Jenis DanTipe-Tipe Investor
Pada perkembangan zaman yang semakin maju seperti sekarang, tentu yang namanya investasi sudah bukan hal yang asing lagi. Investasi merupakan aktivitas penempatan/penyaluran modal, baik berupa uang maupun aset berharga lainnya ke dalam suatu lembaga, perusahaan, atau pihak tertentu.
Sedangkan investor merupakan individu atau lembaga/perusahaan yang melakukan investasi pada suatu perusahaan maupun bisnis dengan tujuan mendapatkan keuntungan.
Tempat investor menanamkan modal atau uangnya disebut dengan investee. Yang mana nantinya mereka akan mengolah dana yang telah diberikan oleh investor.
Dalam sudut pandang bisnis, investor dan investee memiliki ketergantungan satu sama lain. Karena investor mengeluarkan modal ke investee demi mendapatkan keuntungan. Dan disisi lain, investee membutuhkan modal untuk menjalankan dan mengembangkan usahanya.
Saat investee berhasil mendapat keuntungan dari modal yang diberikan oleh investor, maka sang investor juga otomatis akan mendapat keuntungan.
Seorang investor dapat memilih investasi pada berbagai produk investasi termasuk saham, obligasi, properti, pasar uang, dan masih banyak lagi.
Namun, tidak seperti membangun tabungan di bank, semua investor memiliki risiko yang harus siap diambil. Saat berinvestasi ada kemungkinan seorang investor kehilangan dana yang telah di investasikan.
Dalam hal ini, tentunya seorang investor akan mempertimbangkan terlebih dahulu terhadap risiko dalam investasi yang akan dilakukan. Dan terdapat tiga tipe investor berdasarkan preferensi risiko.
- Investor Konservatif Dengan Risk Averse
Investor tipe ini cenderung menghindari investasi yang memiliki tingkat risiko tinggi. Mereka lebih menyukai investasi yang relatif aman meskipun hasil investasi yang nantinya didapat tidak terlalu tinggi.
Contoh investasi yang disukai investor konservartif seperti investasi Emas, Deposito berjangka, atau Properti.
- Investor Moderat Dengan Risk Medium
Investor tipe ini cenderung lebih memilih investasi yang seimbang antara risiko yang mungkin terjadi dengan keuntungan yang akan didapat. Mereka biasanya memilih produk investasi yang dapat memberikan keuntungan yang stabil, meski keuntungan yang didapat mungkin tidak akan terlalu besar ataupun terlalu kecil.
Contoh investasi yang investor moderat sukai seperti Obligasi, Reksa Dana Pendapatan Tetap, atau Reksa Dana Campuran.
- Investor Agresif Dengan Risk Taker
Investor tipe ini cenderung berani melakukan investasi dengan tingkat risiko yang tinggi. Karena yang terpenting bagi mereka adalah mendapat keuntungan yang tinggi. Semacam high risk high return, yang mana tingginya risiko sebanding dengan tingginya keuntungan.
Contoh investasi yang disukai investor moderat seperti Saham, Komoditi, atau Valas.
Jika dilihat dari target masing-masing investor, karakteristik, hingga metode investasi, investor terbagi dalam dua jenis.
- Investor Pasif (Passive Investing)
Biasanya, investor pasif tidak memiliki banyak waktu untuk mengelola investasi mereka. Karena itu, mereka menggunakan strategi pasif yang dilakukan dalam jangka panjang dengan menekan order beli dan jual ke level minimum dan target keuntungan yang lebih besar.
Seorang investor pasif tidak menaruh harapan untuk mendapat untung hanya dengan sekali investasi. Namun, mereka cenderung memilih mengumpulkan keuntungannya secara perlahan dari waktu ke waktu.
Cenderung melakukan investasi dalam jangka panjang, investor pasif juga kerap membatasi jumlah dana yang harus dikeluarkan dalam portofolio investasi agar lebih hemat dan lebih efektif saat berinvestasi.
Strategi “beli dan tahan” sangat dibutuhkan oleh seorang investor pasif. Contohnya dalam hal investasi saham, yang mana gejolak pasar saham kadang bergerak begitu cepat sehingga seorang investor pasif harus menahan godaan untuk bereaksi terhadap berbagai gerakan.
- Investor Aktif (Active Investing)
Investor aktif biasanya mengambil pendekatan secara langsung. Mereka cenderung memantau aktivitas serta performa investasi yang dilakukan secara berkelanjutan. Tujuannya agar dapat memanfaatkan kondisi yang menguntungkan pada suatu waktu.
Menangani kegiatan investasi yang dilakukan secara langsung, investor aktif kadang membutuhkan bantuan dari manager portofolio investasi. Contohnya dalam hal investasi saham, seorang investor aktif harus mampu membaca berbagai data yang mempengaruhi nilai saham, agar dapat menentukan waktu yang tepat untuk melakukan transaksi membeli maupun menjual saham.
Seorang investor aktif biasanya memiliki cukup waktu untuk mempelajari seluk beluk dan strategi pasar, serta mempelajari tentang bagaimana menemukan peluang untuk pengembalian investasi. Jika Anda tidak mempunyai cukup waktu untuk melakukan itu semua, mungkin menjadi seorang investor pasif adalah pilihan yang tepat.
Baik pasif maupun aktif sebenarnya sama-sama menguntungkan, yang membedakan hanya bentuk keuntungan dan jangka waktu.
Artikel Terkait
- Apa Itu Pefindo? Apa Kerjaannya?
- Rumus Rasio Leverage – Mengukur Kemampuan Perusahaan Dalam Membayar Utang
- Contoh Surat Undangan Rapat Perusahaan
- Kata-Kata Mutiara Kerja Keras
Demikianlah artikel tentang jenis dan tipe-tipe investor, semoga bermanfaat bagi Anda semua.