Kami menyediakan berbagai simulasi kredit, dari kredit mobil, kredit rumah, kpr, kartu kredit dan lain-lain. Simulasi pinjaman bisa juga dilakukan di sini.

Contoh Perjanjian Hutang Piutang

Hutang piutang bisa menyebabkan masalah di kemudian hari, tidak jarang menyebabkan hubungan kedua pihak yang terlibat memburuk karena hal tersebut. Oleh karena itulah surat perjanjian hutang piutang memiliki peran penting ketika kedua pihak membuat kesepakatan.

Di dalam surat tersebut harus tertera informasi secara rinci termasuk pihak yang meminjam dan meminjamkan uang, nominal uang yang dipinjamkan, serta syarat-syarat lain yang berkaitan dengan transaksi hutang piutang.

Apa Itu Surat Perjanjian Hutang Piutang

Hutang piutang adalah persoalan yang masuk ke dalam ranah hukum perdata. Dalam hal ini, surat perjanjian yang berisi kesepakatan tentang hutang piutang termasuk ke dalam bukti tertulis. Hal ini sesuai dengan Pasal 164 HIR/Pasal 284 RBG jo. Pasal 1866 Kitab Undang-Undang Hukum Perdata (KUHPerdata) dimana alat pembuktian yang sah antara lain adalah bukti tertulis, bukti saksi, persangkaan, pengakuan, dan sumpah.

Surat perjanjian hutang piutang juga termasuk ke dalam akta bawah tangan, yaitu dokumen tertulis yang disiapkan oleh pihak-pihak yang terlibat secara pribadi dan tidak dibuat di hadapan notaris.

Dengan demikian, surat perjanjian hutang piutang adalah surat yang dibuat oleh kedua pihak yang terlibat yaitu pihak yang memberi hutang dan pihak yang menerima hutang, serta menjadi bukti bahwa telah terjadi aktivitas hutang piutang antara kedua pihak tersebut.

 

Komponen yang Harus Ada Dalam Surat Perjanjian Hutang Piutang

Dalam sebuah surat perjanjian tentang utang piutang, komponen-komponen di bawah ini harus tercantum di dalamnya:

  1. Identitas

Pemberi hutang dan penerima hutang harus mencantumkan identitas mereka secara lengkap, meliputi nama, alamat, dan nomor KTP.

  1. Nominal

Nominal uang yang dipinjamkan tentu saja menjadi bagian penting dalam surat perjanjian hutang piutang, untuk menghindari perselisihan antara kedua pihak.

  1. Jaminan

Jika dalam transaksi hutang piutang tersebut ada jaminan, maka jaminan yang diberikan oleh peminjam kepada pemberi pinjaman harus dicantumkan dalam surat perjanjian tersebut. Termasuk bentuk barang jaminan dan informasi yang rinci tentang jaminan tersebut.

  1. Jangka waktu dan cara pembayaran

Kedua pihak yaitu pemberi dan penerima hutang harus membuat kesepakatan tentang jangka waktu pengembalian uang. Cara pembayaran juga harus dituliskan secara rincin. Misalnya jika hutang dibayar dengan cara dicicil, maka dijelaskan berapa kali cicilannya dan besar setiap cicilan. Apabila hutang tersebut berbunga, maka besarnya bunga juga harus dijelaskan dalam surat perjanjian tersebut.

  1. Masa berlaku

Masa berlaku surat perjanjian hutang piutang adalah informasi penting yang harus ada. Misalnya dituliskan bahwa surat perjanjian hutang piutang tidak sah lagi ketika penerima hutang sudah melunasi hutangnya.

  1. Penyelesaian perselisihan

Jika selama hutang piutang belum lunas dan terjadi perselisihan atau hal yang tidak diinginkan, maka harus dituliskan bagaimana cara untuk menyelesaikan perselisihan tersebut.

  1. Tanda tangan

Di akhir surat perjanjian, kedua pihak harus membubuhkan tanda tangan mereka.

Hal yang Harus Diperhatikan Dalam Menandatangani Surat Perjanjian Hutang Piutang

Sebelum membubuhkan tanda tangan di atas kertas surat perjanjian hutang piutang, sebaiknya pertimbangkan dulu beberapa hal berikut ini agar tidak menyesal nantinya.

  • Poin-poin kesepakatan

Kesepakatan yang tercantum dalam surat perjanjian hutang piutang harus dibaca dengan seksama, terutama yang berkaitan dengan hak dan kewajiban dari pemberi hutang dan penerima hutang.

Kesepakatan yang tertulis harus sesuai dengan aturan hukum yang berlaku dan tidak merugikan kedua pihak.

  • Denda dan bunga

Lihat apakah surat perjanjian menjelaskan tentang denda dan bunga yang harus ditanggung oleh penerima pinjaman, termasuk sanksi atas penyitaan jaminan jika tidak dapat melunasi hutang tepat waktu.

  • Klausul pendukung lain

Yang termasuk ke dalam klausul pendukung antara lain adalah cara menyelesaikan perselisihan jika terjadi suatu hari nanti.

Contoh Surat Perjanjian Hutang Piutang

PERJANJIAN HUTANG PIUTANG

Yang bertanda tangan di bawah ini,

Nama      :
No. KTP  :
Alamat   :
No. HP   :

Selanjutnya disebut sebagai PIHAK PERTAMA

Nama      :
No. KTP  :
Alamat   :
No. HP   :

Selanjutnya disebut sebagai PIHAK KEDUA

Melalui surat ini menyetujui beberapa hal seperti yang tertulis sebagai berikut:

    1. PIHAK PERTAMA telah menerima uang sebesar Rp …. (nominal pinjaman) dari PIHAK KEDUA, berupa hutang atau pinjaman.
    2. PIHAK PERTAMA memberikan jaminan kepada PIHAK KEDUA berupa sertifikat rumah yang nilainya sama dengan nominal uang yang dipinjam.
    3. PIHAK PERTAMA bersedia melunasi pinjaman kepada PIHAK KEDUA dengan tenggang waktu selama 6 (enam) bulan, terhitung sejak penandatanganan surat perjanjian ini.
    4. Apabila di kemudian hari PIHAK PERTAMA tidak mampu melunasi hutang sesuai dengan jangka waktu yang telah disepakati, maka PIHAK KEDUA memiliki hak penuh atas jaminan yang diberikan, baik untuk dipergunakan secara pribadi atau dijual kembali.
    5. Apabila di kemudian hari PIHAK PERTAMA atau PIHAK KEDUA melanggar kesepakatan yang tertulis dalam Surat Perjanjian Hutang Piutang ini, maka kedua pihak bersedia untuk menjalani proses hukum yang berlaku.
    6. Surat perjanjian ini dibuat 2 (dua) rangkap untuk kedua pihak, masing-masing bermaterai dan memiliki kekuatan hukum yang sama.
    7. Kedua pihak membuat dan menandatangani surat ini secara sadar, tanpa ada paksaan dari pihak manapun.

Demikian surat perjanjian hutang piutang ini dibuat di hadapan saksi sebagai pegangan hukum bagi masing-masing pihak.

PIHAK PERTAMA,

 

( … )

PIHAK KEDUA,

 

( … )

Saksi 1
Saksi 2

Artikel Terkait

Demikianlah artikel tentang contoh perjanjian hutang piutang, semoga bermanfaat bagi Anda semua.



Overhead Cost: Definisi, Jenis, dan Contohnya
10 Tip Jitu agar Terbebas dari Jeratan Utang dengan Cepat
Apa Itu Barang Komplementer? Berikut Contoh Barang Komplementer
Contoh Wesel dan Penjelasannya
Contoh Purchase Order dan Cara Membuatnya
Contoh Pengangguran Friksional Beserta Dengan Penyebabnya
Contoh Investasi Jangka Panjang yang Bisa Menjadi Pilihan
Apa itu Barang Subtitusi? Berikut Contoh Barang Subtitusi!
4 Contoh Investasi Jangka Pendek yang Cocok Untuk Anak Muda
Menghindari Jebakan Hutang


Bagikan Ke Teman Anda