Kami menyediakan berbagai simulasi kredit, dari kredit mobil, kredit rumah, kpr, kartu kredit dan lain-lain. Simulasi pinjaman bisa juga dilakukan di sini.

Seperti Apa Struktur Organisasi Perusahaan yang Umum di Indonesia?

Menjalankan sebuah badan usaha atau perusahaan adalah bukan perkara yang sederhana. Tidak seperti menjalankan usaha rumahan yang dijalankan sendiri oleh ownernya, sebuah perusahaan memiliki struktur organisasi untuk menjalankan peranannya dalam tiap bagian agar perusahaan dapat berjalan dengan teratur dan sistematis.

Untuk kamu yang ingin membangun suatu perusahaan, kamu mungkin butuh membangun organisasi yang baik. Kamu bisa meniru seperti apa struktur organisasi perusahaan  yang umum di Indonesia.

Struktur Organisasi Perusahaan

Dalam sebuah perusahaan antara owner atau pemilik usaha dengan pengelola ada pemisahan peran di sini. Owner atau pemilik modal biasanya tidak terlibat langsung dalam perusahaan sementara pelaksananya adalah para direksi.

Secara umum ada 3 peran dalam suatu perusahaan yang biasanya ada di perusahaan-perusahaan di Indonesia yaitu pemegang saham (owner), komisaris dan direksi. Lebih jelasnya bisa dilihat pada bagan berikut:

1. Pemegang Saham

Pemegang saham adalah pemilik perusahaan dan karenanya berada pada posisi tertinggi dalam hierarki pengambilan keputusan melalui rapat umum pemegang saham (RUPS).

Pemegang saham adalah orang-orang, perusahaan atau yayasan yang memiliki saham di perusahaan. Semua perusahaan di Indonesia,  harus memiliki setidaknya dua pemegang saham.

  • Wewenang Pemegang Saham

Pemegang saham memiliki wewenang apa pun yang tidak diberikan kepada Direksi atau Dewan Komisaris dalam batas-batas yang ditentukan dalam Undang-Undang Perusahaan Indonesia (40/2007) tentang Perseroan Terbatas atau Anggaran Dasar (AoA).

Pemegang saham sendiri tidak dapat dimintai pertanggungjawaban pribadi atas hubungan hukum yang dilakukan atas nama perusahaan. Mereka juga tidak bertanggung jawab atas kerugian perusahaan yang melebihi saham yang mereka miliki.

  • Contoh Tokoh Pemegang Saham

Contoh orang yang mempunyai posisi pemegang saham adalah :

    • Hary Tanoesoedibjo, sebagai pemegang saham dan Chairman PT Bhakti Investama sejak tahun 1989.
    • Budi dan Michael Hartono juga sebagai pemilik saham PT Bank Cetral Asia Tbk sekitar 50 %.

2. Komisaris

Dewan Komisaris ada untuk mengawasi kebijakan manajemen. Menurut struktur perusahaan di Indonesiamereka juga memberi nasihat kepada Dewan Direksi (BOD) yang sesuai dengan  Hukum Perusahaan di Indonesia. Peran komisaris sebagian besar adalah bertanggung jawab atas manajemen perusahaan dan berjalannya operasi yang lancar.

  • Peran Komisaris

Komisaris bukan bagian dari manajemen perusahaan sehari-hari. Perusahaan di Indonesia seharusnya memiliki setidaknya satu komisaris. Jikapun memiliki lebih dari satu komisaris, salah satu dari mereka harus menjadi presiden komisaris. Presiden komisaris biasanya tanggung jawab atas dewan komisaris.

  • Contoh Tokoh Komisaris

Contoh komisaris di sini adalah :

    • di PT Garuda Indonesia, ada beberapa nama seperti Triawan Munaf sebagai komisaris Utama di Garuda Indonesia.
    • Contoh tokoh lain sebagai komisaris adalah di Pt Indofood CBP yaitu Fransiscus Welirang

3. Direksi di Indonesia

Para direktur bertanggung jawab atas manajemen perusahaan sesuai dengan kebijakan apa pun yang sesuai dengan Undang-Undang Perusahaan Indonesia atau Anggaran Dasar perusahaan (AoA). Rapat umum pemegang saham (RUPS) umumnya akan menunjuk, mengganti dan memberhentikan anggota. Durasi pengangkatan seorang direktur dinyatakan dalam AoA. Berikut ini contoh struktur direktur dalam perusahaan :

Perusahaan yang dikelola setidaknya membutuhkan satu direktur. Jika kamu berencana memiliki lebih banyak, salah satunya akan mempunyai posisi sebagai Direktur Utama. Direksi kemudian akan memiliki tanggung jawab dan kewajiban bersama berdasarkan pada struktur perusahaan di Indonesia.

  • Tanggung Jawab Direksi       

Direksi memiliki hak untuk mewakili perusahaan secara hukum (berdasarkan hak dan tanggung jawab yang tercantum dalam Anggaran Dasar) dan memikul tanggung jawab berat di perusahaan. Beberapa bentuk tanggung jawabnya adalah:

    • Menandatangani kontrak antara perusahaan dan pihak ketiga seperti vendor, pemasok, dan klien. Itu artinya jika ada kerjasama yang tidak melibatkan seluruh bagian perusahaan, maka biasanya yang menandatangani adalah direksi, bukan pemilik perusahaan atau pemegang saham.
    • Mengisi kepatuhan, seperti pengembalian pajak, kesehatan karyawan, dan program sosial. Dalam hal ini direksi lebih berperan menjaga nama bak perusahaan bak itu berhubungan dengan yang ada di dalam perusahaan ataupun hubungan keluar dengan lingkungan sekitar.
    • Penyampaian laporan keuangan dan laporan tahunan (satu kali per tahun secara internal kepada RUPS) dan ke CPA jika pengembalian tahunan perusahaan paling sedikit Rp 50 miliar. Dalam RUPS, mereka berhak tahu bagamana perkembangan perusahaan selama dijalankan oleh direksi. Dengan begitu bisa diadakan evaluasi untuk kelanjutan direksi.
    • Mempertahankan daftar pemegang saham, risalah RUPS
    • Direksi bersama-sama bertanggung jawab atas kerugian yang diderita oleh pemegang saham dan Perusahaan. Artinya ia memiliki tanggungjawab untuk mangganti kerugian yang diderita oleh pemegang saham ataupun perusahaan. Itulah kenapa umumnya terjadi peercampuran harta antara harta pribadi dan perusahaan dalam struktur organisasi semacam ini.
    • Dewan Direksi menyiapkan rencana kerja tahunan sebelum dimulainya tahun fiskal yang akan datang.
  • Contoh tokoh Direksi

Contoh direksi dalam sebuah merusahaan adalah, misalnya :

    • Anthoni Salim sebagai Direktur utama dari PT Indofood
    • Sementara itu tokoh Dirut lainnya dari PT Garuda adalah Irfan Setiaputra.

Mempunyai sebuah perusahaan memang terkesan mentereng dan keren tapi tanggung jawab yang ditanggung juga cukup besar karena di bawah kuasa sistem kerjanya ada berbagai devisi, staf dan karyawan yang sangat bergantung pada sistem kelola di bawah kepemimpinannya. Maka perlu adanya pembagian struktur organisasi dan kerja yang baik dan tepat agar perusahaan dapat berjalan secara stabil dan maju.

Artikel Terkait

Demikianlah artikel tentang struktur organisasi perusahaan yang umum di Indonesia, semoga bermanfaat bagi Anda semua.



Contoh Bisnis dengan Skema Ponzi di Indonesia
7 Bank di Indonesia dengan Kategori BUKU 4
Fungsi dan Tugas Bank Perkreditan Rakyat (BPR) di Indonesia
Daftar 10 Orang Terkaya di Indonesia Tahun 2018
Perbedaan antara Badan Usaha dan Perusahaan
10 Perusahaan Fintech yang Terdaftar di OJK Lebih dari Setahun
Daftar Perusahaan Pedagang Aset Kripto yang Terdaftar di Bappebti
Dampak Resesi Akibat Virus Corona Terhadap Perekonomian Indonesia
2 Tipe Pemimpin Perusahaan: Teori X dan Teori Y
Perbedaan Karakteristik Perusahaan Dagang dengan Perusahaan Jasa


Bagikan Ke Teman Anda