Kami menyediakan berbagai simulasi kredit, dari kredit mobil, kredit rumah, kpr, kartu kredit dan lain-lain. Simulasi pinjaman bisa juga dilakukan di sini.

Perbedaan Kapitalisme vs Sosialisme

Perbedaan paling utama antara kapitalisme dan sosialisme terletak pada kepemilikan alat produksinya. Jika dalam kapitalisme alat produksinya dimiliki oleh pihak swasta, maka sosialisme alat produksinya dimiliki oleh masyarakat atau pemerintah. Keduanya adalah sistem ekonomi yang saling berlawanan.

Perbedaan lainnya dari kedua sistem ini adalah dari penentuan harga barang. Dalam sistem kapitalisme, penawaran dan permintaan adalah penentu harga. Sementara dalam sosialisme, pemerintah berperan serta dalam penetapan harga. Agar lebih jelas, simak detailnya di bawah ini.

Apa Itu Kapitalisme?

Kapitalisme adalah sistem ekonomi di mana pihak swasta, baik individu maupun perusahaan, bertindak sebagai pemilik berbagai faktor produksi. Faktor produksi yang dimaksud misalnya sumber daya alam, tenaga kerja, modal, dan kewirausahaan. Dalam kapitalisme, produksi barang dan jasa bergantung pada penawaran dan permintaan di pasar.

Keuntungan utama dari sistem kapitalisme adalah produsen mampu menghasilkan produk terbaik dengan harga terbaik. Inovasi produk dan jasa juga dihargai dalam sistem ekonomi ini. namun kekurangannya adalah kepemilikan swasta dalam kapitalisme bisa mengarah pada kekuatan monopoli. Jika sampai terjadi monopoli, ketidakadilan bisa terjadi di tengah masyarakat.

Apa Itu Sosialisme?

Sementara itu, sosialisme adalah sistem ekonomi di mana setiap orang memiliki faktor produksi yang sifatnya setara. Sistem kepemilikan publik atau negara ini biasanya ada di negara yang pemilihannya dilakukan secara demokratis, meski ada beberapa pengecualian. Masyarakat yang hidup di sistem sosialisme percaya bahwa “apa yang baik untuk seseorang, maka akan baik untuk semuanya”.

Pada dasarnya, dalam sistem sosialisme setiap orang harus memiliki hak untuk memutuskan pemberdayaan sumber daya alam dan manusia. Bagaimana keduanya harus digunakan dan dikonsumsi diputuskan secara bersama. Hasil yang didapat dari produksi barang dan jasa ini didistribusikan secara setara kepada anggota masyarakat.

Di dalam masyarakat sosialis murni, pemerintah adalah pemegang keputusan untuk produksi dan distribusi barang. Masyarakat sosialis sangat bergantung pada negara dalam segala hal. Misalnya untuk ketersediaan bahan makanan hingga pelayanan kesehatan. Pemerintah juga memutuskan jenis barang dan jasa yang diproduksi beserta harganya.

Perbedaan Kapitalisme dan Sosialisme

Dilihat dari beberapa sisi, inilah perbedaan antara kapitalisme dan sosialisme:

  1. Kesetaraan

Sistem ekonomi kapitalisme tidak mementingkan kesetaraan dalam masyarakat. Dalam kapitalisme, ketidaksetaraan justru dapat mendorong terciptanya inovasi dan pembangunan ekonomi. Sementara dalam sosialisme kesetaraan sangat diutamakan. Pendistribusian dari yang kaya ke miskin diutamakan. Setiap orang memiliki kesempatan yang sama.

  1. Kepemilikan

Dalam kapitalisme, bisnis dimiliki oleh individu atau perusahaan swasta. Dalam sosialisme, negara adalah pemilik dan pengontrol alat produksi yang utama. Ada juga negara sosialisme yang menyerahkan tugas ini pada koperasi atau kelompok pekerja.

  1. Efisiensi

Dalam sistem ekonomi kapitalisme, laba perusahaan akan mendorong bisnis jadi lebih maju, perusahaan bisa memangkas biaya dan ada modal untuk inovasi produk baru yang sedang dibutuhkan oleh masyarakat. Jika perusahaan rugi dan tidak mendapat laba, maka perusahaan bisa gulung tikar. Namun ini tidak selalu buruk. Karena justru bisa menjadi awal mula timbulnya bentuk usaha baru yang lebih dibutuhkan masyarakat.

Dalam sosialisme, keuntungan dimiliki oleh pemerintah. Jika didistribusikan dengan baik, maka masyarakat yang sejahtera bisa terwujud. Tetapi bisa juga terjadi para pekerja tidak merasakan laba yang didapat karena kontrol pemerintah yang terlalu kuat.

  1. Tingkat Pengangguran

Dalam kapitalisme, pemerintah tidak menyediakan lapangan kerja secara langsung. Di satu sisi, rakyat tidak terlalu bergantung pada pemerintah. Tapi jika negara mengalami resesi, tingkat pengangguran bisa meningkat sangat tajam. Ini karena banyak perusahaan merugi dan terpaksa gulung tikar. Akibatnya banyak pegawai yang kehilangan pekerjaan.

Sementara dalam sosialisme, pekerjaan biasanya diarahkan oleh negara. Rakyat akan mendapat pekerjaan dari negara, meski sebenarnya peran mereka tidak terlalu signifikan. Meski begitu, rakyat bisa tetap memiliki pekerjaan dan penghasilan walau jumlahnya tidak seberapa.

  1. Kontrol Harga

Negara yang menggunakan sistem kapitalisme maka harga barang dan jasa ditentukan oleh kekuatan pasar. Jika perusahaan telah mencapai kekuatan monopoli, mereka bisa memanfaatkan posisinya untuk mendapat keuntungan. Perusahaan bisa menentukan harga yang jauh lebih tinggi dari seharusnya dan masyarakat tetap membelinya.

Sementara dalam negara yang menggunakan sistem sosialisme, harga barang dan jasa ditetapkan oleh pemerintah. Meski terkesan menguntungkan bagi masyarakat, ini juga bisa berdampak buruk bagi negara karena minim laba. Negara pun bisa mengalami kerugian.

Contoh Negara Kapitalisme dan Sosialisme

Beberapa negara yang menjalankan sistem ekonomi kapitalisme adalah Amerika Serikat, Jepang, Jerman, dan Hong Kong. Jenis kapitalisme yang dijalankan tidak sepenuhnya, melainkan hanya beberapa sektor industri saja.

Sementara itu, contoh negara yang menjalankan sistem ekonomi sosialisme adalah Meksiko, Sudan, Venezuela, dan Korea Utara. Dalam beberapa pemerintahan, sosialisme bisa disalahgunakan oleh pihak yang berkuasa. Ini menyebabkan terjadinya gap yang sangat besar antara penguasa dan masyarakat bisasa.

Bisakah Kapitalisme dan Sosialisme Dipadukan?

Kedua sistem ekonomi ini memiliki kelebihan dan kekurangannya masing-masing. Karena itu, beberapa negara memadukan kedua sistem ini dalam menjalankan perekonomian di negaranya. Ini dilakukan untuk mendapatkan kelebihan keduanya dan untuk mengeliminasi kekurangannya.

Di negara yang memadukan kapitalisme dan sosialisme, pemerintah dapat melakukan intervensi untuk beberapa hal. Misalnya untuk mencegah pihak individu atau swasta menjalankan sistem monopoli. Dengan begitu, kekuatan ekonomi tidak akan terpusat di satu titik yang tidak sesuai dengan porsinya. Dalam sistem ini, sumber daya alam dan manusia bisa dimiliki oleh negara dan swasta.

Artikel Terkait

Demikianlah artikel tentang perbedaan kapitalisme vs sosialisme, semoga bermanfaat bagi Anda semua.



Perbedaan Umum Cara Berpikir Orang Kaya dan Orang Miskin
Kapitalisme vs Sosialisme? Ini Alasan Mengapa Kapitalisme Lebih Disukai dari Sosialisme!
Perbedaan Antara Investasi Aktif Dengan Pasif
Perbedaan Costs (Biaya) dan Expenses (Beban)
Perbedaan Karakteristik Perusahaan Dagang dengan Perusahaan Jasa
Perbedaan Book Value dan Market Value
Perbedaan Pola Pikir Kelas Menengah vs Kelas Atas
Bingung Cara Menjelaskan Kapitalisme pada Anak? Ini Caranya!
Perbedaan Kredit Usaha Rakyat (KUR) dengan Kredit Usaha Mikro (KUM)
Apa Perbedaan Sukuk Ritel Vs Saving Bond Ritel?


Bagikan Ke Teman Anda