Begini 9 Cara Menurunkan NPL yang Terbukti Efektif
Non Performing Loan atau biasa disingkat NPL merupakan istilah asing untuk kredit macet. Biasanya debitur yang belum melakukan pembayaran kreditnya selama empat periode bisa diartikan sebagai NPL. Secara topikal, NPL juga berarti penunggakkan pembayaran. Lantas bagaimana agar potensi NPL tidak begitu besar? Simak ulasannya berikut ini.
Cara Menurunkan NPL
NPL merupakan salah satu hal yang paling dihindari pemberi pinjaman. Sebab jika NPL terjadi, berarti ada perputaran kredit dan debit yang tidak berjalan sesuai mestinya. Nah untuk menghindari potensi NPL, berikut beberapa cara menurunkan NPL yang bisa dilakukan oleh para pemberi pinjaman:
- Pembuatan Profil Klien
Memberikan pinjaman kepada klien yang rekam jejak utang-piutangnya bagus berpotensi menurunkan risiko NPL. Pembuatan profil klien atau client profilling akan memberikan aneka informasi mengenai perilaku keuangan seseorang.
Data klien yang baik berarti risiko menunggak pinjaman akan lebih minim. Jika pemberi utang mengantongi data klien yang jelas, maka akan lebih mudah dalam mengambil keputusan dalam pemberian pinjaman.
- Re-design Operasional
Kolaborasi yang terintregasi dengan baik antara unit kredit dan komersial haruslah dikembangkan. Maksudnya jika operasional suatu layanan pemberi pinjaman terstruktur, maka akan menghasilkan kinerja maksimal.
Bukan tidak mungkin akan adanya peningkatan penghasilan serta pembayaran utang hingga 50%. Sudah saatnya untuk para pemberi pinjaman melakukan desain ulang model operasionalnya agar risiko kredit macet dapat ditekan.
- Mengoptimalkan Layanan Hukum
NPL yang tinggi begitu berpengaruh pada bank. Terutama dalam hal operasional. Adanya kredit macet yang terlalu tinggi akan membuat kestabilan keuangan bank atau lembaga pemberi pinjaman sejenisnya kolaps.
Berkurangnya modal yang dimiliki bank dari waktu ke waktu membuat penyaluran kredit di periode berikutnya macet. Oleh karena itu perlu adanya optimalisasi layanan hukum. Optimalisasi ini berguna untuk meringankan beban debitur sehingga risiko NPL berkurang.
Pihak bank atau pemberi pinjaman akan melakukan reconditioning dengan mengubah kondisi kredit. Tujuan akhirnya untuk mengonversi tunggakan, hingga melakukan penambahan fasilitas kredit.
- Manajemen Agunan
Agunan merupakan hal penting dalam hal kredit. Sebagai pihak pemberi pinjaman haruslah dapat melakukan manajemen agunan dengan baik. Agunan yang terstruktur biasanya menggunakan alat analitik canggih.
Gunanya untuk menggabungkan informasi mengenai nilai agunan itu sendiri, peminjam, hingga penjamin. Selain itu, adanya manajemen agunan yang baik juga bermanfaat guna memantau depresiasi jaminan yang tak terduga.
Adanya pengelolaan agunan yang baik oleh bank berguna untuk menurunkan risiko kenaikan NPL. Setidaknya kerugian pinjaman pada posisi agunan bisa dikurangi antara 5-10 %.
- Penjadwalan Kembali
Meningkatnya kredit macet akan berdampak pada menurunnya peforma bank. Jika terjadi NPL, sebaiknya pihak bank mencegahnya terlebih dahulu dengan melakukan penjadwalan kembali. Penyesuaian tenor pinjaman dengan kemampuan debitur bisa dilakukan.
Adanya penyesuaian ini diharapkan dapat membuat pihak debitur menjadi lebih mudah dalam melunasi utangnya. Perubahan jangka waktu ini dapat disepakati antara kedua belah pihak sehingga potensi adanya kredit macet dapat ditekan.
- Mendeteksi Risiko NPL Lebih Awal
Mencegah adanya NPL sangat berguna bagi peforma suatu lembaga pemberi pinjaman. Menemukan risiko NPL lebih awal bisa digunakan untuk meminimalisir NPL. Bank tidak hanya mengandalkan indikator utama seperti pembayaran jatuh tempo. Jika hanya mengandalkan jatuh tempo dalam mendeteksi NPL, prosesnya akan lebih lambat.
Bank dapat melihat dari sisi peningkatan cerukan penggunaan, sampai lambatnya pembayaran kreditur perdagangan. Akan jauh lebih baik apabila pemberi pinjaman bekerja sama dengan peminjam dalam menyelesaikan utang. Hal ini akan membuat risiko gagal bayar berkurang.
- Membentuk AMC
AMC bisa diartikan sebagai Pendirian Perusahaan Pengelola Aset. AMC atau Aseet Management Company berguna sebagai entitas yang ecara hukum terpisah dengan bank. Tugasnya untuk membeli serta mengelola NPL. Pada akhirnya NPL bank dapat terhapuskan.
NPL dari bank yang pada akhirnya dapat dihapus oleh AMC ini bahkan bisa lebih dari satu bank. Hal ini tentu menjadi salah satu strategi ampuh menurunkan NPL. Pihak bank bisa menjual NPL ke AMC nasional. Hanya saja skema penjualan ke AMC masih dilakukan di sebagian kecil negara. Hal ini dikarenakan adanya kompleksitas pengaturan tiap negara yang berbeda.
- Rencana Strategis Komprehensif
Perencanaan strategis dan komprehensif yang dimaksud mencakup dalam pembagian kategori, serta penanganannya. Untuk mengurangi NPL dengan cata ini, bank harus membagi kelas aset menjadi dua kategori utama, yaitu:
-
- Pinjaman ritel yaitu pinjaman konsumen dan perumahan.
- Pinjaman non ritel yaitu pinjaman perumahan komersial, UKM, serta korporasi.
Pembagian ini berguna agar bank dapat menyesuaikan strategi pemberian pinjaman yang realistis, sesuai kelasnya masing-masing. Selain itu, hal ini juga bisa dijadikan sebagai solusi jangka panjang agar pemberian kredit lebih hemat modal. Risiko terjadinya NPL karena jumlah kredit sesuai juga lebih ditekan.
- Menentukan Ambang Batas Pinjaman
Sangat penting dalam menetapkan ambang batas pinjaman. Apalagi jika pinjamannya berisiko. Aliran NPL diharapkan dapat dikendalikan dengan metode ambang batas ini. Batasan-batasan ini juga termasuk dalam rasio pinjaman terhadap nilai.
Rasio leverage, batas sektor serta geografis peminjam juga harus diperhitungkan. Kriteria tersebut juga perlu diseralaskan dengan kondisi ekonom pasar. Arus NPL yang deras juga bisa dikendalikan melalui adanya sistem peringatan dini yang kuat.
Hal ini berguna untuk mengidentifikasi posisi individu yang berhutang. Selain itu, segmen risiko dalam portofolio peminjam juga bisa menjadi perhatian bagi kreditur. Diharapkan dengan adanya ambang batas ini, pinjaman yang diberikan menjadi lebih efisien dan tepat sasaran.
Demikian beberapa hal mengenai cara menurunkan NPL yang bisa dilakukan pihak peminjam. NPL yang meningkat memang akan membuat bank menjadi kolaps. Hal ini juga berisko terhadap macetnya pertumbuhan ekonomi. Maka dari itu tak heran pihak bank begitu berusaha keras menurunkan tingkat kredit macet ini.
Artikel Terkait
- Apa itu Pahlawan Ekonomi Digital?
- Apa Itu Local Currency Settelement (LCS)?
- Apa itu Akumulasi Penyusutan?
- Contoh-contoh Bisnis yang Berpeluang untuk Sukses
Demikianlah artikel tentang cara menurunkan NPL, semoga bermanfaat bagi Anda semua.