Modus-modus Arisan Bodong, Ini Beberapa Contoh Arisan Bodong!
Masyarakat Indonesia masih saja sering tertipu dengan bentuk investasi bodong meski sudah berkali-kali diantisipasi melalui berbagai sosialisasi yang diselenggarakan oleh OJK (Otoritas Jasa Keuangan). OJK sebagai salah satu otoritas yang mengawasi lembaga keuangan di Indonesia telah memperingatkan bahwasanya Investasi Bodong hadir dalam berbagai wajah. Mulai dari money game, skema ponzi, menabung emas, hingga arisan.
Hal ini tentu saja sangat meresahkan mengingat Arisan merupakan salah satu money game yang populer dan cukup dipandang sebagai kegiatan yang positif di masyarakat. Namun oleh oknum-oknum yang tidak bertanggung jawab, kegiatan arisan kemudian dimanfaatkan sebagai kesempatan untuk meraup sejumlah uang dan melakukan penipuan.
Berikut adalah beberapa kasus investasi bodong dengan kedok Arisan.
1. Arisan Bodong di Banyuwangi (Juli 2017)
Adalah YR, seorang wanita yang menyebut kegiatan arisannya dengan “Mami Gaul”. Arisan Mami Gaul (AMG) ini kemudian menjalankan modus operandinya melalui pertemanan BBM. Salah satu korban sekaligus sahabat YR mengemukakan bahwa YR menjalankan arisan dan investasi bodong tersebut untuk mengganti uang nasabah yang telah digunakan sebelumnya.
Sebelumnya, YR mengadakan arisan mobil dengan seorang wanita bernama Devi. Devi mengikuti arisan untuk 3 unit mobil HRV, dan 1 unit Toyota Calya dengan DP masing-masing Rp.7,5 juta. Namun karena YR tidak bisa memenuhi arisan tersebut meskipun telah menemui tenggat waktu, akhirya YR membeli secara kredit 1 unit HRV. Namun hal ini ditolak oleh Devi karena spek mobil yang tidak sesuai dengan perjanjian, dan ia meminta uangnya dikembalikan secara penuh.
Hal ini membuat YR kemudian mencari ‘mangsa baru’ di list pertemanan BBM dengan jumlah yang kecil-kecilan. Karena dirasa lancar selama proses arisan kecil-kecilan tersebut, YR mulai merambah ke arisan dengan nominal yang lebih besar. Setelah banyak uang terkumpul YR dan suami pun melarikan diri dengan uang peserta arisan.
2. Arisan Bodong Online di Facebook (Oktober 2017)
Adalah Junita Verawati warga Pekanbaru yang melaporkan RSK atas penipuan melalui facebook yang menggunakan skema arisan online. Terlapor disangkakan menghimpun dana secara online melalui Facebook dan mengiming-imingi pesertanya akan mendapatkan keuntungan yang berlipat ganda. Adapun peserta yang diperkirakan tergabung dalam arisan online ini adalah sebanyak 50 orang. Namun ketika hal yang dijanjikan tidak pernah direalisasikan oleh RSK, salah satu peserta yaitu Junita melaporkan ybs atas kasus penipuan. Diketahui Junita mengalami kerugian hingga Rp.84 juta.
3. Arisan Bodong Famili 100 di Majalengka (Maret 2017)
Arisan bodong Famili 100 diketahui sebagai salah satu skema arisan yang bermasalah. Mereka menjalankan sistem Arisannya dengan cara pembelian voucher. Jika seorang nasabah membeli voucher sebesar Rp 10 juta maka selama 14 hari kedepan ketika penarikan, ybs akan mendapatkan keuntungan sebesar Rp.17 juta. Setelah lima bulan berdiri skema ini kolaps karena kesulitan mendapatkan uang, sementara peserta yang menarik arisan sudah mengantri.
4. Arisan Bodong Komunitas Pekerja Mandiri Indonesia di Majalengka (Maret 2017)
Komunitas Pekerja Mandiri Indonesia (KPMI) adalah anak aperusahaan dari Famili 100 yang juga berlokasi di Majalengka. KMPI menjalankan skema arisan yang hampir sama dengan Famili 100 dan menjanjikan keuntungan sebesar 50%. Diperkirakan kerugian yang ditimbulkan oleh kedua perusahaan tersebut mencapai Rp36,5 miliar.
5. Arisan Bodong di Palembang (Maret, Juli 2017)
Pada bulan Maret 2017 di Palembang Putri Anggriani (30) melakukan pelaporan atas penipuan Arisan Bodong yang dilakukan oleh AC (22). Sebelumnya arisan telah berjalan dengan lancar dan Putri telah melakukan penarikan hingga tiga kali. Namun kali ketiga ketika akan mengambil uang, AC tidak mau membaya Putri dengan alasan tidak punya uang. Total kerugian yang dialami Putri adalah sebesar Rp.42 juta
Pada bulan Juli 2017 kembali dilaporkan kasus Arisan Bodong dengan sistem online di Palembang. Para korban dirugikan hingga puluhan juta rupiah. Pelaku bernama FT yang menjalankan modus arisan sebesar Rp.500.000 dan menjanjikan dalam waktu dua bulan akan mengembalikan dana dengan keuntungan Rp.1,5 juta. Jika peserta mengikuti lima nomor akan diberi bonus berupa satu gram emas logam mulia.
Agar tak Terjebak Arisan Bodong
Arisan seharusnya menyenangkan dan media yang dapat mempererat silaturahmi. Jangan mudah tergoda dengan Arisan Bodong dengan iming-iming yang sangat bagus – sehingga rasanya tak masuk diakal.
Salah satu cara cerdas mengenali suatu money game bodong ataukah tidak, anda bisa membandingkan dengan bagi hasil atau bunga yang berlaku di Perbankan. Apabila bagi hasil atau keuntungan yang dijanjikan ternyata jauh-jauh lebih besar daripada yang bisa diberikan oleh Bank, maka anda harus waspada bahwa Arisan atau Investasi tersebut adalah bodong.
Berinvestasilah pada lembaga keuangan yang terjamin dan terdaftar di OJK. Mencari uang tentu tak mudah, sehingga jangan tergoda untuk menanamkan uang ke investasi yang tidak terjamin karena uang anda dapat hilang sekejap saja, dan sia-sia.
Artikel Terkait
- Arisan Tembak untuk Nasabah Unbankable
- Seluk-beluk Modus Money Laundering
- Hati-Hati Ketika Menerima SMS Modus Penipuan ini!
- Contoh-contoh Kasus Penipuan dengan Modus Investasi Bodong
Demikianlah artikel tentang modus-modus arisan bodong dan contohnya, semoga bermanfaat bagi Anda semua.