Kami menyediakan berbagai simulasi kredit, dari kredit mobil, kredit rumah, kpr, kartu kredit dan lain-lain. Simulasi pinjaman bisa juga dilakukan di sini.

Memahami Apa Itu Dimetil Eter (DME)

Pengetahuan Umum,

#Dimetil Eter #DME #memahami

Dimetil Eter sudah ditetapkan sebagai bahan bakar oleh Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral sejak tahun 2013. Tapi memang penggunaannya dalam kehidupan masyarakat sehari-hari belum terlalu dikenal. Bahkan mungkin tak sedikit yang belum pernah mendengarnya. Sebenarnya apa itu Dimetil Eter dan bagaimana penggunaannya di masa depan?

Apa Itu Dimetil Eter?

Dimetil Eter sudah resmi dianggap sebagai bahan bakar dalam Permen ESDM No. 29 Tahun 2013. Ini adalah senyawa organik dengan nama kimia CH3OCH3. Dimetil Eter bisa didapatkan dari pengolahan gas bumi, hasil olahannya, dan hasil olahan hidrokarbon lain yang dimanfaatkan untuk bahan bakar.

Dalam Permen ESDM tersebut, ada beberapa poin yang ditekankan, yaitu:

Bahan bakar DME dapat dimanfaatkan secara langsung ataupun sebagai campuran.
DME yang dimanfaatkan secara langsung merupakan pemanfaatan DME 100% murni untuk sektor rumah tangga, transportasi dan industri.
DME yang dimanfaatkan sebagai campuran merupakan pemanfaatan DME untuk bahan campuran LPG atau LGV, dengan komposisi tertentu yang aman.

Dimetil Eter yang disediakan untuk pemanfaatan langsung hanya bisa dilakukan oleh badan usaha yang sudah memegang Izin Usaha Pengolahan DME sebagai bahan bakar dan atau Izin Usaha Niaga DME sebagai bahan bakar.

Sementara untuk penyediaan Dimetil Eter campuran hanya bisa dilakukan oleh badan usaha pemegang Izin Usaha Niaga LPG sesuai dengan spesifikasi yang telah ditetapkan oleh Dirjen Migas. badan usaha ini wajib melakukan kegiatan usaha yang sudah memenuhi standar terkait penggunaan infrastruktur penunjang keselamatan minyak dan gas bumi. Badan usaha juga harus melakukan sosialisasi DME.

Standar Mutu Dimetil Eter Sebagai Bahan Bakar

Sama seperti jenis bahan bakar lainnya yang memiliki standar mutu untuk diedarkan dan digunakan secara luas, DME juga memiliki standar mutu tersendiri. Berikut ini adalah peraturan yang berkenaan dengan standar dan mutu DME yang berlaku di Indonesia:

Badan usaha yang menjadi pemegang Izin Usaha Pengolahan DME bertanggung jawab atas standar dan mutu DME sebagai bahan bakar yang dihasilkan hingga ke tingkat pengguna besar.
Badan usaha pemegang Izin Usaha Niaga DME sebagai bahan bakar, bertanggung jawab atas standar dan mutu DME sebagai bahan bakar yang diedarkan dan dipasarkan hingga ke tingkat konsumen akhir melalui jaringan distribusi niaga.

Pembinaan dan Pengawasan Dimetil Eter

Agar DME sebagai bahan bakar bisa disediakan, didistribusikan, dan digunakan dengan aman, maka harus ada pembinaan dan pengawasan yang baik dari pemerintah. Di Indonesia, tugas membina dan mengawasi ini merupakan tanggung jawab dari Dirjen Migas yang telah diatur dalam peraturan perundang-undangan.

Berikut ini adalah beberapa hal yang termasuk ke dalam pembinaan dan pengawasan DME sebagai bahan bakar yang dilakukan Dirjen Migas:

Pemberian izin usaha pada badan usaha yang telah memenuhi persyaratan
Prioritas alokasi pemanfaatan DME sebagai bahan bakar dalam negeri
Kelangsungan penyediaan dan distribusi DME sebagai bahan bakar
Spesifikasi standar dan mutu DME sebagai bahan bakar
Harga jual DME sebagai bahan bakar di tingkat yang wajar
Penerapan kaidah keteknikan yang baik
Keselamatan pengusahaan DME sebagai bahan bakar, keselamatan pekerja serta keselamatan lingkungan dan instalasi.

Harga Jual Dimetil Eter Sebagai Bahan Bakar

Harga jual DME sebagai bahan bakar harus melalui persetujuan dari Menteri ESDM. Dalam menetapkan harga DME di pasaran, ada beberapa hal yang harus dipertimbangkan. Berikut ini adalah beberapa di antaranya:

Kemampuan daya beli konsumen di Indonesia akan DME
Kesinambungan antara penyediaan dan pendistribusian DME
Tingkat ekonomi dengan margin yang wajar bagi badan usaha.

Peresmian Proyek Dimetil Eter oleh Presiden

Presiden Jokowi sudah melakukan peletakan batu pertama untuk proyek gasifikasi batu bara menjadi dimetil eter. Berada di Kawasan Industri Tanjung Enim, Sumatera Selatan, diharapkan ke depannya ini bisa dijadikan pengganti LPG dan bahan bakar untuk alat transportasi.

Meski bagi masyarakat banyak DME belum terdengar familier, tapi sebenarnya DME sudah digunakan selama beberapa dekade sebagai propelan aerosol yang aman dan tak beracun. Propelan aerosol bisa diproduksi di dalam negeri dari beragam bahan baku. Misalnya saja limbah makanan, aliran limbah dari proses industri dan bigas susu.

Kelebihan Dimetil Eter

Kenapa DME diharapkan bisa dijadikan pengguna LPG dan bahan bakar? Alasannya tentu saja DME memiliki beberapa kelebihan. Di antaranya adalah:

DME sebagai bahan bakar bisa disimpan sebagai cairan dalam tekanan sedang.
Penanganan DME mudah, jadi sangat aman digunakan untuk mengisi bahan bakar.
Infrastruktur yang dibutuhkan relatif sederhana, karena itu biayanya pun relatif murah.
DME mampu membantu mengurangi dampak Gas Rumah Kaca 68 – 101%.
DME yang terbuat dari biogas adalah bahan bakar terbarukan dan bersih.
DME bisa dihasilkan dari beragam sumber, mulai dari batubara, biomassa, hingga gas alam.
Penggunaan gas dalam DME lebih rendah hingga 60% dibandingkan LPG.

Dimetil Eter Sebagai Pengganti LPG

Karena berbagai kelebihan DME di atas, maka ke depannya DME diharapkan bisa menggantikan fungsi LPG yang sudah berpuluh tahun digunakan di tanah air. Mengenai harganya, masyarakat tidak perlu kuatir. Harganya akan tetap sama dengan LPG, tapi justru dalam 1 tabung isinya lebih banyak hingga 30% dibandingkan LPG. Jadi sebenarnya lebih hemat bagi masyarakat!

Terlebih lagi, menurut kajian pemerintah penggunaan DME lebih sesuai dengan sumber daya dalam negeri dibandingkan dengan gas LPG yang selama ini import.

Artikel Terkait

Demikianlah artikel tentang Dimetil Eter (DME) semoga bermanfaat bagi Anda semua.