Mengapa Insulin Mahal?
Insulin merupakan hormon yang berperan dalam mengolah gula dalam darah menjadi energi. Suntik insulin umumnya dibutuhkan oleh penderita diabetes. Di pasaran dunia, insulin dijual dengan harga yang sangat mahal untuk ukuran obat umum yang dibutuhkan oleh banyak pasien.
Padahal, kebutuhan akan barang yang satu ini cukup besar. Sehingga meski mahal, mau tidak mau akan tetap dibeli. Yang jadi pertanyaan, mengapa insulin mahal? Ternyata ada beberapa alasan yang bisa menjadi penyebabnya.
Jenis Insulin yang Beredar
Pada awal tahun 80-an diperkenalkan insulin manusia sintetis, yang muncul dengan merek Himulin R, Novolin 70/30, dan sebagainya. Kemudian pada tahun 1990-an dikembangkan jenis insulin lain, yaitu insulin analog yang dikenal dengan merek Lantus, Humalog, dan Novolog. Sejak saat itu, terdapat dua jenis insulin beredar di pasaran, yaitu: insulin manusia dan analog.
Insulin analog yang dikembangkan kemudian memiliki beberapa kelebihan dibanding insulin manusia. Insulin analog memberi efek yang lebih cepat, lebih konsisten, dan dapat diprediksi dibandingkan insulin manusia. Insulin analog juga mampu mengurangi frekuensi gula darah rendah ataupun tinggi.
Selama bertahun-tahun, harga kedua jenis insulin ini terus meningkat. Namun harga insulin analog dibandrol dengan harga lebih mahal dari insulin sintetis. Pada tahun 2001 misalnya, harga satu botol insulin analog berukuran 10 mililiter berada di bawah $ 40, namun hari ini harganya melonjak menjadi sekitar $ 275.
Kelebihan yang dimiliki insulin analog, membuat insulin analog lebih laku di pasaran. Dan kini 96% resep insulin di AS meresepkan insulin analog untuk pasiennya. Namun dewasa ini muncul semakin banyak penelitian yang menunjukkan bahwa insulin manusia sintetis sama efektifnya dengan insulin analog dalam mengelola gula darah.
Penyebab Harga Insulin Mahal
- Tingginya Biaya Produksi Insulin
Insulin merupakan sebuah molekul kompleks yang besar yang bersifat biologis. Untuk dapat memproduksinya harus menggunakan teknologi DNA rekombina, agar perusahaan dapat melakukan rekayasa bakteri penghasil insulin.
Karena bersifat biologis, maka proses pembuatannya harus tunduk pada proses persetujuan FDA yang jauh lebih ketat dan mahal dibanding dengan proses memproduksi obat generik lainnya. Oleh sebab itu, harga insulin tetap mahal meskipun ketika versi biosimiliar telah muncul.
- Tidak Ada Insulin Generik
Insulin merupakan hormon, sebuah produk biologis terapeutik. Insulin bukan molekul yang bisa disintesis secara kimia. Oleh sebab itu, untuk menghasilkan insulin suntik tidak bisa dilakukan dengan cara yang sama seperti memproduksi obat-obat lainnya.
Menciptakan produk biosimiliar semacam insulin memerlukan proses yang jauh lebih rumit dari sekedar menduplikasi molekul kimia seperti pada obat penurun panas dan sebagainya. Oleh sebab itu insulin generik tidak dimungkinkan untuk diproduksi.
Biaya yang dibutuhkan dalam memproduksi insulin juga jauh lebih mahal. Ongkos produksi biosimiliar memakan biaya yang hampir sama dengan ongkos produksi membuat obat baru. Perusahaan juga harus melaksanakan semua tahap persetujuan dan uji coba, seperti layaknya membuat obat baru.
- Hampir 90% Pasar Global Insulin Hanya Didominasi Oleh 3 Perusahaan
Insulin suntik dibutuhkan oleh banyak penderita diabetes di seluruh dunia, permintaan pasarnya sangat besar. Namun hanya ada 3 perusahaan yang mengontrol hampir 90% pasar global insulin di dunia. Perusahaan tersebut adalah: Eli Lilly, Novo Nordisk dan Sanofi.
Pada banyak kasus, hanya salah satu dari ketiga perusahaan tersebut yang memberi pasokan insulin di suatu negara. Akibatnya sudah bisa dibayangkan, terjadinya monopoli perdagangan insulin. Perusahaan tersebut bisa dengan mudah menetapkan harga sesuai keinginan mereka.
Beberapa negara seperti Cina misalnya, memiliki perusahaan insulin sendiri. Keberadaan perusahaan dalam negeri tersebut bisa membantu menurunkan tingkat harga insulin. Berbeda dengan negara yang bergantung sepenuhnya pada perusahaan luar.
Dalam kasus ini, diperlukan lebih banyak lagi perusahaan lokal untuk membantu menurunkan harga insulin. Dengan demikian pasar insulin tidak lagi dimonopoli oleh 3 perusahaan raksasa tersebut.
- Paten
Paten melindungi hak cipta yang dimiliki seseorang, organisasi, atau perusahaan. Namun disisi lain, paten juga membuat seseorang, organisasi atau perusahaan tersebut memiliki peluang untuk melakukan monopoli hasil penemuan dalam jangka waktu tertentu. Di Amerika Serikat, umumnya paten berlaku selama 20 tahun.
Permasalahan paten inilah salah satu penyebab utama, mengapa hanya ada sedikit perusahaan yang memproduksi insulin. Perusahaan farmasi memanfaatkan celah dalam sistem paten di Amerika Serikat ini untuk membangun sejumlah besar paten pada obat yang mereka produksi.
Dengan demikian, mereka bisa membuat obatnya bertahan lebih lama di pasaran (evergreening). Selain itu, mencegah adanya persaingan serta memberikan peluang penetapan harga tinggi selama beberapa dekade.
Pemanfaatan celah paten ini juga dilakukan oleh Sanofi. Tidak kurang dari 74 permohonan paten sudah diajukan, hanya untuk Lantus. Ini berarti Sanofi telah menciptakan monopoli bebas kompetensi selama 37 tahun. Tak aneh jika harga insulin tetap mahal selama bertahun-tahun.
- Skema Pay for Delay
Terkait pemasaran insulin, berlaku perjanjian ‘Pay for delay’. Dalam perjanjian ini, ketika terdapat sengketa paten maka perusahaan generik yang memegang paten diperbolehkan untuk membayar perusahaan lawan agar mereka bersedia mengakui paten asli perusahaannya.
Jika perusahaan lawan bersedia (dan umumnya mereka bersedia), maka selain mengakui paten asli perusahaan generik tersebut; perusahaan lawan juga harus bersedia menunda pemasaran produk farmasinya (insulin). Sebagai kompensasi, mereka mendapatkan pembayaran dari perusahaan generik pemegang paten, sehingga mereka tidak mengalami kerugian meski produknya tidak jadi dijual.
Skema ‘pay for delay ini’ melegalkan salah satu produsen insulin untuk membayar perusahaan lain, agar tidak memasarkan produk insulinnya. Dengan demikian perusahaan tersebut bisa terus mendominasi pasar insulin dunia.
Contoh kasus semacam ini pernah terjadi beberapa tahun kebelakang. Saat itu perusahaan Merck memberikan pengumuman bahwa mereka berencana untuk memproduksi dan menjual Sanofi’s Lantus versi biosimiliar.
Namun hal ini tidak pernah terlaksana, sebab Sanofi menggugat. Beberapa waktu kemudian, Merck memberikan pengumuman bahwa mereka tidak lagi mengejar biosimiliar. Besar kemungkinan Merck tidak jadi memasarkan produknya karena Sanofi telah memberikan pembayaran agar Merck menunda memasarkan produk insulinnya.
Seandainya skema ‘pay for delay’ tidak diterima perusahaan saingan sekalipun; 3 besar perusahaan pemegang pasar insulin ini juga bisa menempuh jalur lain. Yaitu dengan melakukan gugatan dan memperpanjang proses tuntutannya. Dengan demikian perusahaan lawan terpaksa keluar dari pasar, akibat pemborosan waktu dan biaya hukum yang membengkak.
Skema-skema ini membuat 3 besar perusahaan yang mendominasi pasar insulin dunia ini bisa terus bertahan mendominasi. Di sisi lain, para pasien yang membutuhkan insulin harus menerima monopoli harga yang ditentukan perusahaan tersebut.
- Politik
Untuk terus melanggengkan usahanya perusahaan-perusahaan besar tidak bisa menjauhi politik. Termasuk 3 besar perusahaan produsen insulin: Eli Lilly, Novo Nordisk, dan Sanofi. Mereka menghabiskan jutaan dollar amerika untuk melobi para politisi serta membungkam para pembuat keputusan, agar tetap diam terkait pembongkaran harga insulin.
Kalau penasaran, mungkin kamu bisa memeriksa apakah perwakilan dari daerahmu menerima kontribusi dari salah satu perusahaan farmasi. Besar kemungkinan, kamu akan menemukannya.
Di Amerika Serikat misalnya, salah seorang eksekutif Eli Lily sempat menjabat sebagai sekretaris Kesehatan dan Layanan Kemanusiaan. Ini menyebabkan munculnya asumsi, fokusnya ada pada sisi kemanusiaan atau pada kekuatan perusahaan. Oleh sebab itulah keberadaan suara independen sangat diperlukan.
- Skema Pemasaran Farmasi
Dokter-dokter di Amerika Serikat dan beberapa negara lain diperbolehkan untuk menerima biaya dari perusahaan farmasi untuk pembicaraan, saran, dan lain-lain. Tujuan yang sebenarnya adalah untuk memberi kompensasi atas waktu serta keahlian para dokter tersebut.
Namun di sisi lain, pelegalan pemberian biaya ini bisa dijadikan alat untuk menciptakan loyalitas dokter terhadap perusahaan farmasi tertentu. Juga mempengaruhi kebiasaan dalam meresepkan obat beberapa penjual farmasi.
Di India dan beberapa negara lain, dokter bahkan diizinkan untuk menjual dan mengambil keuntungan dari penjualan insulin yang dilakukannya kepada pasiennya. Baik secara langsung atau melalui perantara apotek. Dengan demikian pasien kehilangan kesempatan mendapatkan insulin dengan harga terendah.
- Kompensasi Pembayaran Untuk Mempengaruhi (atau Tetap Diam)
Perlu kamu ketahui bahwa para penggiring opini, influencer, serta organisasi advokasi pasien nyatanya menerima sejumlah pemasukan dari farmasi. Jadi mereka mendapatkan kompensasi atas penawaran farmasi, serta pengaruh yang diberikan dalam mendukung perusahaan farmasi terkait. Termasuk untuk membuat para influencer ini tetap diam, terkait pembongkaran harga insulin.
Contohnya, dua organisasi diabetes terbesar di Amerika, yaitu The American Diabetes Association dan The Juvenile Diabetes Research Foundation terbukti telah menerima sejumlah besar dana dari produsen insulin. Tentu ada udang dibalik batu terkait dana tersebut, agar kedua pihak sama-sama diuntungkan.
Beberapa kelompok organisasi advokasi bahkan ‘diciptakan’ oleh 3 perusahaan tersebut. Misalnya World Diabetes Foundation yang didanai oleh Novo Nordisk, serta kelompok advokasi lain yang sebernarnya melakukan penawaran farmasi atau setidaknya sangat dipengaruhi oleh perusahaan farmasi terkait.
Kalau kamu penasaran, kamu bisa mencoba memeriksa organisasi yang kamu dukung, apakah mereka menerima pendanaan dari perusahaan farmasi tertentu atau tidak. Jika pendanaan organisasi tidak transparan, minimal kamu bisa bertanya apakah mereka mengambil dana dari indutri atau tidak.
- Perlindungan Asuransi Yang Tidak lengkap
Cakupan asuransi kesehatan yang tidak lengkap bisa memberikan dampak negatif pada pasien yang menggunakan insulin sebagai pengobatannya.
Kasus pertama misalnya ketika perusahaan asuransi dan pemilik asuransi menyesuaikan daftar obat terlindungi yang mereka cover. Umumnya mereka memilih obat yang lebih murah dan umum dipakai anggotanya, dan melepas beberapa obat populer yang harganya lebih mahal.
Kasus ini pernah terjadi pada akhir tahun 2017 di Amerika Serikat, ketika CVS Caremark menurunkan liputan Lantus untuk mendukung biosimilar Basaglar. Saat itu pengguna asuransi kesehatan yang biasa menggunakan insulin Lantus, dihadapkan pada pilihan untuk beralih menggunakan insulin dengan merek lain, atau tetap menggunakan Lantus dengan konsekuensi membayar penuh harga obat tersebut sendiri.
Kasus lain ketika asuransi mensyaratkan pasien untuk membayar penuh insulin yang mereka gunakan hingga mencapai batas tertentu. Baru setelah itu asuransi akan memberikan pengurangan. Pada banyak kasus, pasien terus membayar isulin sendiri karna batas maksimum tidak juga dicapai.
Tips Mengurangi Biaya Insulin
Kalau kamu pengguna aktif insulin dan memerlukan insulin dengan harga yang lebih murah, kamu bisa melakukan beberapa usaha seperti berikut:
- Jika memiliki asuransi atau berniat memiliki asuransi, pastikan bahwa merek insulin yang kamu pakai ada dalam formulariumnya (tercover oleh asuransi). Jika tidak, pertimbangkan untuk mengganti asuransimu.
- Tanyakan pada dokter terkait penggantian insulin yang kamu pakai. Pertimbangkan penggunaan insulin sintetis yang lebih murah daripada insulin analog. Atau pertimbangkan menggunakan biosimilar Basaglar yang menawarkan penghematan biaya.
- Pantau Lusduna, produk biosimilar baru yang dikembangkan oleh Merck. Meski saat ini pengembangannya terhenti akibat gugatan Sanofi, kemungkinan di masa depan perusahaan ini akan muncul kembali dengan harga insulin yang lebih murah.
- Manfaatkan kupon yang diberikan oleh produsen GoodRx dan insulin. Kamu bisa mendapatkan informasi tentang kupon ini di halaman GoodRx
Demikian ulasan mengapa insulin mahal. Selain karna memang biaya produksinya tinggi, serta proses persetujuan dan ujicoba kelayakan yang ketat dan mahal; monopoli yang dilakukan oleh 3 perusahaan besar yang mendominasi pasar insulin juga berperan dalam mahalnya harga insulin di pasaran dunia. Semoga bermanfaat.
Artikel Terkait
- Mengapa Harga Obat Bermerek Lebih Mahal?
- Apa itu Throw Away Society?
- 10 Superfood yang Mudah Ditemukan di Sekitar Kita
- Untung Rugi Pertanian Organik (Organic Farming)
Demikianlah artikel tentang penyebab insulin mahal, semoga bermanfaat bagi Anda semua.