Kami menyediakan berbagai simulasi kredit, dari kredit mobil, kredit rumah, kpr, kartu kredit dan lain-lain. Simulasi pinjaman bisa juga dilakukan di sini.

Apa Itu Rekonsiliasi Bank? Ini Alasan Dilakukan Rekonsiliasi Bank

Bagi perusahaan, bank merupakan salah satu lembaga yang berjasa dalam membantu kegiatan keuangan mulai dari penyimpanan hingga pengaliran dana kepada pihak-pihak yang terkait. Dengan menggunakan fasilitas bank, perusahaan dapat melakukan transaksi keuangan yang terekap secara otomatis. Namun perlu diperhatikan bahwa sering terjadi perbedaan catatan keuangan dari pihak bank dengan catatan perusahaan. Karena itulah, proses rekonsiliasi bank merupakan hal yang harus dilakukan secara berkala oleh perusahaan.

Apa Itu Rekonsiliasi Bank?

Rekonsiliasi bank adalah proses penyesuaian catatan keuangan yang diberikan oleh pihak bank dengan catatan keuangan yang dimiliki oleh perusahaan. Bank selalu mengirimkan catatan keuangan secara rutin dalam bentuk rekening koran (bank statement), yang berisi laporan transaksi yang terjadi dalam rekening perusahaan selama periode tertentu. Laporan inilah yang harus disesuaikan dengan catatan keuangan yang dibuat oleh bagian keuangan atau akuntan perusahaan secara manual.

Untuk melakukan rekonsiliasi bank, pihak perusahaan perlu memeriksa masing-masing dari catatan keuangan tersebut untuk dilihat dimana letak transaksi yang membuat saldonya berbeda. Pemeriksaan ini dapat dilakukan dengan membandingkan jurnal penerimaan dan pengeluaran kas dengan rekening koran yang diberikan bank. Saldo yang tertera pada masing-masing laporan akan dicek berdasarkan bukti transaksi yang ada, seperti bukti setoran ke bank serta bukti penerimaan dan pengeluaran kas.

Mengapa Harus Dilakukan Rekonsiliasi Bank?

Proses rekonsiliasi bank menunjukkan pentingnya pencatatan keuangan yang dilakukan oleh perusahaan, termasuk merekap dan menyimpan bukti transaksi dengan baik. Perusahaan tidak dapat serta-merta lepas tangan hanya karena pihak bank pasti melakukan pencatatan transaksi secara otomatis, tapi tetap harus mencatat sendiri semua transaksi yang dilakukan.

Selain itu, proses rekonsiliasi bank harus dilakukan oleh perusahaan secara rutin karena beberapa hal berikut ini:

  • Mengetahui Keadaan Keuangan

Dengan melakukan rekonsiliasi bank, perusahaan dapat mengecek dan memeriksa dengan teliti saldo keuangan yang sebenarnya. Hal ini sangat penting untuk mengetahui bagaimana keadaan keuangan perusahaan saat ini, yang kemudian berpengaruh juga pada kegiatan operasional dan proses pengambilan keputusan.

  • Mengantisipasi Human Error

Melakukan pemeriksaan ganda terhadap laporan keuangan perusahaan dengan adanya perbandingan laporan dari pihak bank tentunya dapat mengantisipasi human error yang terjadi. Bisa saja dalam proses pencatatan secara manual ada transaksi yang belum dimasukkan, atau kesalahan dalam memasukkan jumlah nominal.

  • Mencegah Tindak Kecurangan

Rekonsiliasi bank sangat membantu dalam mencegah terjadinya tindak kecurangan, seperti penggelapan dana atau tindak korupsi lainnya. Dengan adanya rekonsiliasi, perusahaan dapat melihat di bagian mana terjadi perbedaan saldo dan apa yang menyebabkannya. Kalau ternyata penyebabnya bukanlah hal yang wajar, maka perusahan dapat mengusut oknum yang melakukan tindak kecurangan tersebut.

Mengapa Terjadi Perbedaan Catatan Keuangan?

Rekonsiliasi bank merupakan proses yang sering dilakukan oleh perusahaan pada periode tertentu, biasanya tiap akhir atau awal bulan. Hal ini karena perbedaan antara catatan perusahaan dengan laporan rekening koran yang diberikan oleh bank hampir selalu terjadi. Perbedaan tersebut terjadi karena beberapa hal, yaitu sebagai berikut:

  • Transaksi yang Belum Dicatat Perusahaan

Penyebab pertama yang membuat adanya perbedaan antara saldo pada catatan keuangan perusahaan dengan laporan dari bank adalah adanya transaksi yang sudah terjadi di bank, tapi belum dicatat oleh perusahaan. Ada dua transaksi yang biasanya sudah terjadi pada rekening bank namun belum dicatat pada laporan perusahaan:

1. Biaya dan Jasa Giro

Dana atau kas perusahaan yang disimpan di bank tentunya memiliki jumlah biaya yang harus dibayar untuk membayar layanan yang diberikan bank tersebut, sekaligus jasa giro dari pihak bank sebagai ucapan terima kasih. Pemotongan biaya dan pemberian jasa giro yang dilakukan oleh bank sudah tercatat secara otomatis dalam rekening koran, namun belum dicatat dalam laporan perusahaan.

2. Transfer dari Debitor

Rekening bank sering digunakan oleh pelanggan perusahaan untuk membayar tagihan kepada perusahaan, dengan melakukan transfer langsung ke rekening tersebut. Transfer yang masuk ini tentu langsung tercatat di bank dan menambah saldo pada rekening perusahaan, sedangkan perusahaan belum mencatatnya.

  • Transaksi yang Belum Dicatat Bank

Seperti perusahaan, pihak bank juga bisa saja belum mencatat transaksi yang terjadi dan menyebabkan adanya perbedaan saldo pada catatan keuangan. Transaksi yang sudah dilakukan perusahaan namun belum dicatat oleh bank adalah:

1. Cek yang Masih Beredar (Outstanding Check)

Saat perusahaan telah memberikan cek kepada pihak lain atau klien bisnis untuk transaksi tertentu namun belum dicairkan oleh pihak tersebut, cek ini disebut cek yang masih beredar. Jumlah yang dikeluarkan pada cek tersebut sudah dicatat pada catatan keuangan perusahaan, namun belum tercatat pada rekening bank sehingga saldo rekening belum berkurang.

2. Setoran dalam Perjalanan (Deposit in Transit)

Transaksi lain yang biasanya belum tercatat oleh pihak bank adalah setoran dalam perjalanan, dimana pihak perusahaan sudah melakukan setoran dana pada bank namun belum dapat tercatat di rekening bank. Biasanya hal ini terjadi saat perusahaan melakukan penyetoran dana pada tanggal tertentu seperti akhir bulan, yang baru diproses pada bulan selanjutnya. Karena itulah setoran yang dilakukan oleh perusahaan tidak tercatat dalam laporan rekening bank yang diberikan pada bulan tersebut.

  • Kesalahan Pencatatan

Penyebab terakhir yang membuat terjadinya perbedaan saldo antara catatan perusahaan dengan laporan dari bank adalah adanya kesalahan pencatatan. Kesalahan pencatatan ini bukan saja bisa terjadi karena human error pada pihak perusahaan, namun juga bisa terjadi pada pencatatan otomatis yang dilakukan bank. Meskipun menggunakan mesin dan teknologi, tetap saja tidak menutup kemungkinan terjadi kesalahan dalam pencatatan.

Demikianlah pembahasan mengenai rekonsiliasi bank, berikut tujuan dilakukannya dan penyebab terjadi perbedaan dalam catatan keuangan. Proses rekonsiliasi bank memang perlu dilakukan secara rutin oleh perusahaan agar dapat membantu keuangan perusahaan untuk berada dalam kondisi yang sehat dan terhindar dari kesalahan yang lebih besar. Semoga informasi ini bermanfaat!

Artikel Terkait

Demikianlah artikel tentang rekonsiliasi Bank dan alasan dilakukan rekonsiliasi Bank, semoga bermanfaat bagi Anda semua.



Apa itu Bank Investasi? Definisi Bank Investasi
Cara Menyewa Deposit Box di Bank? Ini dia Langkahnya!
Mengenal Kartu Kredit BCA
Pengaruh Inflasi terhadap Bunga Bank
Apa Itu Magang Bakti BCA?
Contoh Surat Kuasa Sertifikat Tanah untuk Jaminan Bank
Pentingnya Mengenali Nasabah dalam Sektor Perbankan
Step By Step Cara Mengajukan KPR di Bank
Perbedaan Bank dan Asuransi
Definisi Shell Bank


Bagikan Ke Teman Anda