Kami menyediakan berbagai simulasi kredit, dari kredit mobil, kredit rumah, kpr, kartu kredit dan lain-lain. Simulasi pinjaman bisa juga dilakukan di sini.

Mengenal Apa Itu Personal Selling, Strategi Jitu dalam Berjualan

Personal selling adalah sebuah kondisi di mana seorang salesperson mencoba untuk meyakinkan konsumen untuk membeli sebuah produk atau jasa. Karena itu sering pula disebut face to face selling. Personal selling merupakan salah satu metode promosi, di mana salesperson menggunakan kemampuan dan bakatnya untuk berhasil menjual sesuatu.

Kemampuan yang digunakan dalam personal selling adalah kemampuan interpersonal. Dalam face to face selling, seorang salesperson akan mencoba menekankan beberapa fitur produk atau jasa tertentu kepada konsumen. Dengan begitu, salesperson mampu menambahkan nilai pada produk atau servis yang dijual tersebut.

Sejarah Singkat Seputar Personal Selling

Bentuk paling awal dari personal selling adalah sistem barter. Tapi transaksi jual beli yang lebih modern dengan menggunakan koin dan uang juga masih bisa menggunakan metode personal selling. Bahkan dengan terciptanya mata uang, transaksi jual beli jadi lebih efisien dan mencakup area yang jauh lebih luas. Sementara barter areanya sangat terbatas, karena harus ada pertukaran barang secara langsung.

Penjualan dengan metode yang mendekati personal selling yang pertama kali tercatat dalam sejarah adalah di Herodotus. Tercatat bahwa bangsa Lidia adalah orang pertama yang menggunakan koin emas dan perak serta mulai berdagang secara eceran. Jadi kira-kira bisa disimpulkan bahwa personal selling pertama yang menggunakan uang terjadi di daerah Turki pada abad ke-7 SM.

Dari sini, personal selling dengan mata uang menyebar ke sepanjang kawasan Mediterania dan akhirnya ke dunia. Metode penjualan semacam ini awalnya tidak langsung diterima dengan tangan terbuka. Malahan beberapa filsuf Socrates sempat khawatir di abad ke-4 SM. Personal selling dengan uang dan eceran dianggap membuat orang jadi lebih bersifat individualistis.

Sebelumnya, dengan sistem barter, sekelompok masyarakat cenderung lebih bersatu. Misalnya di saat musim kemarau, mereka akan secara bersama-sama membeli sesuatu untuk bertahan hidup. Begitu juga di saat musim dingin. Tapi sejak adanya mata uang dan metode personal selling secara eceran, orang lebih memilih membeli barang untuk kebutuhan pribadi dan keluarganya saja.

Di abad pertengahan, perdagangan dengan metode personal selling semakin berkembang. Terutama karena perkembangan alat transportasi dan dibukanya berbagai jalan dagang. Dengan banyaknya penjelajah Eropa yang menuju Timur ke Asia, maka banyak pedagang yang menjual barang-barang eksotis seperti rempah-rempah, kain, dan lain sebagainya.

Tujuan Personal Selling

Pada awalnya, tujuan utama face to face selling adalah untuk meningkatkan angka penjualan. Karena itu, kemampuan salesperson amat sangat dibutuhkan. Cara berkomunikasi yang baik, mampu membaca keadaan, dan membaca kebutuhan konsumen adalah beberapa unsur penting yang wajib dimiliki sales person saat melakukan metode personal selling. Tidak semua salesperson bisa memiliki kemampuan ini.

Namun, seiring dengan berjalannya waktu dan semakin besarnya bisnis, personal selling sebenarnya tidak hanya berfungsi untuk meningkatkan penjualan saja. Dengan bertemu langsung dengan konsumen, salesperson bisa meningkatkan awareness kepada calon konsumen mengenai produk atau servis baru bisnisnya.

Kalau melihat iklan di TV, majalah, internet, dan lain sebagainya, terkadang konsumen tidak sepenuhnya mengerti akan fungsi dan kegunaan produk dan servis tertentu. Tapi dengan personal selling, salesperson bisa mengedukasi konsumen akan merek, produk, atau servis baru yang sedang ditawarkan. Dengan begitu, kemungkinan konsumen untuk lebih tertarik dengan produk bisa lebih besar.

Dengan personal selling, salesperson juga bisa mempercepat proses transaksi jual beli. Karena salesperson bisa membimbing dan membantu konsumen langsung untuk membuat pemesanan atau membeli barang. Salesperson akan membantu konsumen menemukan dan memilih produk dan servis yang tepat, sehingga lebih tepat guna.

Satu lagi kelebihan personal selling adalah terciptanya kontak langsung dengan konsumen. Berbeda dengan penjualan tanpa proses face to face, konsumen bisa membeli secara lepas dan tidak tercipta hubungan atau keterikatan dengan penjual. Sementara dengan personal selling, hubungan jangka panjang bisa tercipta. Potensi konsumen untuk menjadi pelanggan tetap pun jadi lebih besar.

Jenis-Jenis Personal Selling

Personal selling terdiri dari 5 jenis berbeda. Tergantung dari situasi dan kondisi, personal selling terbagi menjadi:

  1. Order Taker

Jenis personal selling yang pertama ini mengarah pada transaksi dalam jumlah besar, seperti grosir. Prosesnya termasuk mencari tahu kebutuhan konsumen dan mengetahui jumlah produk yang dibutuhkan konsumen.

  1. Order Getter

Jenis yang kedua ini biasanya berupa salesperson menuju ke tempat konsumen. Bisa ke rumah atau tempat mereka beraktivitas. Dari situ, diharapkan terjadi penjualan, pemesanan, sekaligus menjalin hubungan dengan konsumen.

  1. Missionary Selling

Metode yang ketiga ini menuntut seorang salesperson harus benar-benar tahu produk atau servis yang dijualnya. Tentu ini berlaku untuk semua produk. Tapi dalam missionari selling diperlukan pengetahuan produk yang tinggi, cara penyampaian yang tepat, agar bisa mengedukasi konsumen dengan baik.

Contohnya adalah penjualan obat-obatan. Berkaitan erat dengan kesehatan, salesperson harus menyampaikan komposisi dan fungsi obat dengan tepat. Sehingga tidak terjadi miskomunikasi dan salah pengertian.

  1. Cold Calling

Ini adalah metode personal selling tanpa perjanjian terlebih dahulu. Cold calling dianggap sebagai jenis yang paling sulit. Seorang salesperson harus bisa membaca kondisi konsumen. Apa dia punya waktu, apa dia tertarik atau tidak, dan lain sebagainya.

  1. Relastionship Selling

Ini disebut juga dengan penjualan konsultasi. Tujuannya tidak harus tercipta penjualan secara langsung. Tapi yang penting adalah tercipta hubungan antara penjual dan pembeli dalam jangka waktu lama ke depannya. Biasanya ini termasuk konsultasi, di mana konsumen akan menyampaikan masalahnya dan sales person akan memberi solusi.

Artikel Terkait

Demikianlah artikel tentang apa itu personal selling, strategi jitu dalam Berjualan, semoga bermanfaat bagi Anda semua.



Definisi Contribution Margin Pricing/Strategi Penetapan Harga Kontribusi Margin
Apa itu Penetration Pricing? Definisi Strategi Penetapan Harga Penetration
Apa itu Strategi Pemasaran Produk?
Strategi Cara Keluar dari Utang
Berjualan Adalah Cara Terbaik Menghasilkan Uang
Tips Jitu Mencari Ide Bisnis Cemerlang Sesuai Keterampilan
Strategi Menghadapi Resesi untuk Perusahaan
Bagaimana Cara Berjualan dan Transaksi di Carousell
Apa Itu Predatory Pricing? Strategi Penetapan Harga Predatory
Cara Melunasi Utang Menggunakan Strategi Debt Stacking


Bagikan Ke Teman Anda