7 Bisnis Waralaba Bebek yang Bisa Dicoba
Franchise atau waralaba adalah salah satu peluang bisnis yang sangat menjanjikan. Kini berbagai jenis waralaba sangat menjamur di Indonesia. Dibandingkan membangun bisnis sendiri, berinvestasi pada waralaba memang memiliki banyak kelebihan. Antara lain brand image yang positif tentu sangat menguntungkan karena pembeli sudah familiar dengan merk tersebut.
Salah satu jenis waralaba yang banyak diminati adalah bebek dan ayam yang disajikan dalam bentuk geprek atau goreng biasa. Buat Anda yang tertarik untuk membeli waralaba bebek dan ayam, berikut rekomendasinya.
1. Ayam Bebek Pak Boss
Waralaba ini berdiri sejak tahun 2017 dan hingga saat ini telah memiliki 41 gerai. Pemiliknya adalah penyanyi yang sudah tidak asing lagi, yaitu Anji eks-vokalis band Drive. Ciri khas waralaba ini adalah ayam dan bebek yang disajikan bersama sambal pedas di atas daun pisang. Ada 3 jenis pilihan sambal yaitu Sambal Matah dengan level pedas rendah, sambal Bu Dewi dengan level pedas sedang, serta Sambal Andaliman yang paling pedas.
Modal awal untuk membeli waralaba ini sebesar Rp 40 juta dengan estimasi omzet mencapai Rp 42 juta per bulan jika memenuhi target. Sementara itu untuk keuntungan bersih per bulan diestimasikan sebesar Rp 6,6 juta.
2. Balcon (Bebek Ayam Lele Corner)
Berdiri sejak tahun 2010, waralaba di bawah CV Dovindo Multi Cipta ini kini memiliki 4 buah gerai. Hanya dengan investasi sebesar 59 juta, waralaba Balcon sudah bisa dibuka. Sesuai dengan namanya, Balcon menyajikan berbagai macam makanan yang berbahan dasar bebek, ayam, dan lele yang diolah dengan cara yang modern.
Waralaba Balcon menawarkan keuntungan seperti tidak ada fee untuk franchise dan royalty, sehingga keuntungan 100% dapat dimiliki oleh mitra. Bebek, ayam, dan lele adalah tiga jenis makanan yang sangat familiar dan populer di lidah orang Indonesia, sehingga akan mudah diterima oleh masyarakat.
Total modal yang dibutuhkan untuk membuka waralaba Balcon diperkirakan sekitar Rp 180 juta rupiah.
3. Bebek Kanoman
Waralaba Bebek Kanoman berdiri sejak tahun 2016. Dikelola oleh PT Javapuccino dan hingga saat ini baru memiliki 1 buah gerai saja. Bagi mitra yang berminat untuk membeli waralaba Bebek Kanoman, pihak pengelolanya menawarkan 3 paket berbeda yang bisa disesuaikan dengan budget dan kebutuhan mitra.
Ada tipe Foodcourt dengan biaya Rp 250 juta, tipe Resto Standard dengan biaya Rp 500 juta dan tipe Resto Saung dengan biaya Rp 1 miliar. Selain itu Bebek Kanoman juga menetapkan franchise fee sebesar 30% dari harga franchise dan biaya royalty sebesar 5% dari total omzet kotor per bulannya.
Menu khas Bebek Kanoman adalah bebek yang diolah dengan bumbu tradisional khas Cirebon. Menu andalan lainnya adalah Empal Gentong khas Cirebon dan Sate Kambing Muda khas Cirebon.
4. Ayam Geprek Abang Ireng
Ayam memang menjadi menu yang paling merakyat dan disukai. Waralaba Ayam Geprek Abang Ireng berdiri sejak tahun 2014 dan hingga kini telah memiliki 15 gerai di kota Solo, Salatiga, Bogor, Semarang, dan Lampung.
Dana investasi awal untuk waralaba ini memang relatif terjangkau, yaitu mulai Rp 20 juta tanpa franchise fee dan royalty fee. Meski ayam geprek bukanlah menu baru di kalangan penikmat kuliner Indonesia, Ayam Geprek Abang Ireng yang punya motto “More Than Just Geprek” selalu menghadirkan inovasi terbaru pada sajian mereka.
Beberapa menu populer dari waralaba ini adalah Geprek Original, Geprek Keju, dan Geprek Mozarella.
5. Ayam Geprek Mbok Moro
Nama Ayam Geprek Mbok Moro sudah cukup familiar bagi sebagian besar masyarakat penikmat ayam geprek. Waralaba yang berdiri sejak tahun 2013 ini kini telah memiliki 23 gerai. Mbok Moro tidak mengenakan biaya untuk franchise fee atau royalty fee, namun menerapkan sistem bagi hasil, yaitu dari laba bersih yang didapatkan mitra dari penjuala produk. Ayam Geprek Mbok Moro adalah milik artis Peggy Melati Sukma sebagai Co-Owner sekaligus Duta Pedas Mbok Moro.
6. Ayam Geprek Ndablek
Ayam Geprek Ndablek telah berdiri sejak tahun 2017 dan berhasil mendirikan sebanyak 5 gerai selama 2 tahun. Konsep yang diusung oleh Ayam Geprek Ndablek adalah kombinasi traditional food dan fast food yang disajikan dengan konsep modern fast food.
Nilai investasi Ayam Geprek Ndablek cukup terjangkau, yaitu sebesar Rp 58 juta dengan proyeksi balik modal kurang dari 1 tahun. Penyajian makanannya juga unik, yaitu menggunakan dada ayam yang di-fillet, digoreng crispy, lalu digeprek dengan sambal pedas yang nikmat. Harga makanan Ayam Geprek Ndablek juga terjangkau, mulai dari Rp 16 ribu dengan berbagai macam rasa seperti Ayam Telur Asin, Geprek Indomie, dan Usus Geprek.
7. Nasi Bekti
Satu lagi waralaba makanan milik artis, kali ini dari pembawa acara Indra Bekti. Naaa… Si Bekti mengusung konsep kepraktisan karena nasi dan lauk disajikan bersama dalam satu mangkok. Menu yang ditawarka adalah menu-menu yang sedang populer di kalangan anak muda. Selain itu Nasi Bekti juga dijual dengan harga terjangkau, mulai Rp 20 ribu per porsi.
Nilai investasi yang ditawarkan oleh Nasi Bekti adalah Rp 170 juta untuk 2 tahun dengan franchise fee sebesar 30% dan biaya royalti sebesar 5% dari omzet di luar pajak. Waralaba yang berdiri sejak tahun 2019 ini kini telah memiliki 10 gerai.
Paket investasi yang ditawarkan mulai dari Rp 1,5 juta untuk Mbok Moro Express.
Artikel Terkait
- Lembaga Apa Saja yang Diawasi OJK?
- Definisi Walk In Costumer
- Cara Melaporkan Pinjaman Online Ilegal ke OJK
- Definisi Escrow Account
Demikianlah artikel tentang 7 bisnis waralaba bebek yang bisa dicoba, semoga bermanfaat bagi Anda semua.