasi etnis formal dan informal seta institusi sosial lainnya ke dalam kesetaraan non etnis yang dapat di akses mereka dalam masyarakat tuan rumah yang sama. Sedangkan akulturasi, disisi lain mengacu pada adopsi budaya pendatang baru seperti pola perilaku, nilai, aturan, simbol, dan lain sebagainya dari masyarakat tuan rumah.
- Dalam asimilasi orang mengadopsi budaya baru dan kehilangan budaya aslinya. Sedangkan dalam akulturasi, orang mempertahankan fitur budaya asli mereka sambil beradaptasi dengan budaya baru.
- Pada proses asimilasi hanya kelompok minoritas yang terserap ke dalam kelompok mayoritas. Sedangkan pada akulturasi, terdapat proses dua arah yang berarti adanya hubungan timbal balik antara dua kelompok.
- Dalam prosesnya, asimilasi membutuhkan penerimaan dari kelompok luar. Sedangkan dalam akulturasi, penerimaan oleh kelompok luar tidaklah di perlukan.
- Asimilasi tergantung pada akulturasi karena asimilasi tidak dapat berlangsung tanpa adanya akulturasi. Sedangkan akulturasi tidak tergantung pada asimilasi.
- Asimilasi merupakan proses yang bertahap. Sedangkan akulturasi cenderung memiliki proses yang serba cepat.
Kesimpulan
Baik asimilasi maupun akulturasi merupakan fenomena yang digunakan dalam hal dinamika budaya karena perubahannya yang tidak bisa dihindari. Ada beberapa karakteristik yang sama untuk asimilasi dan akulturasi. Namun, keduanya adalah fenomena yang berbeda dan memiliki implikasi yang berbeda di masyarakat.
Tidak diragukan lagi, asimilasi dan akulturasi terjadi akibat adanya kontak lebih dari satu budaya. Sejauh mana setiap kelompok atau individu berubah atau telah menginternalisasikan norma serta budaya kelompok lain, kecepatan mengubah budaya atau menginternalisasikannya dan arah aliran ini menjadi ciri pembeda asimilasi dan akulturasi.
Salah satu ciri utama akulturasi yang membedakannya dengan asimilasi adalah peran kelompok dominan dalam mengubah budaya, membentuk kembali ideologi dan gaya hidup individu atau kelompok yang bersentuhan langsung dengannya. Ini juga merupakan poin penting untuk dicatat bahwa akulturasi tidak tergantung pada asimilasi, tetapi asimilasi tergantung pada akulturasi atau dengan kata lain akulturasi dapat menjadi prasyarat asimilasi.
Artikel Terkait
- Hal-hal yang Harus Anda Hindari Jika Ingin Menjadi Kaya
- Mengenal Apa Itu Ketahanan Pangan
- Apa itu One Belt One Road (OBOR) China?
- Apa itu Toxic Leader dan Destructive Behaviour dalam Organisasi
Demikianlah artikel tentang asimilasi dan akulturasi, semoga bermanfaat bagi Anda semua.