Definisi Biaya Variabel dan Cara Menghitungnya
Dalam akuntansi dikenal ada tiga klasifikasi biaya yaitu biaya tetap, biaya variabel, dan biaya semi variabel. Kali ini yang akan dibahas lebih lengkap adalah biaya variabel beserta cara menghitungnya, yaitu:
Definisi biaya variabel
Biaya variabel adalah biaya yang timbul sesuai dengan volume produksi atau banyaknya aktivitas yang dilakukan perusahaan. Biaya variabel bersifat dinamis, akan berubah setiap periodenya, berbeda dengan biaya tetap yang sifatnya konstan dan rutin.
Contoh biaya variabel
Biaya variabel dapat diterjemahkan sebagai biaya yang dikeluarkan berdasarkan kuantitas produksi barang atau jasa. Dalam biaya produksi di perusahaan manufaktur, biaya variabel masuk dalam kategori biaya langsung (direct cost). Beberapa contoh biaya variabel diantaranya: biaya bahan baku, biaya tenaga kerja langsung, biaya lembur, biaya komisi, dan masih banyak lagi.
Cara menentukan biaya variabel dengan perilaku biaya
Untuk mengetahui biaya mana saja yang termasuk biaya variabel, perusahaan harus memisahkan biaya-biaya ini sesuai klasifikasinya, yaitu biaya tetap, biaya variabel, dan biaya semi variabel.
Salah satu cara untuk menentukan biaya variabel adalah dengan perilaku biaya (cost behavior). Biaya variabel adalah biaya yang nilainya bertambah seiring dengan volume produksi yang meningkat. Biaya variabel berbanding lurus terhadap perubahan aktivitas yang dilakukan perusahaan.
Cara menentukan biaya variabel dengan periode waktu
Selain dengan perilaku biaya, menentukan biaya variabel juga bisa dilakukan dengan periode waktu. Dalam ilmu ekonomi, semua biaya adalah biaya variabel dalam sudut pandang jangka panjang.
Namun periode dikatakan panjang atau pendek bisa berbeda untuk setiap jenis biaya. Maka ada pengecualian, harus disesuaikan dengan proses kegiatannya sehingga timbul biaya.
Cara menentukan biaya variabel dengan kapasitas aktivitas
Cara yang ketiga untuk menentukan biaya variabel adalah dengan menggunakan kapasitas aktivitas. Kapasitas aktivitas adalah hasil dari aktivitas tertentu selama periode tertentu, dengan asumsi kondisi operasi normal. Besarnya kapasitas akan tergantung pada aktivitas yang dilakukan.
Tingkat aktivitas tergantung sumber daya yang digunakan. Penggunaan sumber daya akan menentukan biaya mana yang termasuk dalam biaya variabel.
Cara menghitung biaya variabel
Ada dua karakter khusus dari biaya variabel. Pertama, total biaya variabel berubah sesuai perubahan volume. Yang kedua, biaya per unitnya tetap.
Contohnya biaya komisi penjualan. Untuk setiap penjualan 1 buah produk, tenaga penjual akan mendapatkan komisi Rp10.000. Ketika produk berhasil terjual sejumlah 100 buah, maka jumlah komisinya sebesar Rp 1.000.000.
Dalam hal ini, biaya per unit adalah komisi per produk terjual yaitu Rp10.000. Biaya per unit tetap nilainya berapapun banyaknya produk yang terjual. Sedangkan total biaya variabel atau total biaya komisi Rp1.000.000 akan berubah sesuai banyaknya produk yang terjual.
Manfaat biaya variabel
Mengetahui biaya variabel dapat membantu dalam pembuatan anggaran. Biaya variabel dapat diperkirakan besarnya berdasar dari rencana produksi. Dengan demikian, besaran laba juga dapat ditentukan sekaligus sebagian bagian dari pembuatan anggaran.
Dengan menghitung biaya variabel, perusahaan juga lebih mudah dalam mengambil keputusan jangka pendek. Semisal ada order baru yang masuk, biaya variabel dapat langsung dihitung perkiraannya.
Artikel Terkait
- Mengenal Sistem Ekonomi Pasar, Kelebihan dan Kekurangannya
- Contoh-contoh Biaya Overhead
- Pengertian Budget (Anggaran) Menurut Para Ahli
- Contoh-contoh Konsinyasi
Demikianlah artikel tentang definisi biaya variabel dan cara menghitungnya, semoga bermanfaat bagi Anda semua.