Prinsip-prinsip Strategi Kaizen
Kaizen merupakan istilah yang berasal dari bahasa Jepang, yang memiliki arti perubahan yang baik. Secara definisi, kaizen dapat dipahami sebagai suatu strategi kompetitif di mana semua karyawan bekerja sama untuk menciptakan budaya peningkatan yang konstan. Strategi ini menggambarkan peningkatan di semua fungsi perusahaan secara berkelanjutan.
Strategi Kaizen sebagai upaya untuk meningkatkan organisasi secara berkelanjutan melibatkan karyawan di semua tingkatan secara proaktif, menjalin kerja sama internal untuk mencapai perbaikan terstruktur dan bertahap.
Kaizen mengacu pada filosofi membangun budaya perusahaan, di mana semua karyawan dilibatkan dalam menghasilkan ide dan memberikan saran guna meningkatkan perusahaan. Ketika suatu perusahaan menerapkan filosofi Kaizen ke dalam organisasinya, perusahaan tersebut membuat rencana tindakan harian untuk mempelajari sistem yang digunakan dan cara memperbaikinya.
Bicara tentang strategi Kaizen, terdapat prinsip-prinsip yang menjadi dasar penerapan strategi. Dengan mengikuti prinsip-prinsip ini, organisasi akan mengalami peningkatan, tumbuh lebih cepat, dan menciptakan budaya perusahaan yang unggul.
- Mengenali pelanggan
Tak bisa dipungkiri bahwa pelanggan memiliki peran yang sangat penting dalam pengembangan perusahaan. Meski termasuk sebagai faktor eksternal perusahaan, namun keberadaan pelanggan sangat berpengaruh terhadap internal perusahaan. Semakin puas pelanggan terhadap produk dan layanan perusahaan, maka akan semakin baik. Demikian pula sebaliknya.
Pentingnya pelanggan mendorong perusahaan untuk mengetahui seluk-beluk pelanggannya. Untuk bisa mengetahuinya, tentu perusahaan harus mengenal pelanggannya dengan baik. Dengan mengenali pelanggan, perusahaan dapat menciptakan nilai yang disematkannya pada produk atau layanannya sehingga dapat memenuhi keinginan dari pelanggan.
- Memberdayakan orang
Ketika perusahaan berjalan atas dasar satu suara, dalam arti perintah komando yang sama, maka tugas-tugas di setiap lini dan divisi dapat dilaksanakan dengan lebih baik. Di sini, pemimpin organisasi atau perusahaan harus mampu memberdayakan setiap tim kerja yang ada, dan mengarahkannya pada pencapaian tujuan yang sama. Oleh sebab itu, jangan sampai pemimpin justru memberikan perintah dan arahan yang kontradiktif pada bawahannya.
- Mengutamakan transparansi
Banyak permasalahan yang terjadi dalam perusahaan diakibatkan oleh manajemen yang tidak transparan, sehingga berisiko terjadinya kesalahan dan kecurangan (fraud) di setiap lini yang ada. Kekaburan dan kesimpangsiuran karena tidak adanya kejelasan data dan perintah, menyebabkan karyawan kesulitan untuk melaksanakan tugas dan mencapai hasil yang diinginkan.
Setiap manajer atau supervisor di semua fungsi perusahaan harus memiliki kesamaan visi dan misi, sehingga mampu memberikan arahan yang jelas didukung dengan data yang transparan, di mana setiap karyawan yang berkepentingan dapat mengaksesnya dengan mudah. Dengan demikian, tidak terjadi kesalahpahaman dalam memberi dan menerima instruksi, sehingga tugas-tugas dapat dikerjakan dengan benar.
- Jangan terpaku pada tradisi
Tak hanya lingkup sosial masyarakat, dalam perusahaan pun terdapat tradisi, yang disebut dengan budaya perusahaan. Budaya perusahaan mencakup segala sesuatu yang telah menjadi aturan, rutinitas, dan kebiasaan dalam menjalankan tugas-tugas demi tercapainya tujuan yang telah ditentukan.
Budaya perusahaan tampak dari ritual, simbol, aturan tidak tertulis, tata krama, dan adat istiadat yang dimiliki perusahaan. Berbagai hal tersebut tentu sah-sah saja selama tidak mengganggu dan menghentikan kemajuan dan peningkatan. Namun, tanpa disadari budaya perusahaan sering kali menghambat kemajuan dan perkembangan perusahaan itu sendiri.
Ketika ritual lama dan praktik atau solusi yang dianggap terbaik menjadi alasan untuk status quo, maka di sinilah budaya perusahaan menimbulkan masalah bagi upaya pengembangan perusahaan. Anda mungkin pernah mendengar pemikiran yang diungkapkan dalam kalimat-kalimat berikut:
-
- Kami selalu melakukan dengan cara itu.
- Lakukan persis seperti yang telah dikatakan atasa Anda, karena mereka tahu yang terbaik.
Pemikiran-pemikiran tersebut justru menghambat pengembangan ide dan upaya menemukan solusi yang lebih baik guna meminimalisir kerugian. Setiap orang dalam organisasi harus menentang pemikiran tersebut dengan cara yang penuh hormat dan integratif.
- Mengembangkan ide
Dalam dunia bisnis, akan selalu ada perubahan, apalagi teknologi saat ini sudah semakin canggih. Artinya, orientasi masyarakat terhadap suatu produk dan layanan pun bisa jadi mengalami perubahan. Oleh sebab itu, penting bagi perusahaan untuk terus mengembangkan ide-ide brilian agar memiliki keunggulan kompetitif. Jangan sampai terjebak dalam ide yang sama.
Bisa jadi perusahaan memiliki suatu ide brilian dan setelah direalisasikan ternyata menuai kesuksesan besar. Namun, bukan berarti ide tersebut tak lekang oleh waktu. Zaman berubah, keinginan pelanggan pun berubah. Maka dari itu, perusahaan harus mampu beradaptasi dengan perubahan zaman dalam mengembangkan ide-idenya.
- Jadikan setiap masalah menjadi peluang
Banyak perusahaan yang berusaha untuk meminimalisir masalah, sehingga bisa tetap fokus pada peningkatan dan pengembangan perusahaan. Pemikiran tersebut tidak salah. Namun sayangnya, timbulnya masalah tidak bisa dihindari. Bahkan akan selalu mengintai dan mengikuti selama perusahaan masih berdiri dengan tegaknya.
Penting untuk disadari bahwa masalah tidak selamanya buruk, tapi bisa memiliki sisi baik apabila Anda mampu melihatnya secara positif. Masalah bisa menjadi peluang yang menguntungkan bagi pengembangan diri karyawan dan perusahaan. Bagaimana bisa?
Jika Anda bisa memandang masalah secara positif, masalah adalah kesempatan untuk menemukan dan mengeluarkan ide-ide yang solutif. Artinya, dengan adanya masalah, setiap orang yang berkompeten dalam perusahaan akan berpikir, memberikan nilai, meningkatkan diri, mengembangkan bakat, dan menyumbangkan ide sebagai solusi. Akibatnya, pengelolaan perusahaan menjadi lebih baik, berharga, menghasilkan lebih banyak, lebih menarik, dan menjadi lebih kuat dari sebelumnya.
Masalah bisa menjadi peluang terbesar bagi karyawan dan perusahaan. Semakin banyak masalah yang dihadapi, maka akan semakin banyak ide yang harus dimiliki. Dengan demikian, siapa yang akan menyangka jika dari masalah yang dihadapi, Anda bisa mengubah sampah menjadi emas.
Artikel Terkait
- Jadi Freelance Luar Negeri Tanpa Modal
- 14 Checklist Untuk Bisnis Baru yang Tidak Boleh Dilewatkan
- Kesalahan yang Biasa Dibuat Para Pencari Kerja
- 7 Pelajaran Berharga Yang Wajib Diketahui Pebisnis Pemula
Demikianlah artikel tentang prinsip-prinsip strategi kaizen, semoga bermanfaat bagi Anda semua.