Kami menyediakan berbagai simulasi kredit, dari kredit mobil, kredit rumah, kpr, kartu kredit dan lain-lain. Simulasi pinjaman bisa juga dilakukan di sini.

Mengapa Orang Kaya Bisa Bangkrut?

Orang sukses pasti memiliki pola hidup teratur seperti merencanakan finansial dengan bijak, menjalani gaya hidup sehat, selalu mendidik diri sendiri, dan masih banyak lagi. Akan tetapi, banyak jutawan tidak menerapkan kebiasaan tersebut. Misalnya, mengabaikan hal-hal penting yang berhubungan dengan usahanya.

Di awal meniti karir seseorang belum tahu cara manajemen uang yang tepat, mereka hanya tahu menggunakan dan memutar uang untuk menghasilkan uang. Banyak yang tidak menyadari kebiasaan buruk tersebut membuat kekayaan seseorang tidak bertahan lama. Itulah alasan banyak jutawan yang begitu mudahnya mengalami kebangkrutan.

Hal-hal yang Menyebabkan Jutawan Mengalami Kebangkrutan

Kisah jutawan kehilangan kekayaan dan mengalami gulung tikar sudah biasa kita dengar. Untuk menghindari masalah finansial yang satu ini, perlu diperhatikan bahwa ada kebiasaan buruk yang harus dihindari. Berikut beberapa alasan mengapa orang kaya bisa bangkrut:

  1. Gaya Hidup Mewah yang Berlebihan

Seseorang yang sudah memiliki penghasilan tinggi sah-sah saja memenuhi kebutuhan tersier. Seperti contohnya kendaraan mewah, perhiasan, gadget, dan lainnya.

Sebagian besar jutawan, bahkan memiliki tempat tinggal dengan luas berhektar-hektar. Umumnya  rumah mewah dilengkapi dengan kolam renang, garasi mobil yang luas, serta area olahraga seperti arena bowling, lapangan tenis, dan masih banyak lagi.

Akan tetapi, penghasilan besar belum tentu dapat mempertahankan kekayaan. Misalnya, mengkoleksi lebih dari 5 mobil sport padahal kendaraan tersebut sangat jarang digunakan. Barang mewah membutuhkan perawatan ekstra yang tentu saja membutuhkan pengeluaran tambahan. Apabila dipikir kembali, sebenarnya kebiasaan ini justru termasuk dalam pemborosan.

Cara mempertahankan kekayaan paling sederhana adalah dengan berhemat. Mengeluarkan uang untuk hal yang masuk akal dan mengesampingkan gengsi. Jutawan tidak segan-segan mengeluarkan miliaran rupiah untuk membeli aset yang memiliki nilai jual seperti tanah, rumah, dan properti lainnya.

  1. Salah Memilih Investasi

Seorang jutawan mendadak bangkrut dapat disebabkan karena salah memilih investasi. Cara meningkatkan kekayaan ini paling banyak digunakan. Namun, tidak sedikit yang melakukan penanaman modal tanpa melakukan penelitian terlebih dahulu. Dibutuhkan mentor dan rekan bisnis yang tepat, terutama bagi para pemula.

Tanpa belajar terlebih dahulu dan pertimbangan matang saat melakukan investasi, itu sama halnya dengan membuang-buang uang. Seseorang akan terjun bebas dalam kebangkrutan. Apalagi jika dana yang dikeluarkan cukup besar. Tindakan agresif, implusif, dan terkesan terburu-buru justru lebih mudah mengikis harta kekayaan.

  1. Pengeluaran untuk Hal yang Tidak Penting

Seseorang yang tidak dapat memanajemen finansial dengan baik akan dengan mudah kehilangan kekayaannya. Terus menerus mengeluarkan uang untuk barang-barang yang tidak jelas kegunaannya. Bahkan beberapa orang justru menyerahkan urusan keuangan kepada orang lain tanpa tahu kemana saja pendapatannya mengalir.

Manajemen keuangan sangat penting diterapkan, baik untuk orang yang sudah memiliki penghasilan tinggi maupun yang baru merintis dari nol. Finansial harus benar-benar dikontrol bahkan untuk pengeluaran kecil sekalipun. Banyak orang kaya tidak mempedulikan kemana saja uangnya digunakan. Lama kelamaan akan sadar ketika kekayaan habis dan bangkrut.

  1. Memiliki Satu Sumber Pendapatan

Sebagian besar jutawan memiliki lebih dari satu sumber pendapatan. Apabila salah satu mengalami masalah, ada usaha lain yang masih berjalan lancar.

Akan tetapi, tidak sedikit pula yang menaruh harapan mereka pada satu tempat saja. Misalnya, menjalankan bisnis dalam bidang properti. Ketika hasil tidak sesuai rencana, jalan keluar satu-satunya hanyalah menjual aset yang dimiliki.

Dengan terjualnya satu aset tersebut, otomatis pendapatan selanjutnya akan berkurang. Kemungkinan terburuknya, tidak memiliki penghasilan lagi karena semua aset telah terjual. Sialnya lagi, aset tersebut dijual dengan harga jauh lebih murah. Kondisi ini tidak membuat seseorang menjadi kaya, tapi sebaliknya mengalami kerugian dan bangkrut.

Itulah asalan mengapa seseorang harus memiliki lebih dari satu sumber pendapatan. Mungkin di awal bisnis berjalan dengan lancar tanpa kendala. Namun, tidak pernah bisa ditebak apa yang akan terjadi kemudian hari. Mungkin saja mengalami kemerosotan seperti banyak saingan atau kendala lainnya. Oleh karena itu, mulai sekarang lakukan perluasan pada usaha.

  1. Hutang yang Mengatasnamakan Perusahaan

Dalam dunia bisnis hutang sudah sangat biasa, namun tidak sedikit pula perusahaan yang bangkrut akibat berhutang. Seperti contohnya, perusahaan penghasil santan meminjam sebanyak 1 triliun. Rencananya uang tersebut akan digunakan untuk memperluas lahan kelapa. Namun ternyata produktivitas perkebunan tidak sesuai dengan harapan.

Jumlah hutang lebih besar dari modal yang dimiliki menyebabkan keuntungan perusahaan terus berkurang. Dengan kata lain, kerugian akan diterima terus menerus. Di waktu bersamaan, ada karyawan dan buruh pabrik yang harus tetap digaji. Hingga pada akhirnya pemilik menyatakan usahanya telah bangkrut.

  1. Sulit Menolak Permintaan Orang Lain

Sebagian besar jutawan terlahir dari keluarga yang kekurangan sebelumnya. Ketika sudah dipandang sebagai orang kaya mereka akan menanggung hidup anggota keluarganya.

Akan tetapi, banyak kasus seperti teman lama yang tiba-tiba datang mendekat. Tujuannya tidak lain untuk mencari keuntungan, misalnya meminjam uang berulang-ulang dan tidak dikembalikan.

Salah satu prinsip yang harus dipegang oleh para jutawan adalah membuang jauh-jauh rasa tidak enakan pada orang lain. Apabila hal tersebut tidak menguntungkan bagi diri sendiri sebaiknya dengan tegas memberikan penolakan. Mungkin akan dianggap pelit, namun hal ini dilakukan untuk menjaga keuangan agar tetap aman.

Membantu perekonomian keluarga atau kerabat merupakan tindakan sosial yang sangat baik. Akan tetapi, semua harus dipikirkan dengan matang dan bijak. Kebaikan harus benar-benar bermanfaat untuk orang lain. Contohnya, memberi pinjaman untuk modal usaha. Ketika seseorang yang dibantu berhasil dalam bisnisnya, maka si penolong akan turut merasa senang dan puas.

  1. Sibuk Mencari Pengakuan Ketika Banyak Uang

Mencari pengakuan sering terjadi pada orang kaya baru. Ketika seseorang dimasa lalu tidak memiliki banyak uang tiba-tiba menjadi jutawan, biasanya mereka merasa berada di atas angin. Menilai dirinya lah yang paling pintar dan hebat dalam segala hal, termasuk dalam mengontrol keuangan. Tidak mengherankan jika orang kaya baru cenderung menghambur-hamburkan uangnya.

Umumnya hal tersebut dilakukan untuk menunjukkan pada orang lain bahwa dirinya mampu membeli barang mewah. Sayangnya, tipe individu seperti ini tidak mengerti dampak dibalik kebiasaan berfoya-foya. Kebiasaan ini tidak baik untuk keuangan jangka panjang, tentu lambat laun kekayaannya akan terkuras. Sampai akhirnya menyesal ketika kebangkrutan menghampiri.

  1. Menerapkan Kebiasaan yang Tidak Sehat

Beberapa kebiasaan yang sangat berpotensi menyebabkan bangkrut adalah ketergantungan terhadap sesuatu. Misalnya ketergantungan belanja online, membeli gadget keluaran terbaru, pergi ke tempat-tempat mahal, dan paling sering ditemui mengkonsumsi obat-obatan terlarang. Kasus ini banyak ditemui hampir di seluruh dunia termasuk Indonesia.

Bukan hanya itu, selain ketergantungan terhadap obat-obatan terlarang kebiasaan judi juga menjadi faktor kebangkrutan. Seseorang dengan mudahnya tergiur oleh iming-iming kemenangan yang tinggi. Tanpa pikir panjang menggunakan semua kekayaannya untuk bertaruh dengan harapan mendapatkan keuntungan berlipat.

Hal-hal yang Dilakukan untuk Mencegah Kebangkrutan

Jutawan populer sekelas Bill Gates tentu pernah mengalami lebih banyak kegagalan. Namun, kendala tersebut sama sekali tidak mematahkan semangat mereka. Cepat dalam mengambil keputusan untuk bangkit kembali. Hingga saat ini nama tokohnya masih dikenal sebagai orang terkaya didunia.

Kekayaan yang didapat tersebut tentu dapat bertahan karena kebiasaan baik yang mereka terapkan. Tidak sembarangan dalam melakukan tindakan, baik dalam dunia bisnis ataupun kehidupan pribadinya. Lalu, apa saja yang harus dilakukan agar harta kekayaan tetap aman?

  1. Belajar dari Pengalaman

Pelajari kesalahan-kesalahan yang membuat gagal sebelumnya. Buat perhitungan matang setelahnya. Sesekali cari tahu tentang perjalanan hidup seseorang yang lebih dulu sukses. Pahami juga bagaimana cara mereka menghadapi kegagalan. Tidak ada salahnya mengikuti kebiasaan positif yang mereka terapkan untuk menuju pencapaian lebih cepat.

Evaluasi dan koreksi kesalahan diri sendiri mendorong seseorang lebih dekat dengan kesuksesan. Hal-hal yang umumnya diperbaiki diantaranya meninggalkan kebiasaan buruk, hindari menunda-nunda pekerjaan, tidak bermalas-malasan, fokus pada bisnis yang akan dijalankan, dan masih banyak lagi. Selain itu, kunci paling penting adalah tidak mudah menyerah.

  1. Memahami Apa yang Harus Dibelanjakan

Jutawan yang memegang ilmu finansial pasti paham dengan hal ini, sebaliknya seseorang yang tidak menggunakan dasar finansial sama sekali tidak paham. Pengeluaran terbaik adalah membelanjakan sebagian kekayaan untuk membeli aset yang harga jualnya meningkat setiap tahun.

Apabila kebiasaan ini terus dilakukan, tidak ada kebangkrutan yang akan menghampiri. Seseorang justru akan semakin kaya. Contoh pengeluaran yang baik adalah membeli properti seperti rumah atau tanah. Seperti yang diketahui harga aset ini mengalami kenaikan setiap tahun.

Selain itu, emas juga menjadi pilihan meskipun harga jual emas cenderung naik turun dalam satu tahun. Sedangkan pengeluaran buruk yang tidak disarankan adalah pembelian kendaraan. Nilai jual mobil atau motor dapat berkurang setiap tahun. Bukan hanya itu, barang ini membutuhkan perawatan yang cukup mahal.

  1. Membatasi Investasi yang Tidak Likuid

Aset tidak likuid paling aman untuk menyimpan kekayaan dalam jangka panjang. Meskipun demikian, sebaiknya ada beberapa investasi yang sifatnya likuid.

Seperti yang diketahui investasi tidak likuid seperti tanah, gedung, rumah, dan lain sebagainya membutuhkan waktu lama untuk dicairkan menjadi uang tunai. Bahkan jika harga jualnya lebih tinggi, bisa membutuhkan waktu hingga berbulan-bulan.

Untuk kebutuhan yang mendesak, aset tidak likuid pasti cukup merepotkan. Oleh karena itu, imbangi antara aset tidak likuid dan likuid. Berbeda dengan aset tidak likuid, aset likuid lebih mudah dijual. Sehingga, ketika membutuhkan dana tambahan aset likuid dapat diandalkan.

  1. Menerapkan Hidup Hemat dengan Menabung

Masa depan seseorang tidak dapat diprediksi oleh siapapun. Inilah yang menjadi alasan terkuat para jutawan tetap menyisihkan uangnya meskipun pendapatannya sudah banyak.

Tanpa menabung seseorang akan sulit menghadapi badai finansial, tanpa investasi seseorang tidak dapat mengidupi dirinya sendiri ketika sudah tua, ketika pensiun seseorang tidak dapat membayar tagihan-tagihan yang ada.

Menyimpan uang sangat penting, baik dalam bentuk uang yang disimpan dalam bank atau dibelikan aset yang memiliki nilai jual tinggi. Semakin banyak menabung, kekayaan seseorang semakin aman. Semakin sedikit uang yang ditabung, tidak menutup kemungkinan hutang justru semakin banyak.

  1. Tidak Ada Salahnya Mendaftar Asuransi Kesehatan

Asuransi kesehatan dapat dimanfaatkan untuk melindungi diri sendiri dan keluarga ketika semua serba mahal. Seperti yang diketahui, saat ini biaya pengobatan, perawatan, dan lainnya tidak murah. Sementara sakit tidak dapat dihindari, banyak hal yang mempengaruhi kondisi kesehatan seseorang.

Asuransi kesehatan dapat membantu diri sendiri dan keluarga ketika sewaktu-waktu jatuh sakit. Biaya pengobatan, rawat inap, sampai operasi akan ditanggung oleh perusahaan asuransi sesuai kontrak dan kesepakatan. Perlindungan kesehatan didapat lantaran nasabah membayar sejumlah premi.

Cara ini lebih efektif dibandingkan dengan mengeluarkan uang dalam jumlah banyak untuk mendapatkan fasilitas dari rumah sakit. Mengeluarkan uang untuk premi asuransi merupakan langkah preventif yang dapat dilakukan ketika masih sehat. Sebaiknya, gunakan asuransi kesehatan jauh-jauh hari.

Ketika berada di puncak, seseorang cenderung tidak terkontrol. Karena itu, belajarlah dari mereka yang bertahan lama dengan kekayaannya agar tidak masuk dalam daftar orang kaya yang mengalami kebangkrutan berikutnya.

Artikel Terkait

Demikianlah artikel tentang alasan mengapa orang kaya bisa bangkrut, semoga bermanfaat bagi Anda semua.



Inilah 6 Cara Mengatur Keuangan Ala Orang Cina
Membuat Anggaran ketika Sedang Bangkrut
Langkah-langkah Membuat Anggaran Keluarga
Kebiasaan Hidup untuk Mencapai Kebebasan Finansial
7 Akibat Penundaan pada Kondisi Keuangan Kita
Tanda-Tanda Kamu Sudah Jago Mengelola Keuangan dengan Baik
Cara Mempersiapkan Dana Pensiun
Tips Finansial untuk Buruh Kelas Menengah ke Bawah
Apa itu Pinjam.co.id?
Tips Umum Mengatur Keuangan Rumah Tangga


Bagikan Ke Teman Anda