Kami menyediakan berbagai simulasi kredit, dari kredit mobil, kredit rumah, kpr, kartu kredit dan lain-lain. Simulasi pinjaman bisa juga dilakukan di sini.

Aturan-aturan Emas Dalam Berinvestasi

Jalan pintas menuju kaya suatu kemustahilan. Kekayaan dan kesuksesan finansial tak hanya membutuhkan kerja keras, tetapi juga kerja cerdas. Hal ini pun berlaku untuk perdagangan di pasar saham. Meski investor dapat menghasilkan uang di pasar saham, namun bukan berarti otomatis menjadi kaya dalam jangka waktu singkat.

Investasi saham memang menjanjikan banyak, namun tentu tak lepas dari risiko yang mendasari setiap skema. Untuk bisa menjadi investor saham yang sukses, Anda harus mengikuti aturan emas.

Aturan emas ini akan membantu Anda mencapai tujuan menghasilkan uang dari pasar saham dan menghindari jebakan dalam perjalanan menuju kekayaan. Dengan mengikuti aturan emas dalam berinvestasi, ubahlah diri Anda menjadi investor yang cerdas.

  • Jangan pernah berinvestasi dalam satu saham

Jangan pernah menempatkan telur dalam satu keranjang! Inilah aturan yang wajib diikuti oleh semua investor. Jangan pernah berinvestasi hanya dalam satu saham saja. Hal ini dimaksudkan untuk mengurangi bahkan menghindari risiko kerugian yang bisa menyebabkan Anda kehilangan seluruh aset yang dimiliki.

Investasi saham tidaklah pasti, tetapi fluktuatif, bisa saja nilainya melonjak tajam, bahkan bisa juga anjlok secara drastis. Banyak faktor yang mempengaruhi, beberapa di antaranya adalah permintaan dan penawaran, inflasi, tren pasar, dan kinerja saham itu sendiri. Oleh sebab itu, jangan hanya antusias untuk menempatkan uang Anda pada satu saham saja yang kinerjanya baik, tetapi bagi ke beberapa jenis saham. Ketika salah satu saham jatuh, Anda tidak akan menderita kerugian yang terlalu besar.

  • Berpikirlah untuk jangka panjang

Tujuan berinvestasi saham tentu untuk menghasilkan keuntungan dalam jumlah besar. Untuk mewujudkannya, Anda harus berpikir dalam jangka panjang. Inilah aturannya. Anda tidak akan bisa mencapai tujuan tersebut apabila hanya menerapkan strategi investasi jangka pendek. Sebab, menghasilkan uang dalam jumlah besar melalui pasar saham dalam jangka pendek akan memiliki risiko yang sangat tinggi.

Jika Anda tidak ingin kehilangan uang di pasar saham, maka Anda harus mendapatkan jumlah pengembalian yang layak. Dalam skenario jangka panjang, Anda akan dapat mengatasi kemerosotan apa pun di pasar. Bahkan telah terbukti secara historis bahwa pasar saham menghasilkan pengembalian yang lebih baik dibandingkan instrumen lain apabila Anda mengambil jangka waktu investasi 10 tahun atau lebih.

  • Tentukan waktu yang tepat untuk berinvestasi

Berinvestasi saham menuntut adalah kemampuan menganalisis, kecermatan, dan juga kejelian dalam melihat kondisi serta tren pasar, sehingga mampu menentukan kapan waktu yang tepat untuk membeli dan menjual saham. Hal ini penting, karena membeli dan menjual saham tidak bisa dilakukan sewaktu-waktu, tetapi harus dilakukan pada saat yang tepat agar dapat menghasilkan keuntungan dan meminimalisir risiko kerugian.

Ketika suatu saham terlihat memiliki kinerja yang baik dan memiliki potensi yang bagus, bukan berarti Anda harus membelinya pada saat itu juga. Sebab, bisa jadi saham tersebut ‘menyimpan’ risiko tinggi yang kemungkinan justru membawa kerugian, apabila Anda tidak menentukan tingkat harga optimalnya. Maka dari itu, penting untuk menganalisis secara cermat mengenai teknis pergerakan harga saham, sehingga Anda bisa menentukan level harga yang tepat dan kapan Anda harus berinvestasi pada saham tersebut.

  • Jangan berinvestasi pada instrumen yang tidak dipahami

Berinvestasi tidak hanya sekadar menanamkan modal pada suatu perusahaan saja. Berinvestasi membutuhkan pengetahuan, wawasan, dan pemahaman yang baik tentang berbagai hal yang berkaitan dengan investasi itu sendiri. Mulai dari jenis-jenis instrumen investasi dengan segala keuntungan dan risikonya, hingga kemampuan mengobservasi dan menganalisis pergerakan pasar saham.

Nekat berinvestasi tanpa memiliki pemahaman yang memadai, bisa dipastikan Anda akan menyesal bahkan marah pada diri sendiri ketika kehilangan uang tanpa mengetahui penyebabnya. Sebelum berinvestasi pada instrumen apa pun, lakukan riset terlebih dahulu dan kembangkan pengetahuan dan wawasan Anda. Jika Anda telah benar-benar siap, maka mulailah berinvestasi. Namun apabila belum siap, jangan pernah berinvestasi pada instrumen yang tidak Anda pahami.

  • Berinvestasi pada saham yang tepat

Aturan ini menjadi kunci sukses bagi para investor. Berinvestasi pada saham yang tepat tentu akan berpotensi menghasilkan keuntungan yang lebih besar. Setiap investor memiliki kebebasan dalam memilih saham yang akan dibelinya sesuai dengan hasil analisisnya. Di pasar saham, ada berbagai jenis saham yang diperdagangkan. Apakah semuanya memiliki potensi keuntungan yang sama sehingga harus dibeli? Tentu saja tidak, karena masing-masing saham menunjukkan pergerakan harga yang berbeda. Sebagai investor, Anda harus memutuskan jeni saham yang tepat untuk berinvestasi.

  • Kendalikan emosi

Tingginya antusiasme dan semangat berlebih untuk berinvestasi sering kali mengaburkan penilaian objektif terhadap kinerja saham. Tak hanya itu, rasa ketakutan dan keserakahan juga akan mengganggu emosi investor sehingga sulit bagi mereka untuk mengendalikan emosinya. Akibatnya, kehilangan uang.

Misalnya ketika terjadi bull market, harga saham atau sekusitas mengalami lonjakan secara terus-menerus. Saat itu, investor mendapatkan pengembalian yang luar biasa, sehingga datanya kekayaan dengan cepat tentu sulit ditolak. Kondisi ini sering kali menarik investor untuk melakukan investasi besar-besaran apapun risikonya, bahkan tanpa benar-benar memahami risiko yang akan dihadapi ketika mereka membeli saham dari perusahaan yang tidak dikenal. Demikian pula halnya ketika terjadi bear market, investor takut mengalami kerugian lebih besar sehingga menjual sahamnya dengan harga rendah.

Prinsipnya, berinvestasi jangan melibatkan emosi, tetapi hasil analisis yang akurat tentang pergerakan harga saham dan kondisi pasar saham itu sendiri. Sebab, emosi justru akan dapat mengacaukan objektivitas Anda dalam menilai dan menganalisis pergerakan pasar saham.

  • Beli rendah dan jual tinggi

Membeli saat harga rendah dan menjual saat harga tinggi. Ini merupakan aturan baku dalam berinvestasi. Ingat, jangan pernah terpengaruh oleh sentimen pasar ketika mendadak muncul berita yang menyebabkan penjualan saham secara besar-besaran.

Di saat orang-orang menjual saham, Anda harus membelinya. Untuk itu, Anda harus memiliki uang tunai. Inilah kesempatan Anda untuk membeli saham dengan harga murah. Meski sulit, namun apabila Anda berhasil menggunakan kesempatan tersebut, Anda akan menghasilkan lebih banyak uang di pasar.

Anda dapat menjualnya dengan harga yang lebih tinggi, sehingga Anda akan kembali memiliki uang tunai ketika pasar dalam penurunan, daripada uang Anda terkunci pada saham.

Artikel Terkait

Demikianlah artikel tentang aturan-aturan emas dalam berinvestasi, semoga bermanfaat bagi Anda semua.



9 Prinsip Investasi dari Warren Buffett
Untung Rugi Peer to Peer Lending
Untung Rugi Investasi Emas
Apa Itu Price to Book Ratio (P/B Ratio)?
Apa itu Volatility?
Jangan Investasi pada Hal Berikut!
Apa itu Junk Bond?
Untung Rugi Investasi Berlian/Permata
Ciri-ciri Investasi Money Games dan Cara Menghindarinya!
Mana yang Lebih Untung, Investasi Emas atau Reksa Dana?


Bagikan Ke Teman Anda